Pacar Air [Impatiens balsamina Linn.] - Khasiat & Manfaat

Pacar Air  [Impatiens balsamina Linn.]
Pacar air [Impatiens balsamina Linn.],
Familia Balsaminaceae. 
Sinonim Impatiens cornuta L. = Impatiens hortensis Desf. = Impatiens mutila DC. = Impatiens triflora Blanco. = Balsamina mutila DC.


Merupakan tumbuhan yang berasal dari India, biasa ditanam dihalaman sebagai tanaman hias. Pengembangbiakan dengan biji. Habitus herba, tinggi sekitar 30-80 cm, berbatang  basah (herbaceus). Daun tunggal, berbentuk lanset memanjang, pinggir daun bergerigi, ujung runcing, warna daun hijau muda tanpa daun penumpu, panjang kurang lebih 6-15 cm dan lebarnya 2-3 cm. Bunga terkumpul 1-3, daun kelopak berbentuk corong miring, daun mahkota berjumlah lima , tetapi kelihatan seperti  tiga yang terdiri dari beberapa warna cerah seperti merah, orange, ungu, putih, dan lain-lain dengan bentuk jantung terbalik. Buah pacar air berupa buah kendaga, bila telah masak, buah akan membuka menjadi lima bagian terpilin.

Istilah nama Indonesia di Sumatra : lahine (Nias), paruinai (Minangkabau), bunga tabo, inay ayer, pacar ayer, laka kecil (Melayu). Jawa : kimhong (Jakarta), pacar cai (Sunda), pacar banyu (Jawa). Nusa Tenggara : pacar foya (Bali), pacar aik (Sasak). Sulawesi : tilanggele duluku, kolondingi unggaagu (Gorontalo). Maluku : bunga jabelu (Halmahera Selatan ), giabebe dumule (Halmahera Utara), laka gofu (Ternate, Tidore). Dan istilah nama asing disebut feng xian hua (T), kamantigi (F), touch me not, balsam, garden balsam seed (I), keembung inai ayam (M), balsamien (B), balsamine des jardins, gartenspringkraunt.

Sifat kimawi terasa  pahit, hangat, sedikit toksik atau beracun. Dan efek farmakologis berkhasiat melancarkan peredaran darah, melunakan masa atau benjolan yang keras. Kandungan kimia bunga mengandung anthocynanin, cynidin, delphinidin, pelargonidin, malvidun, kaempherol, quercetin. Akar mengandung cynidin, mono glycosine. Dan bagian yang dipakai adalah akar, daun, bunga, dan biji.

Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Bisul (furunculus), radang kulit (dermatitis) : 15 gram daun pacar air segar, 5 lembar daun cocor bebek segar (kalanchoe pinnata [Lam] Pers.) dihaluskan lalu ditempelkan pada bisul.
  • Rematik, radang kulit (dermatitis), pembengkakan : bunga pacar air segar secukupnya, dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  • Tulang patah atau retak (fraktur), antiradang (antiinflamasi) : daun pacar air secukupnya, dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit atau daun tersebut direbus lalu airnya digunakan untuk mencuci luka, sedangkan daunnya ditempelkan pada bagian yang sakit.
  • Radang kuku : seluruh herba pacar air secukupnya, dihaluskan lalu ditempelkan pada kuku dan dibungkus dengan kain kasa. Lakukan 7-14 hari secara rutin.
  • Pembengkakan akibat terpukul : 3-6 gram bunga pacar air, dihaluskan, tambahkan arak putih secukupnya, lalu tempelkan pada bagian yang bengkak.
Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Peluruh haid/melancarkan haid (emenagog)Cara ke-1 : 4-5 bonggol akar  pacar air, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu diminum airnya setelah disaring ; lakukan 3-4 kali sehari ; Cara ke-2 : 6 gram biji pacar air, 15 gram temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat ; Cara ke-3 : 3-10 gram biji pacar air, 30 gram daun dewa segar (Gynura segetum [Lour.] Merr.), 10 gram temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.), direbus dengan air secukupnya, lalu diminum airnya setelah disaring.
  • Keputihan (leucorrhea) : Cara ke-1 : 30 gram daun segar tanaman pacar air, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Cara ke-2 : 30 gram daun pacar air segar atau 15 gram yang kering, 15 gram daun sambiloto kering (Andrographis paniculata Nees.), direbus dengan air secukupnya, lalu disaring dan diminum airnya.
  • Nyeri haid (Dysmenorrhoea) : 10 gram daun pacar air, 15 gram umbi rumput teki (Cyperus rotundus L.), 15 gram temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), direbus dengan air secukupnya, disaring  lalu diminum airnya.
  • Terlambat datang haid, pembekuan darah : 6 gram herba pacar air, 10 gram temu putih (Curcuma zedoaria  Roxb.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
  • Bisul (furunculus), radang kulit (dermatitis) : 3-6 gram bunga pacar air, 5 lembar daun cocor bebek (kalanchoe pinnata [Lam] Pers.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
  • Mempermudah persalinan (Parturipasien), kanker saluran pencernaan atas : 10 gram biji pacar air, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu diminum airnya setelah disaring (tetap konsultasi ke dokter).
  • Mencegah dan mengatasi kanker (karsinoma) : 15 gram biji pacar air, 30 gram rumput mutiara (Hedyotis corymbosa [L.] Lamk.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya, lakukan dua kali sehari. Tetap konsultasi ke dokter.
  • Sakit pinggang (lumbago), kaku leher, kaku pinggang, rematik : 15 gram akar pacar air, 30 gram akar sawi langit (Vernonia cinerea [L] Lees.),15 gram jahe merah (Zingiber officinale Rosc.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu  diminum airnya. Lakukan 2-3 kali sehari secara teratur.
  • Radang usus buntu kronis (cronic appendicitis) : 30 gram herba pacar air, 30 gram daun sambiloto (Andrographis panniculata Nees.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu diminum airnya setelah disaring secara rutin.
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi) : 10 gram bunga pacar air, 100 gram seledri kecil (Apium graveolens L.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya.

Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa efek samping pada pemakaian yang terlalu lama, mulut akan terasa kering (xerostomia), mual (neusea), nafsu makan turun (anorexia) yang dapat hilang setelah menurunkan dosis atau menghentikan pengobatan selama 2-3 hari. Wanita hamil dilarang memakai resep diatas. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke dokter. Umbi rumput teki dapat dibeli di toko obat Tionghoa dengan nama siang fu.

Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :
Read more ...

Kacapiring [Gardenia augusta Merr.] - Khasiat & Manfaat

Kacapiring [Gardenia augusta Merr.]
Kacapiring
Gardenia augusta Merr.
Kacapiring [Gardenia augusta Merr.], familia : Rubiaceae. sinonim : Gardenia  jasminoides Ellis = Gardenia florida L. = Gardenia grandiflora Lour., berasal dari Tiongkok, sekarang sudah banyak terdapat di Asia Tenggara. Tumbuh di daerah pegunungan mulai ketinggian sekitar 400 m di atas permukaan laut. Karena bunganya indah dan berbau harum, kacapiring banyak ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias, di samping itu bunganya juga digunakan untuk bunga potongan dan hiasan  di sanggul yang dipakai wanita. Di beberapa daerah, ekstrak bunga yang berbau wangi dipergunakan untuk bahan wangi-wangian dan bahan minyak rambut. Dikembangbiakan dengan pengcangkokan, biji, atau setek batang. Habitus perdu tahunan, tegak, tinggi kurang lebih 1-2 m. Daunnya berhadapan atau berkarang tiga, bertangkai pendek, berbentuk oval dengan pangkal dan ujung runcing, tebal dan licin seperti kulit, mengkilap pada bagian atasnya, berwarna hijau tua, panjang 4,5-13 cm, lebar 2-5 cm. Bunga tunggal dengan mahkota berbentuk terompet dan tersusun melingkar membentuk suatu kesatuan, bertangkai pendek, berwarna putih, dan berbau harum, umumnya muncul dari ujung batang atau ranting (terminal). Buahnya berwarna kuning, berbentuk bulat telur dengan kulit yang tipis dan berbiji banyak.

Istilah nama Indonesia di Sumatra : meulu bruek, rajaputih (Aceh), kacapiring, sangkapa (Melayu). Jawa : kacapiring (Sunda,Jawa), peciring, cepiring, ceplok piring (Jawa). Nusa Tenggara : jempiring (Bali). Dan istilah nama asing disebut San tze che (T), pud sorn (Th), bunga cina, gardenia jasmine (M), kaapse jasmijn (B), rosal (S) (F), cape jasmine, gardenia (I), jasmine du cap.

Sifat kimiawi dingin, pahit, sedikit asam. Dan efek farmakologis berkhasiat sebagai antibiotik, antiradang (antiinflamasi), menurunkan demam (antipiretik), membersihkan darah, dan menghilangkan pembekuan darah. Kandunga kimia mengandung minyak menguap, yaitu linalool, styrolyl asetat, gardenin, gardenosida geniposida, genipin-I-glucoside, b-sitosterol, crocetin, crosin, dan scandosida. Dan bagian yang dipakai adalah daun, bunga, buah, dan biji.

Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Luka bakar : Buah kacapiring ditumbuk hingga halus lalu dicampur dengan sedikit air dan diaduk hingga rata kemudian dioleskan pada tempat yang sakit. Atau buah kacapiring  secukupnya dikeringkan dan ditumbuk hingga menjadi bubuk, tambahkan putih telur ayam, diaduk hingga rata lalu dioleskan/ditempelkan pada luka.
  • Perut kembung dan panas pada anak-anak karena  gangguan pencernaan (disoensia)9 gram biji kacapiring yang masih mentah ditumbuk hingga halus, tambahkan sedikit tepung terigu dan putih telur ayam, diaduk hingga rata dan dibentuk menjadi lempengan lalu ditempelkan pada pusar.
  • Luka memar karena jatuh atau terpukul :

    1. Daun kacapiring  segar dan daun kemuning segar (Muraya paniculata Jack.) masing-masing sama banyaknya, dicuci lalu digiling sampai halus ; tambahkan sedikit arak sambil diaduk di atas api kecil, hangat-hangat ditempelkan pada bagian tubuh yang memar.
    2. Biji kacapiring dicuci dan ditumbuk halus, tambahkan putih telur dan tepung terigu yang telah digongseng, aduk hingga rata lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
    3. 15 gram biji kacapiring dan 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosch.), dicuci dan ditumbuk hingga halus, tambahkan sedikit arak, d, aduk hingga rata lalu ditempelkan pada   bagian yang sakit.
    4. 60 gram biji kacapiring dan 15 gram daun menthol (Mentha arvensis L.) dicuci dan ditumbuk hingga halus, tambahkan 15 gram tepung terigu yang digongseng dan putih telur atau arak secukupnya, diaduk-aduk hingga rata lalu dioleskan pada luka.
    5. Biji kacapiring,daun dewa (gynura segetum (Lour) Merr.), temu hitam (curcuma aeruginosa Roxb.) dan bunga ros (Rosa chinensis Jacq.), masing-masing secukupnya ditumbuk hingga halus, tambahkan sedikit arak putih, diaduk hingga rata lalu dioleskan pada bagian tubuh yang sakit.

    • Herpes simplek : buah kacapiring mentah secukupnya disangrai hingga kering lalu digiling hingga menjadi bubuk, dicampur dengan jus lidah buaya secukupnya, (Aloe vera L.), diaduk rata lalu dioleskan pada tempat yang sakit.
    • Keseleo : Buah kacapiring secukupnya ditumbuk kasar, dicampur dengan air hangat atau sedikit alcohol, diaduk hingga rata lalu dibalurkan pada tempat yang sakit dan dibungkus dengan kain. Atau buah kacapiring disangrai hingga hitam, jahe segar secukupnya (Zingiber officinale Rosch.) ditumbuk hingga halus, tambahkan tepung terigu dan sedikit arak, diaduk rata lalu diborehkan pada bagian tubuh yang sakit.
    • Bisul di kepala pada anak kecil : buah kacapiring mentah ditumbuk hingga halus dicampur dengan putih telur ayam, diaduk hingga rata lalu dioleskan pada bisul.

      Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
      • Demam, meriang : 30 gram daun kacapiring dicuci dan direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc lalu disaring, tambahkan dengan gula pasir secukupnya, diaduk merata kemudian diminum.
      • Demam karena angin dan panas : 9-12 gram buah kacapiring kering direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum.
      • Demam disertai mengigau : 30-60 gram akar kacapiring dicuci dan direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin airnya diminum.
      • Mata merah : 10 gram buah kacapiring kering dan 50 gram akar  alang-alang (Imperata cylindrical [L] Beau.) dicuci dan direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum.
      • Mimisan (epistaxis) : 30 gram buah kacapiring yang telah disangrai dan 20 gram umbi anggrek tanah/pai cik (anak-anak : 10 gram), direbus dengan 500 cc air hingga 250 cc, disaring lalu airnya diminum.
      • Sakit gigi : 60-90 gram akar kacapiring direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, tambahkan sedikit garam lalu airnya diminum. Atau 9 gram buah kacapiring kering direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, hangat-hangat airnya diminum.
      • Sariawan (aphthae) : 30 gram daun kacapiring dan 15 gram daun saga (Abrus Precatorius L.) dicuci dan dihaluskan, tambahkan 200 cc air masak lalu disaring, diberi 40 cc madu lalu diminum untuk dua kali sehari.
      • Batuk (tusis) karena gangguan paru-paru : tiga kuntum bunga kacapiring dicuci dan direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, tambahkan madu dan diaduk rata lalu airnya diminum.
      • Radang saluran nafas (bronkhitis) : 30-60 gram akar kacapiring dan 10 gram jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum.
      • Jantung berdebar keras  (palpitasi) : 30 gram daun kacapiring muda, 30 gram  daun sembung manis (Blumea balsamivera DC.), 25 buah buni yang masak  (Antidesma bunius [L] spreng.). 1 jari kayu manis (Cinamomum burmani Bl.), 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) dan 30 gram gula enau (Arenga pinnata Merr.), dicuci dan dipotong-potong seperlunya lalu direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc. Setelah dingin lalu diminum untuk 2 kali sehari, setiap kali 200 cc.
      • Kejang jantung (Angina pectoris)30 gram daun kacapiring, 30 gram daun sembung (Blumea balsamifera DC.), 15 gram daun dewa (Gynura segetum Lour.) dan 30 gram daun enau (Arenga pinnata Merr.), dicuci dan dipotong-potong seperlunya lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu diminum untuk 3 kali sehari, setiap kali 100 cc.
      • Sakit kuning (jaundice) : akar kacapiring direbus lalu airnya diminum.

      1. Balita 3-4 tahun : 20 gram
      2. Anak-anak 5-7 tahun : 30 gram
      3. Anak-anak 8-10 tahun : 45 gram
      4. Anak-anak 11-15 tahun : 60 gram
      5. Di atas 16 tahun : 90 gram
      • Hepatitis :
      1. 60 gram akar kacapiring dan 60 gram daun serut/mirten (Streblus asper Lour.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc lalu airnya diminum.
      2. 60 gram akar kacapiring segar atau 15-30 gram buah kacapiring dicuci bersih dan direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc lalu airnya diminum.
      3. 5 kuntum bunga kacapiring (bagian tengahnya dibuang), 50 gram kacang merah (Vigna sinensis Endl.), 100 gram beras ketan (Oryza sativa L.) yang direndam hingga mekar dan air secukupnya, tambahkan gula pasir secukupnya lalu dimasak hingga menjadi bubur, setelah matang dimakan.
      • Lambung panas seperti terasa terbakar : 20 biji kacapiring disangrai hingga hitam lalu direbus dengan air secukupnya, tambahkan sedikit jahe (Zingiber officinale Rosc.), lalu airnya diminum.
      • Menambah nafsu makan (stomakik) : 5-10 lembar daun kacapiring dicuci bersih dan ditumbuk halus lalu diseduh dengan 200 cc air mendidih, diamkan sebentar, tambahkan gula aren (arenga pinnata Merr.) secukupnya atau madu, minum airnya.Lakukan satu kali sehari.
      • Muntah darah (hematemesis) : 9 gram buah kacapiring kering dan 60 gram akar alang- alang (Imperata cylindrica [L.] Beauv.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc lalu airnya diminum. 
      • Kencing manis (diabetes mellitus) : 30 gram daun kacapiring, 30 gram daun alpukat direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc lalu airnya diminum sekaligus. Lakukan secara teratur setiap hari. 
      • Kencing mengandung darah (hematuria) : 60 gram buah kacapiring segar dan gula batu secukupnya direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc lalu airnya diminum.
      • Disentri yang disertai darah dan lendir : 30-60 gram akar kacapiring dan gula batu secukupnya direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc lalu airnya diminum.
      • Buang air besar mengandung darah : 30 gram buah kacapiring disangrai hingga hitam lalu dihaluskan hingga bubuk, diseduh dengan air mendidih lalu airnya diminum.

      Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa tidak dianjurkan bagi yang limpanya lemah. Umbi anggrek tanah (pai cik) dapat dibeli di toko obat Tionghoa. Dan setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter.


      Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :


      Read more ...

      Pohon Merah [Euphorbia pulcherrima Wiild. Et. Klotzsch] - Khasiat & Manfaat

      Pohon Merah [Euphorbia pulcherrima Wiild. Et. Klotzsch]
      Pohon Merah
      [Euphorbia pulcherrima
      Wiild. Et. Klotzsch]
      Pohon Merah [Euphorbia pulcherrima Wiild. Et. Klotzsch], familia Eophorbiaceae., sinonim Poinsettia pulcherrima R.Grah., merupakan tanaman hias yang asalnya dari Meksiko, dapat ditemukan dari ketinggian sekitar 1-1400 m diatas permukaan air laut, tetapi untuk mendapatkan warna daun yang cerah lebih cocok bila di tanam pada ketinggian sekitar 600 m di atas permukaan air laut. Sekarang banyak verietasnya yang berasal dari Eropa dan merupakan hasil pemuliaan. Tanaman lebih pendek, daun lebih lebar dengan warna daun pelindung bermacam-macam, seperti merah, putih atau merah muda. Habitus perdu, tegak, tinggi kurang lebih 1,5-4 m, berkayu, bercabang, bergetah seperti susu. Daun tunggal, bertangkai, letak tersebar, bentuknya bulat telur sampai elips memanjang, yang terbesar kerap kali dengan 2-4 lekukan, ujung dan pangkal runcing, pertulangan menyirip, panjang 7-15 cm, lebar 2,5-6 cm, bagian bawah berambut halus, tangkai daun muda warnanya merah setelah tua warnanya hijau. Bunga majemuk berbentuk cawan atau bercabang menggarpu dalam susunan yang khas disebut cyathinum keluar diujung percabangan. Tiap cyathinum berhadapan dengan daun pelindung yang besar, bentuk lanset, warnanya merah, kadang-kadang berwarna kuning. Tinggi cyathinum 1 cm, hijau dengan taju merah dan satu kelenjar besar, pada sisi perut warnanya kuning oranye. Tangkai sari merah oranye. Buah berupa buah kotak, panjang 1,5 cm, masih muda hijau, setelah tua coklat. Biji bulat, coklat.

      Istilah nama Indonesia di Sumatra : denok, puring benggala. Jawa : kastuba, ki geulis (Sunda), godong racun, wit racun, racunan (Jawa). Nusa Tenggara : racun, kedapa (Bali). Dan istilah nama asing disebut Yi ping hong (T), christmas flower, eastern flower, lobster flower (I), poinsettia, kastuba (M).

      Sifat kimiawi pahit, sepat, sejuk, sedikit beracun. Dan efek earmakologis berkhasiat sebagai perangsang muntah (emetikum), melancarkan pengeluaran air susu ibu (galaktagog), peluruh dahak (ekspektorans), menghilangkan bengkak (antiswelling). Kandungan kimia dari daun : alkaloid, saponin, lemak, amilodekstrin. Batang : saponin, sulfur, lemak, amilodekstrin, asam format, kanji. Bagian yang dipakai adalah daun, bunga, atau seluruh tanaman.

      Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
      • Luka berdarah (swelling), patah tulang (fracture) : tumbuhan pohon merah, patah tulang (Euphorbia tirucalli L.) ditumbuk, ditambah terigu yang telah disangrai dan arak putih secukupnya, diaduk lalu ditempelkan pada bagian yang sakit, kemudian dibalut. Resep ini dipakai setelah terlebih dahulu tulang yang patah dibetulkan/digip (tulang dalam keadaan terfiksasi).
      • Radang kulit, erysipelas : daun secukupnya dicuci bersih dan ditumbuk sampai halus lalu dibalurkan pada bagian yang sakit.
      • Keseleo, bengkak, terantuk : Cara ke-1 : tumbuhan pohon merah secukupnya dicuci dan dihaluskan, ditambah arak putih dan terigu yang telah disangrai, diaduk lalu dibalurkan pada bagian yang sakit. Cara ke-2 : tumbuhan pohon merah secukupnya ditambah lidah buaya (Aloe vera L.) dan temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), digiling jadi satu, tambahkan arak putih secukupnya, diaduk lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.

      Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
      • Melancarkan ASI (galaktagog) : 10 gram bunga dicuci lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc. Setelah dingin airnya diminum.

      Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter.


      Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :
      Read more ...

      Jengger Ayam [Celosia cristata L.] - Khasiat & Manfaat

      Jengger Ayam [Celosia cristata L.]
      Jengger Ayam
      (Celosia cristata L.)
      Jengger ayam (Celosia cristata L.)
      Familia Amaranthaceae.
      Sinonim Celosia argentea L. var. cristata (L.) O. Ktze.
      biasa ditanam sebagai tanaman hias di taman-taman, pekarangan, dan tempat-tempat lainnya karena bentuk bunganya yang indah, jarang tumbuh liar. Jengger ayam  biasanya tumbuh dari dataran rendah sampai ketinggian sekitar 1000 m di atas permukaan laut. Habitus herba semusim (annual), tumbuh tegak, tinggi kurang lebih 60-90 cm, batang tebal. Daun tunggal, tumbuh berseling, bentuk bulat telur sampai lanset memanjang, dengan panjang kurang lebih 5-12 cm, lebar 3,5-6,5 cm, ujung meruncing, pangkal runcing membentuk  tangkai, tepi rata, warnanya hijau yang bagian atas melebar seperti jengger ayam jago, berlipat-lipat dan bercangap atau bercabang. Bunga keluar di ujung batang atau di ujung percabangan warnanya ungu, merah, dadu, kuning. Buahnya retak sewaktu masak, terdapat dua atau beberapa biji kecil.

      Istilah nama Indonesia di Sumatra : bayam biludu, celala, banda ulu, bunga tali. Jawa : jawer hayam, jawer kotok (Sunda), bayem cenggeng, janggar rumpuk, jengger ayam, jengger rumpuk (Jawa), jhangghar ajam, rebha mangsor (Madura). Nusa Tenggara : janggar siap (Bali), ndae ana sina (Roti), bunak manu larit (Timor). Sulawesi : tatana manuk, sampiri manu, bungan api-api, wunga api-api, bunga api-api (Sulawesi Utara), loyo, lava, lengano (Gorontalo), ranang jangan (Makasar), bunga lali manu, puwa rasiwato (Bugis). Maluku : wire, kolak, toko ma rerede, tataleo ma hohorene, (Halmahera Utara), namoro ma usi, sulesule (Ternate). Dan istilah nama asing disebut JI guan (T), cocks comb flowers (I), palong manok, palong pulungan (F), balung ayam (M), hanekam, crete de coq, passé velours, echter brandsschopf.

      Sifat kimiawi rasa manis, sejuk. Dan efek farmakologis berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), peluruh kencing (diuretik), menghentikan pendarahan, (hemostatik), menghentikan keputihan, menerangkan penglihatan. Masuk meridian lever dan ginjal. Kandungan kimia mengandung minyak lemak, kaempferitrin, amaranthin, dan pinitol. Bagian yang dipakai adalah bunga, jemur bila ingin disimpan.

      Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
      • Gatal-gatal (pruritus) : herba jengger ayam direbus dengan air secukupnya, lalu airnya dioleskan pada bagian yang gatal.
      • Digigit serangga : bunga jengger ayam secukupnya dilumatkan lalu ditempelkan pada bagian yang terkena gigitan.

      Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
      • Mimisan (epistaxis), batuk darah (hemoptysis), muntah darah (hematemesis) : 15 gram bunga jengger  ayam, 30 gram akar rimpang  teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), 15 gram urang  aring (Eclipta alba [L.] Hassk.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa  300 cc, lalu  disaring  dan  diminum  airnya.
      • Gangguan penglihatan : 30 gram tumbuhan jengger ayam direbus dengan 400 cc air hingga  tersisa 200 cc, lalu  disaring  dan  diminum airnya hangat-hangat.
      • Tekanan darah tinggi (hipertensi) : 15 gram bunga  jengger ayam kering dan 10 buah angco merah (dapat dibeli di supermarket) direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc. Setelah agak dingin disaring lalu airnya diminum.
      • Keputihan (leucorrhea) : 10 gram bunga jengger ayam kering, 15 gram kulit delima kering (panica granatum L.), keduanya direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu disaring dan airnya diminum.
      • Batuk  darah (hemoptysis) : 15 gram bunga jengger ayam kering ditim bersama paru-paru  sapi selama satu jam, lalu airnya diminum dan paru-paru sapinya dimakan untuk 2-3 kali sehari setelah makan nasi.
      • Wasir   berdarah  (hemorrhoidal) : 60 gram herba jengger ayam segar dan 100 gram akar  rimpang teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), direbus dengan satu liter air hingga tersisa 500 cc, disaring dan diminum airnya untuk dua kali sehari, setiap kali 250 cc.
      • Pendarahan rahim di luar waktu haid : 6 gram bubuk jengger ayam diseduh dengan air panas, tambahkan madu secukupnya lalu diminum sebelum makan nasi. Pantang makan yang amis-amis dan daging. Cara ke-2 yaitu 15 gram bunga jengger ayam kering dan 30 gram umbi daun dewa/thien ci (Gynura segetum [Lour] Merr.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
      • Menstruasi (haid) tidak teratur : 15 gram bunga jengger ayam kering berwarna merah dan 30 gram daun dewa (Gynura segetum (Lour) Merr.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin disaring  lalu airnya diminum.
      • Menstruasi (haid) tidak berhenti (mentrorrhagia) : bunga jengger ayam dikeringkan lalu tumbuk hingga jadi bubuk. Ambil 10 gram bubuk tersebut, diseduh dengan air panas tambahkan madu secukupnya, lalu diminum.
      • Disentri : 15 gram bunga jengger ayam dan 30 gram patikan kebo (Euphorbia hirta L.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah disaring lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 150 cc.
      • Pendarahan lambung atau usus : 15 gram bunga jengger ayam, 200 gram akar rimpang teratai (Nelumbium nelumbo Druce.) yang telah dijus, direbus keduanya dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah disaring lalu airnya diminum.
      • Infeksi saluran kemih : 15 gram bunga jengger ayam, 15 gram aseman (Polygonum cinense Linn.), 15 gram meniran (Phyllanthus urinaria L.) dan 30 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 40 cc, setelah disaring lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc.
      • Campak : 1 batang seluruh tanaman jengger ayam segar direbus dengan 1 1/2 liter air hingga mendidih, setelah dingin lalu airnya diminum, sebagian untuk mencuci campak.
      • Diare : 15 gram bunga jengger ayam kering dan 30 gram daun jambu biji (Psidium guajava L.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
      • Biduran (urtikaria) : 10 gram bunga jengger ayam, 10 gram bunga matahari (Helianthus annuus L.), 30 gram gula batu, tambahkan air secukupnya. Semua bahan tersebut di tim lalu disaring dan diminum airnya.

      Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter. Dan umbi daun dewa atau Thien chi dapat dibeli ditoko obat Tionghoa, angco dibeli di supermarket.


      Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :

      Read more ...

      Salvia [Salvia splendens Ker-Gawl.] - Khasiat & Manfaat

      Salvia [Salvia splendens Ker-Gawl.]
      Salvia
      (Salvia splendens Ker-Gawl.)
      Salvia [Salvia splendens Ker-Gawl.], familia Labiatae (lamiaceae), merupakan tanaman hias berbunga indah yang berasal dari Meksiko, ditanam di taman-taman atau pekarangan. Dapat ditemukan terutama pada daerah berhawa sejuk sampai ketinggian sekitar 1400 m diatas permukaan air laut. Salvia menyukai tempat-tempat yang menerima sinar matahari penuh atau agak terlindung dengan cahaya cukup. Pengembangbiakan dengan biji atau setek tunas. Habitus perdu, tumbuh tegak, tinggi kurang lebih 20-90 cm, batang bersegi empat, bercabang. Daun tunggal, panjang pangkal daun 1-6 cm, helaian daun bentuknya bulat telur sampai memanjang, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi bergerigi, tulang daun menyirip, panjang kurang lebih 3-10 cm, lebar 2-6,5 cm, warnanya hijau tua. Bunga majemuk, 2-16 kuntum tumbuh melingkar menjadi karangan bunga berbentuk tandan yang panjangnya 10-30 cm, berwarna merah. Buahnya lonjong, kecil.

      Istilah nama asing disebut xi yang hong (T), salvia.

      Sifat kimia rasa manis, netral. Dan efek farmakologis berkhasiat menurunkan panas (antipiretik). Kandungan kimia salvitin, saponin, flavonoids. Dan bagian yang dipakai adalah seluruh bagian tumbuhan.

      Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
      • Terkilir, bengkak (edema), luka terpukul (swelling) : tumbuhan salvia secukupnya dicuci dan digiling halus, tambahkan terigu yang telah disangrai dan arak putih secukupnya, diaduk lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
      • Bisul (furunculus) : salvia segar secukupnya dicuci bersih lalu digiling halus, tambahkan jus lidah buaya (Aloe vera L ) yang telah dibuang kulitnya dan norit secukupnya, diaduk lalu ditempelkan pada bisul.

      Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
      • Panas tinggi, demam : 30 gram salvia , 30 gramsambiloto (Andrographis paniculata Nees.) dan 15 gram rimpang kunyit (Curcuma longa L.), dicuci dan dipotong-potong seperlunya  lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
      • Pendarahan : 30 gram salvia dan 200 gram akar rimpang teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), dicuci bersih dan dipotong-potong seperlunya lalu direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
      • Mimisan (epistaxis) : 30 gram salvia, 30 gram gram akar rimpang teratai (Nelumbium nelumbo Druce.) dan 30 gram akar alang-alang (Imperata cylindrica L.), dicuci bersih lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah dingin  lalu airnya diminum.


      Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke dokter. Dan akar rimpang teratai dapat dibeli di pasar-pasar tradisional.

      Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :

      Read more ...

      Bunga Iris [Iris tectorum Max] - Khasiat & Manfaat

      Iris [Iris tectorum Max]
      Iris
      (Iris tectorum Max)
      Bunga Iris (Iris tectorum Max), familia  Iridaceaemerupakan tumbuhan yang berasal dari Jepang. Biasa ditanam sebagai tumbuhan hias karena bunganya yang indah. Tumbuh baik terutama di daerah pegunungan. Herba dengan akar rimpang pendek. Daun bentuk lanset memanjang dengan ujung runcing panjang  sekitar 25-40 c, lebar 1,5-3 cm, warna hijau kebiruan. Tangkai karangan bunga kurang lebih 3-25 cm, seludang bunga bentuk lanset dengan panjang kurang lebih 5,5-8 cm, berbunga dua sampai banyak. Taju tenda bunga bulat telur terbalik dengan tepi keriting, yang terluar dengan pangkal yang ungu pucat atau bergaris ungu. Tiga yang terluar lebih pendek, ungu, berkuku dan sedikit berbentuk talang. Benang sari berhadapan dengan taju terluar, panjang 2,5 cm, kepala sari menempel pada cabang tangkai putik, tangkai putik pendek. Bakal buah berbentuk spul, persegi 3. Buah kotak memanjang.

      Istilah nama di Indonesia disebut bunga iris. Dan istilah nama asing disebut yuan wui (T) , japanse iris (B).

      Sifat kimiawi rasanya pahit pedas, netral, sedikit beracun. Dan efek  farmakologis berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), peluruh kencing (diuretik) , menghilangkan pembekuan darah, dan meningkatkan fungsi pencernaan. Kandungan kimia iridin, tanin, resin, amilum, asam miristat, dan iron. Dan bagian yang  dipakai adalah akar rimpang, daun, dan seluruh bagian tumbuhan.

      Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
      • Bisul (furunculus), radang kulir bernanah (pioderma), digigit ular/serangga : akar rimpang iris dicuci dan dihaluskan sampai seperti bubur lalu ditempelkan pada bagian kulit yang sakit.
      • Gusi bengkak : 15 gram akar rimpang iris diblender, ditambah dengan sedikit air lalu ditempelkan pada gusi yang sakit.
      • Sembelit : akar rimpang iris secukupnya dicuci dan digiling hingga halus lalu ditempelkan pada perut terutama pada bagian pusar.
      • Sakit/radang tenggorokan (pharyngitis) : akar rimpang iris secukupnya diblender dengan ditambahkan air secukupnya lalu airnya dipakai untuk kumur-kumur.

      Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
      • Radang tenggorokan (pharyngitis) : 3-9 gram akar rimpang iris kering atau 15-30 gram herba iris dan 70 gram lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah agak dingin disaring lalu airnya diminum.
      • Gusi bengkak : 9 gram akar rimpang iris direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, hangat-hangat airnya diminum.
      • Hepatitis : 6 gram akar rimpang iris kering atau 15-30 gram herba dan 20 gram temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum selagi hangat.
      • Gangguan pencernaan (dispepsia) : 3 gram akar rimpang  kering  iris dihaluskan lalu direbus dengan 200 cc air sampai airnya mendidih, setelah dingin diminum.
      • Mual, perut kembung (meteorismus) : 3 gram akar iris kering digiling lalu diseduh dengan 200 cc air mendidih, setelah  agak dingin diminum. Atau 3-9 gram akar iris kering direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah agak dingin disaring lalu airnya diminum. Atau 3-9 gram akar rimpang iris kering dan 10 gram akar jail (Coix lacryma-jobi L.), digiling halus lalu diseduh dengan air mendidih, setelah agak dingin airnya diminum.
      • Keseleo, luka luar : 3-9 gram akar rimpang iris kering digiling hingga halus lalu diseduh dengan air mendidih dan diminum secara teratur.
      • Pembengkakan ginjal, sembelit (konstipasi) : 15 gram akar rimpang iris direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, hangat-hangat disaring lalu  airnya diminum.
      • Luka terpukul : 10 gram akar rimpang iris dihaluskan atau dijus, tambahkan 200 cc air masak, diperas dan disaring lalu diminum.

      Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa ramuan ini harus digunakan secara hati-hati, tidak dianjurkan digunakan pada saat kondisi tubuh lemah. Dan setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke dokter.

      Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :
      Read more ...

      Sedap Malam [Polianthes tuberosa Linn.] - Khasiat & Manfaat

      Sedap Malam [Polianthes tuberosa Linn.]
      Sedap Malam
      (Polianthes tuberosa Linn.)
      Sedap malam [Polianthes tuberosa Linn.], familia : Amaryllidaceae. merupakan tumbuhan yang berasal dari Meksiko, biasa ditanam sebagai tanaman hias karena bunganya yang indah dan berbau harum terutama pada malam hari, juga bisa digunakan sebagai perhiasan pada sanggul wanita dan di pesta perkawinan. Terna tegak dengan umbi di bawah tanah, tinggi sekitar 0,5-1,4 m. daun sebagian duduk pada akar, sebagian sepanjang batang yang tegak, duduk, berbentuk lanset, panjang kurang lebih 15-150 cm, lebar 0,6-1 cm, ujung lancip kearah pangkal melebar. Bunga hampir duduk, kebanyakan berpasangan dalam ketiak daun pelindung yang berbentuk bulat telur lanset, berwarna putih dan berbau sangat harum terutama pada waktu malam. Buah kotak memanjang, kerapkali tumbuh kurang sempurna, kadang-kadang dengan beberapa biji yang baik.

      Istilah nama Indonesia di Sumatra : sedep malem, sundel malem truna malam (Melayu). Jawa : sedep malem, sundel malem (Sunda), sundel malem (Jawa), sondhel malem (Madura). Sulawesi : rasamalang (Makasar), rasamaleng (Bugis). Dan istilah nama asing disebut yek lai siang (T), tuberoos (B), tuberose (I), tubereuse (P), azulena (F), baston de san jose (S).

      Sifat kimiawi Manis, sejuk, dan sedikit tawar. Dan efek farmakologis berkhasiat menurunkan panas (antipiretik) dan menghilangkan bengkak. Kandungan kimia sapogenin. Dan bagian yang dipakai adalah daun dan akar.

      Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
      • Bisul (furunculus) dan bengkak (edema) : akar bunga sedap malam secukupnya dicuci bersih dan ditumbuk halus lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
      • Mencegah dan mengatasi katarak, radang mata : 50 kuntum bunga sedap malam direbus dengan 1500 cc air hingga mendidih. Setelah dingin, digunakan untuk mencuci mata.

      Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
      • Influenza : 20 gram akar sedap malam, 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 2 batang daun  bawang putih (Allium sativum L.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali minum 150 cc.
      • Susah tidur (insomnia), menenangkan pikiran dan hati, penambah darah, pandangan kabur dan sering kaget : 30 kuntum bunga sedap malam, 15 gram kie cie, 1-2 buah hati ayam, 2 siung bawang putih (Allium sativum L.), 4 siung bawang merah (Allium cepa L.), 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), merica (Piper nigrum L.), garam dan kecap manis masing-masing secukupnya ; semua bahan ditumis dengan minyak nonkolesterol, tambahkan tepung tapioka yang telah diencerkan secukupnya lalu masak sampai matang, dimakan.
      • Meningkatkan stamina, mata rabun : 50 kuntum bunga sedap malam, 50 gram kacang kapri (pisum sativum L.), 1 butir telur ayam, 100 gram udang, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 2 siung bawang putih (Allium sativum L.), 4 siung bawang merah (Allium cepa L.) semua bahan ditumis dengan minyak nokolesterol secukupnya, tambahkan tepung maizena yang telah diencerkan, dimasak, setelah matang dimakan.
      • Mempertajam penglihatan : 30 kuntum bunga sedap malam, 70 gram kacang kapri muda (pisum sativum L.), 100 gram daging ayam, 75 gram wortel (Daucus carota L.), 1 butir telur ayam, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 2 siung bawang putih (Allium sativum L.), 4 siung bawang merah (Allium cepa L.) kecap manis dan garam secukupnya ; semua bahan ditumis dengan minyak nonkolesterol sampai matang ,lalu  dimakan.
      • Linu tulang : 15 gram kuntum bunga sedap malam, 75 gram takokak (Solanum torvum Swartz.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum.
      • Radang tenggorokan (pharyngitis) yang menimbulkan suara serak, sakit saat menelan, batuk, demam, bau mulut kurang sedap : 20 gram akar bunga sedap malam, 25 gram sambiloto segar (Andrographis paniculata Nees.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring  lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali minum 150 cc.
      • Rematik : 30 gram akar bunga sedap malam, 20 gram jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) dan gula merah secukupnya, direbus dengan 400 cc air hingga mendidih, disaring lalu airnya diminum untuk 2 kali sehari.

      Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter.

      Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :

      Read more ...

      Hydrangea [Hydrangea macrophylla Thunb.] - Khasiat & Manfaat

      Hydrangea [Hydrangea macrophylla Thunb.]
      Hydrangea
      (Hydrangea macrophylla Thunb.)
      Hydrangea (Hydrangea macrophylla Thunb.), familia : Saxifragaceae., sinonim : Viburnum macrophylla Thunb., merupakan tanaman hias yang berasal dari Jepang, di Indonesia ditanam di pekarangan rumah sebagai tanaman hias karena bentuk tajuk dan bunganya yang indah. Habitus perdu, tinggi pohon hingga satu meter. Daun tunggal, letaknya berhadapan, berbentuk bulat telur , ujung meruncing. Pangkal tumpul dan tepi bergerigi, tulang daun menyirip, berwarna hijau. Bunga majemuk, muncul di ujung batang, membentuk rangkaian yang membulat dan menggerombol, warnanya bermacam-macam, ada yang putih, merah muda, biru muda atau unggu.

      Istilah nama asing disebut yang siu chiu (T), bunga tiga bulan (M).

      Sifat kimiawi pahit, agak pedas, dingin, dan sedikit beracun. Dan efek farmakologis berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), antimalaria. Kandungan kimia dari tumbuhan mengandung  asam hidrosianida, akar mengandung dephnetin, bunga mengandung tufin. Sedangkan bagian yang dipakai adalah daun, akar, dan bunga.

      Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :

      • Gatal pada buah zakar, kurap, eksim (ekzema) : bunga dan daun hidrangea ditambah dengan daun lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya atau daun sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), masing-masing secukupnya dicuci dan direbus dengan air secukupnya lalu airnya digunakan untuk mencuci bagian yang sakit/gatal. Lakukan secara teratur.
      • Radang tonsil/amandel (tonsillitis) : bunga hidrangea secukupnya dicuci dan ditumbuk halus, tambahkan satu sendok makan cuka beras putih dan air secukupnya diperas dan disaring lalu airnya digunakan untuk berkumur-kumur. Lakukan secara teratur.
      • Radang/luka pada tenggorokan (laryngitis) : akar hidrangea dan umbi bidara upas (Merremia mammosa [Lour] Hall.f.) masing-masing secukupnya, dicuci dan ditumbuk halus, tambahkan sedikit air, diperas dan disaring  lalu airnya digunakan untuk berkumur-kumur. Lakukan secara teratur.


      Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
      • Dada terasa tersesak, jantung berdebar-debar (palpitasi) : 15 gram akar hidrangea, 15 gram bunga krisan (Chrysanthemum morifilium Ram.) dan 5 kuntum bunga cempaka putih (Michelia alba DC.), 10 butir biji teratai (Nelumbium nelumbo Druce.) yang direndam dulu hingga lembut, direbus  dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum, sedangkan biji teratainya dapat dimakan.
      • Malaria : 10 gram daun hydrangea, 15 gram daun bandotan (Ageratum conyzoides L.) dan ½ lembar daun papaya (Carica papaya L.) dicuci bersih dan direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum sekaligus. Lakukan secara teratur.

      Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter.

      Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :

      Read more ...

      Siantan [Ixora stricta Roxb.] - Khasiat & Manfaat

      Siantan [Ixora stricta Roxb.]
      Siantan
      (Ixora stricta Roxb.)
      Siantan [Ixora stricta Roxb.], familia : Rubiaceae., sinonim : Ixora chinensis Lam., berasal dari Tiongkok, biasa ditanam sebagai tanaman hias karena bunganya yang indah. Tumbuhan perdu, tegak, tinggi sekitar 1-2,5 m, berbatang coklat kehitaman, bercabang banyak, cabang muda berwarna coklat kemerah-merahan. Daun tunggal, letaknya berhadapan, bersilang, tangkai daun pendek, bentuk daun bulat telur sungsang sampai lonjong. Warna daun hijau tua, daun muda diujung tangkai berwarna merah kecoklatan, tepi daun rata, bagian ujung dan pangkal daun runcing, permukaan daun mengkilat, panjang daun kurang lebih 6-13 cm, lebar 3-4 cm. Bunga majemuk, berbentuk malai rata, tumbuh diujung tangkai, warna bunga oranye, buah bulat dengan penampang 7-8 mm, warna merah ungu.

      Istilah nama di Indonesia disebut Soka. Dan istilah nama asing disebut long chuan hua (T), santan, santan pula, santan tsina (F), rimbun bulat, joka (M).

      Sifat kimawi manis, sejuk. Dan efek farmakologis menurunkan tekanan darah (hipotensif), berkhasiat menghilangkan bekuan darah (reduce hematoma), menghilangkan rasa sakit (analgesik). Bagian yang dipakai adalah bunga, akar, tangkai dan daun.

      Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
      • Tekanan darah tinggi (hipertensi) : Cara ke-1 : 15 gram bunga siantan, 30 gram rambut jagung (Zea mays L.), 25 gram jamur kuping hitam (Auricularia auricula), 10 gram jamur hioko (Pasania fungus), 100 gram seledri (Apium graveolens L.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu airnya disaring dan diminum airnya, sedangkan jamur kuping hitam dan jamur hiokonya dimakan. Cara ke-2 : 9 gram bunga siantan, 9 gram bunga krisan (Chrysanthemum morifolium Ram.), 6 gram ketepeng kecil (Cassia tora L.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
      • TBC paru, batuk (tusis), batuk berdarah (hemoptysis) : Cara ke-1 : 30-60 gram akar siantan, 25 gram jamur putih kering (Tremella fuciformis Berk.), 100 gram akar teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), 30 gram kaktus (opuntia dilleni [Ker-Gawl.] Haw.) yang telah dikupas kulitnya, gula batu secukupnya, direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 500 cc, lalu airnya disaring dan diminum, sedangkan akar teratai dan jamur putih keringnya dimakan. Cara ke-2 : 30 gram akar siantan, 9 gram waru landak (Hibicus mutabilis L.), 30 gram akar alang-alang (Imperata cylindrica [L.] Beauv.), direbus dengan 500cc air hingga tersisa 200 cc, lalu airnya disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
      • Haid tidak teratur (emenagog), tidak datang haid (amenorrhea) : 10-15 gram bunga siantan, 15 gram temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), 30 gram daun dewa (Gynura segetum [Lour.] Merr.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu diminum airnya setelah disaring.


      Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter.

      Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :

      Read more ...

      Gandasuli [Hedychium coronarium Koen.] - Khasiat & Manfaat

      Gandasuli [Hedychium coronarium Koen.]
      Gandasuli
      (Hedychium coronarium Koen.)
      Gandasuli (Hedychium coronarium Koen.), familia Zingiberaceae. sinonim : Hedychium coronarium var. Coronarium Brink., berasal dari India, menyenangi  tumbuh di daerah lembab, dapat ditemukan dari dataran rendah sampai sekitar 1900 m di atas permukaan laut, kadang-kadang  tumbuh liar di tepi sungai atau kolam. Perkembangbiakan dari anakannya atau dari bijinya. Habitus herba, tinggi 1,5-2 m. Helaian daun duduk, bentuk garis  lanset, panjang 7-55 cm, lebar  3-9 cm, ujung runcing. Bunga duduk, dalam bulir terminal yang rapat, putih sampai kuning muda, berbau harum. Daun pelindung bulat telur sampai memanjang dengan ujung berumbai. Tabung kelopak membuka pada sebuah sisi, tabung mahkota bulat silindris dengan panjang 8-10 cm, bibir bulat telur terbalik dengan ujung melekuk ke dalam, benangsari putih memeluk tangkai putik, kepala putik muncul di atas kepala sari. Bakal buah bulat silindris, berambut, pada ujung terdapat kelenjar madu berbentuk kerucut. Buah kotak dengan 3 katup membuka. Rimpang pipih, lunak, dan berwarna putih serta hanya berbau sedikit. Penduduk Maluku menggunakan air batang gandasuli untuk obat amandel dan bengkak di leher dengan mengoleskan air itu pada leher yang bengkak.

      Istilah nama Indonesia di Sumatera : gandasuli, gondasuli ( Melayu), dugahuli (Batak). Jawa : andasoli (Sunda), gondasuli, kembang laras (Jawa). Nusa Tenggara : manasuli, mandasul (Bali). Maluku : dagasuli, dagahuli (Halmahera Utara). Dan istilah nama asing disebut Chiang hua (T), ginger lily (I), donsuli, kimia (F), tepus tanah (M).

      Sifat kimiawi rasanya pahit, hangat. Dan efek farmakologis berkhasiat sebagai peluruh keringat (diaforetik), menambah nafsu makan (stomakik). Kandungan kimia dari rimpang mengandung glukosa, albumen, resin, resinous acid, selulosa, asam organic. Bunga mengandung minyak essensial. Sedangkan Bagian yang dipakai adalah bunga dan rimpang.

      Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
      • Pegal linu : rimpang gandasuli, sereh (Cymbopogon nardus L.) beserta akarnya dan jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) masing-masing secukupnya dicuci dan direbus dengan air secukupnya lalu airnya dipakai untuk mandi (hangat).

      Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
      • Sakit kepala, pilek, badan terasa sakit : 15 gram rimpang gandasuli, 10 gram jukut pendul kering (Kyllinga brevifolia Rottb), dan 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
      • Gangguan pencernaan (dispepsia) : 10 gram buah gandasuli direbus dengan 300 cc air hingga mendidih, lalu hangat-hangat  airnya diminum.
      • Rematik : 15 gram rimpang gandasuli dan 15 gram jukut pendul kering (Kyllinga brevifolia Rottb.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring kemudian airnya diminum selagi hangat.
      • Demam nifas : 1 kuntum bunga gandasuli, 30 gram daun srigading (Nyctanthes arbortristis Linn.), 30 gram daun iler (Coleus artopurpureus Benth.), direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, setelah dingin disaring lalu diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc.
      • Terlambat datang haid (amenorrhea)cara ke 1 : 1 kuntum bunga gandasuli, 2 kuntum bunga kembang pulu (Carthamus tinctorius L.), daun iler (Coleus atropurpureus Benth.) daun srigading (Nyctanthes arbortristis Linn.),  daun baru cina (Artemisia vulgaris L.) masing-masing 15 gram, ½ sendok teh adas (Foeniculum vulgare Mill.), ½ jari pulasari (Alyxia reinwardtti Bl.), dan 50 gram gula enau (Arenga pinnata Merr.), dicuci dan direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, setelah dingin disaring lalu diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc; atau cara ke 2 : 1 kuntum  bunga gandasuli, 15 gram daun iler (Coleus artopurpureus Benth.), 20 gram kunyit (Curcuma longa L.), 15 gram brojolintang (Belamcanda chinensis [L.] DC.), ½ sendok teh adas (Foeniculum vulgare Mill.) 1 jari pulasari (Alyxia reinwardtti Bl.) dan gula aren (Arenga pinnata Merr.) secukupnya, dicuci dan dipotong-potong seperlunya lalu direbus dengan 700 cc, disaring lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc.

      Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter.

      Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :

      Read more ...

      Tahi Kotok [Tagetes erecta L.] - Khasiat & Manfaat

      Tahi Kotok [Tagetes erecta L.]
      Tahi Kotok
      (Tagetes erecta L.)
      Tahi kotok [Tagetes erecta L.], familia Campositae (Asteraceae). berasal dari Meksiko. Tumbuhan ini menyukai tempat-tempat yang terkena sinar matahari dan lembab, biasa ditanam dihalaman rumah sebagai tanaman hias. Merupakan herba semusim (annual) yang tumbuh tegak, bercabang dengan tinggi sekitar 0,6-1,3 m, berbau tidak enak. Daun menyirip berbagi hingga dekat sekali dengan tulang daun tengah atau menyirip gasal dengan poros bersayap. Anak daun berbentuk lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi. Bunga bentuk bongol, tunggal atau berkumpul dalam malai rata yang jarang, dikelilingi oleh daun palindung, tangkai panjang dengan ujung yang membesar. Bunga tepi bentuk pita, betina, delapan atau lebih dengan bentuk pita bulat telur terbalik, oranye cerah atau kuning muda. Bunga cakram banyak berkelamin dua.

      Istilah nama Indonesia disebut ades (Sunda), kenikir (Jawa). Sedangkan istilah nama asing disebut wan shou chik (T), ahito, amarillo (F), african marigold, french marigold, marigold (I), amarillo (S), Afrikaantjes (B), tahi ayam (M).

      Sifat kimiawi rasa pahit, bau khas, sejuk. Dan efek farmakologis berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), mengencerkan dahak (ekspektoran) dan mengatasi batuk (antitusif). Kandungan kimia dari bunga mengandung tagetiin 0,1%, terthienyl, helenian 0,74%, flavoxanthin. Dan bagian yang dipakai adalah bunga.

      Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
      • Luka : bunga tahi kotok, daun ubi jalar (Ipomoea batatas Poir.), masing-masing secukupnya dihaluskan lalu ditempelakan pada bagian yang sakit.
      • Gondongan (parotitis), pembengkakan payudara (mastitis) : bunga tahi kotok secukupnya dihaluskan dan campurkan dengan cuka beras putih secukupnya, lalu gunakan sebagai tapal pada bagian yang sakit.
      • Radang kulit bernanah (Pioderma) : akar dan daun segar tanaman tahi kotok, daun sambiloto segar (Andrographis paniculata Nees.) secukupnya, dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.

      Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
      • Sakit gigi, sakit mata (Conjuntivitis) : 10 gram bunga tahio kotok kering, 2 siung bawang putih (Allium sativum L.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu airnya disaring dan diminum.
      • Radang saluran napas (bronkhitis) : 10 gram bunga tahi kotok kering, 25 gram jamur putih kering (Tremella fuciformis Berk.), dan 10 gram umbi bunga lili kering/pahap (Lilium sp.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum.
      • Influenza : 10 gram bunga tahi kotok kering, 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), dan 1 batang daun bawang putih (Allium sativum L.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum.
      • Batuk rejan (pertussis) : Cara ke-1 : 15 gram bunga tahi kotok kering, gula merah secukupnya, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Cara ke-2 : 15 gram bunga tahi kotok kering, 10 gram kencur (Kaempferia galanga L.), 10 gram kulit jeruk mandarin kering (Citrus nobilis Lour.), gula aren (Arenga pinnata Merr.) secukupnya, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
      • Kejang karena panas pada anak-anak : 5 gram bunga tahi kotok kering, 30 gram kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) yang direndam dahulu dan 15 gram daun teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), direbus dengan air secukupnya disaring lalu diminum.
      • Radang tenggorokan (pharyngitis ) : 10 gram bunga tahi kotok kering, 60 gram daun lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya, 30 gram brojo lintang (Belamcanda chinensis [L.] DC.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu  disaring dan airnya diminum.
      • Sariawan (aphthae)10 gram bunga tahi kotok kering, 10 gram asam jawa (Tamarindus indica L.) tanpa biji, gula merah secukupnya, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu airnya diminumairnya setelah disaring.

      Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter.

      Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :
      Read more ...

      Cempaka Putih [Michelia alba DC.] - Khasiat & Manfaat

      Cempaka Putih [Michelia alba DC.]
      Cempaka Putih
      (Michela alba DC.)
      Cempaka putih (Michelia alba DC.), familia : Magnoliaceae. sinonim : Michela longifolia Bl. biasa ditanam sebagai tanaman hias di halaman rumah atau di kebun-kebun karena bunganya yang indah dan harum. Bunga cempaka putih dapat digunakan sebagai campuran bahan pembuatan minyak wangi atau parfum dan wangi-wangian lainnya. Pengembangbiakannya dengan setek batang. Habitus pohon, berkayu, tinggi dapat mencapai sekitar 30 m. Daunnya tunggal, berbentuk bulat telur memanjang atau hampir lanset, ujung dan pangkal runcing, duduknya tersebar. Bunga berdiri sendiri dengan mahkota bunga berwarna putih dan berbau harum. Bunga banci, tidak pernah menghasilkan buah, karena itu dibudidayakan secara vegetatif.

      Istilah nama Indonesia di Sumatra : jeumpa gadeng (Aceh), cempaka putih (Melayu), campaga putih (Minangkabau). Jawa : campaka bodas (Sunda), pecari putih, cempaka putih (Jawa), compaka pote (Madura). Sulawesi : campaka mawuro, sampaka mopusi, campaka momero, sempaka kulo, campaka (Sulawesi Utara), bunga eja kebo, patene (Makasar), bunga eja mapute (Bugis). Maluku : campaka bobudo (Ternate), capaka babulo (Tidore). Dan istilah nama asing : Pai yik lan (T).

      Sifat kimiawi rasanya pahit, pedas, agak hangat. Dan efek farmakologis berkhasiat sebagai peluruh kencing (diuterik), sebagai obat batuk (antitusif), menurunkan demam (antipiretik). Kandungan kimia dari kulit kayu mengandung alkaloid 0,15 %, daun dan bunga mengandung minyak atsiri. Dan bagian yang dipakai adalah bunga, daun, kulit batang.

      Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
      • Bau badan dan ketiak : bunga cempaka putih dan daun sirih (Piper betle L.) masing-masing secukupnya direbus dengan air secukupnya lalu airnya dipakai untuk mandi.

      Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
      • Batuk rejan (pertusis) pada anak : 5-7 kuntum bunga cempaka putih, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) dan 10 gram kulit jeruk mandarin/keprok (Citrus nobilis Lour) kering, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, tambahkan 30 cc madu, aduk kemudian airnya diminum untuk 2 kali sehari, setiap kali 150 cc.
      • Kepala pusing : 5-7 kuntum bunga cempaka putih direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat.
      • Sinusitis : 30 gram bunga cempaka putih, 30 gram daun mint/menthol (Mentha sp.), 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), dan 2 batang daun bawang putih (Allium sativum Linn.), direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, kemudian airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc.
      • Perut mual dan kembung (meteorismus) : 5 kuntum bunga cempaka putih, 5 gram kulit jeruk keprok/mandarin kering (Citrus nobilis Lour.), 3 butir kapulaga (Amomum cardamomum Willd.) dan 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat.
      • Radang saluran napas (bronkhitis) : 15 gram bunga cempaka putih yang kering ditambah air secukupnya lalu ditim, kemudian airnya diminum boleh ditambah madu. Lakukan selama satu minggu secara teratur. Atau, 15 gram daun cempaka putih, 5 gram pahap/umbi bunga lili kering (Lilium sp.), 5 gram kulit jeruk mandarin kering (Citrus nobilis Lour.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum.
      • Dada terasa penuh/begah : 6-15 gram bunga cempaka putih direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat.
      • Bau badan : 30 gram bunga cempaka putih dan gula batu secukupnya direbus dengan air secukupnya lalu diminum.
      • Keputihan (leucorrhoea) : 30 gram bunga cempaka putih, 60 gram jali (Coix lacryma-jobi L.) yang direndam dulu hingga lembut dan 15 gram kulit delima kering (Punica granatum L.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat, sedangkan jalinya dimakan.
      • Pembesaran prostat : 30 gram daun cempaka putih, 30 gram tanaman kumis kucing segar (Orthosiphon aristatus Bl.) dan 30 gram daun sendok segar (Plantago mayor L.), direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat.

      Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter. Dan jali dapat dibeli di supermarket atau pasar tradisional, pahap/umbi bunga lili dapat dibeli di toko obat Tionghoa atau di supermarket.

      Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :

      Read more ...

      Tapak Dara [Catharanthus roseus (L.) G. Don.] - Khasiat & Manfaat

      Tapak Dara [Catharanthus roseus (L.) G. Don.]
      Tapak Dara
      Catharanthus roseus (L.) G. Don.
      Tapak Dara [Catharanthus roseus (L.) G. Don.], familia Apocynaceae. sinonim Ammocallis rosea Small. = Loch-nera rosea Reich. = Vinca rosea L. tumbuhan ini berasal dari amerika tengah, tumbuh liar dan banyak ditanam sebagai tanaman hias. Tumbuhan semak menahun ini terdapat pada dataran rendah sampai ketinggian 1800 m diatas permukaan air laut, dapat tumbuh pada bermacam-macam iklim, baik ditempat terbuka maupun tertutup. Tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan biji, setek batang, atau akar. Habitus herba atau semak yang tumbuh tegak, bercabang banyak, tinggi mencapai kurang lebih 120 cm. Batangnya berkayu pada bagian bawah, bergetah putih, bentuk batang bulat, berwarna merah tengguli, berambut halus. Daunnya tunggal, agak tebal, tersusun berhadapan bersilang, berbentuk bundar memanjang atau bulat telur, pangkal daun meruncing dan bertangkai, kedua permukaan daun berambut halus. Bunga tunggal, keluar dari ujung tangkai dan ketiak daun dengan lima helai mahkota bunga, bentuknya seperti terompet, berwarna putih, ungu, merah muda atau putih dengan warna merah ditengahnya, tabung mahkota bunga sepanjang kurang lebih 22-30 mm. Buahnya berupa buah berbumbung berbulu, berisi banyak biji yang berwarna hitam, menggantung pada batang, warna buah hijau atau hijau pucat.

      Istilah nama Indonesia di Sumatra : rutu-rutu, rumput jalang, kemuting china. Jawa : kembang sari china, kembang serdadu, kembang tembaga, paku rane, tapak doro, cakar ayam, tai lantuan. Nusa Tenggara : tapak lima (Bali). Sulawesi : sindapor. Maluku : usia. Dan istilah nama asing disebut Chang chun hua (T), amnias, atai bia, kantotan, sitchirika (F), vinca, madagaskar periwinkle herb, pink periwinkle (I), vonenina (Md), soldatenbloem (B), hoa hai dang, dira can (V), chichirica, san pedro (S), kemunting china (M).

      Sifat kimiawi sedikit pahit, sejuk, toksik, masuk ke meridian hati. Dan efek farmakologis berkhasiat sebagai antikanker (antineoplastik), menurunkan tekanan darah (hipotensi), penenang (sedatif), menyejukan darah, menghentikan pendarahan (hemostatik), menetralkan panas dan racun, peluruh kencing (diuretik). Kandungan kimia pada akar, batang, daun, dan biji ditemukan lebih dari 70 macam alkaloid, termasuk 28 bi-indole alkaloid. Komponen anti kanker, yaitu alkaloid seperti vinblastine (VLB), vincristine (VCR), leurosine (VLR), vincadioline, leurosidine dan catharanthine. Alkaloid yang berefek hypoglycemic (menurunkan kadar gula darah), antara lain leurosine, catharanthine, lochnerine, tetrahydroalstonine, vindoline, dan vindolinine. Dan bagian yang dipakai adalah seluruh tumbuhan bagian tapak dara, segar atau dikeringkan.

      Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
      • Gondongan (parotitis), bengkak, bisul (furunculus) dan borok : daun tapak dara secukupnya dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
      • Luka bakar : daun tapak dara segar secukupnya, beras putih secukupnya, dihaluskan hingga seperti bubur, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.

      Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
      • Acute lymphocytic leukemia : 15 gram tapak dara, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum.
      • Mencegah dan mengatasi kanker (karsinoma) : 15 gram tapak dara segar, 30-60 gram daun pepaya segar (Carica papaya L.), 30 gram daun bayam merah segar (Alternanthera amoena Voss.), 30 gram rumput mutiara (Hedyotis corymbosa [L.] Lamk) direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan ditambahkan madu, diminum tiga kali sehari, setiap kali minum 100 cc (tetap konsultasikan ke dokter ).
      • Clinical studies : vinblastine terutama dipakai untuk hodgkin’s disease dan chorioepithelioma, juga efektif pada sejumlah pasien dengan kanker payudara, kanker indung telur (ovarium) atau nephroblastoma. Vincristine lebih efektif pada acute lymphocytic dan granulocitic leukemia, terutama pada acute leukemia pada anak-anak (lymphocitic dan myelocitic). Karena keduanya menyebabkan penekanan ringan pada sumsum tulang dan anabolisme, vincristine digunakan bersama antineoplastic lain, misalnya : MOPP (Nitrogen mustard, vincristine, procarbazine dan prednisione) pada pengobatan hodgkin’s disease. COAP (Cyclophosphamide, vincristine, cytosine arabinoside dan prednisone) pada pengobatan acute leukemia pada anak-anak dan sejumlah leukemia pada orang dewasa.
      • Leukemia : 30 gram tapak dara, 10 gram adas (Foeniculum vulgare Mill.), 10 butir angco (Fructus jujubae), 15 gram kie cie (Fructus lycii), direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 500 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Lakukan dua kali sehari.
      • Kurang darah (anemia) : 4 kuntum bunga tapak dara putih, 15 gram bayam merah (Alternanthera amoena Voss.), 5 butir angco (Fructus jujubae) direbus dengan 600 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
      • Mencegah kanker payudara : 6-15 gram tapak dara kering direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
      • Kanker rahim : 15 gram bunga tapak dara, 30 gram rumput lidah ular (Hedyotis diffusa (Willd.) Roxb.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya. (tetap konsultasikan ke dokter).
      • Batu ginjal : 30 gram daun tapak dara, 30 gram keji beling (Strobilanthes crispus Bl.), 15 gram daun tempuyung (Sonchus arvensis L.), segar direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu diminum airnya setelah disaring. Lakukan dua kali sehari.
      • Tekanan darah tinggi (hipertensi) : Cara ke-1 : 15 gram daun tapak dara, 10 gram bunga krisan (Crysanthemum sp.), direbus dengan 600 cc  air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum sore hari. Cara ke-2 : 15 gram daun atau bunga tapak dara, direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya menjelang tidur.
      • Kencing manis (diabetes mellitus)Cara ke-1 : 10-15 gram daun tapak dara, 30 gram ceplukan segar (Physalis peruviana L.), direbus dengan 600 cc  air hingga tersisa 300 cc, lalu diminum airnya setelah disaring, lakukan dua kali sehari; Cara ke-2 : 30 gram daun tapak dara segar direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya, lakukan secara rutin; Cara ke-3 : 15 gram daun tapak dara kering, adas (Foeniculum vulgare Mill.), pulasari (Alyxia rein wardtii Bl.) masing-masing secukupnya, segar direbus dengan 600 cc  air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya, lakukan secara rutin; Cara ke-4 : 6 lembar daun tapak dara, 15 kuntum bunga tapak dara, segar direbus dengan 800 cc  air hingga tersisa 400 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Lakukan dua kali sehari pagi dan sore.
      • Asma, radang saluran napas (bronkhitis) : Cara ke-1 : 10 gram akar tapak dara, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 100 gram lobak (Raphanus sativus Linn.), segar direbus dengan 600 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya, lakukan dua kali sehari. Cara ke-2 : 1 potong bonggol akar  tapak dara, segar direbus dengan 800 cc  air hingga tersisa 400 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Lakukan dua kali sehari, pagi dan sore.
      • Demam : 15 gram herba tapak dara, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), gula aren (Arenga pinnata Merr.), segar direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Lakukan dua kali sehari.
      • Gondongan (parotitis) : 15 gram herba tapak dara, gula merah secukupnya, segar direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
      • Sakit perut : 15 gram herba tapak dara, gula merah secukupnya, direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
      • Malaria : 10 gram akar tapak dara, 10 gram temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), 10 gram temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.), 15 gram sambiloto (Andrographis panniculata Nees.), segar direbus dengan air secukupnya,  lalu disaring dan diminum airnya.
      • Muntaber : 15 gram herba tapak dara  direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
      • Tangan gemeteran tanpa terkontrol (buyutan) : 15 gram daun tapak dara, segar direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
      • Disentri, sariawan (aphthae) : 10 gram daun tapak dara, 30 gram krokot (Portulaca oleracea L.), segar direbus dengan air secukupnya lalu disaring dan diminum airnya.
      • Batuk (tussis) : 10 gram herba tapak dara, 10 gram kulit jeruk mandarin/keprok kering  (Citrus nobillis Lour.), 10 gram bunga mawar kering (Rosa chinensis Jacq.), segar direbus dengan 400 cc  air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.

      Efek yang Tidak Diinginkan
      • Keracunan vincristine bernamifestasi pada sistemsaraf dengan gejala sensasi abnormal, rasa bebas pada tungkai, rasa sakit, kehilangan reflek dalam, rasa lemah, gangguan pergerakan, serak, kelumpuhan kelopak mata (Ptosis), penglihatan kembar (diplopia), dan lain-lain. Dua puluh persen penderita menjadi botak (alopecia), juga menghambat sistem pembuatan sel darah, hemoglobin, platelets dan sel darah putih menurun 1-2 mg setelah pemakaian obat ini. Hambatan terhadap sistem hematopoliesis (pembuatan sel darah), relatif ringan dibandingkan dengan obat kanker lainnya.
      • Setelah pemakaian vinblastine, biasanya terjadi penurunan sel darah putih (leucopenia) dengan tingkatan yang bervariasi dan kembali seperti semula dalam 1-2 minggu setelah penghentian pemakian obat. Efek terhadap sel darah merah dan platelet sangat kecil.Sejumlah pasien dapat  timbul gangguan nafsu makan dan reaksi pencernaan lainnya seperti mual, muntah, kesulitan buang air besar dan beberapa timbul gangguan neurologis seperti susah tidur, sakit kepala, depresi mental, sensasi yang abnormal, dan kehilangan reflek dalam.

      Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa tumbuhan obat ini mengandung komponen aktif, vinblastine dan leurocristine (vincristine) yang berkhasiat antikanker pada leukemia 1534, leukemia 1210, AKR leukemia, Ehrlich ascitik liver carcinomia dan walker carcinoma 256. Komponen ini menghentikan mitosis sel kanker pada methapase. Di luar negri, herba tapak dara ini sudah dibuat obat suntik, yaitu vincristine injeksi dan vinblastine injeksi.
      Wanita hamil dilarang menggunakan tanaman ini. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit yang serius tetap konsultasikan ke dokter.

      Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :
      Read more ...

      Khasiat Tanaman | Khasiat Tumbuhan | Khasiat Herba | Khasiat Tanaman Bunga | Tanaman Herbal | Tumbuhan Herbal | Manfaat Tanaman | Manfaat Tumbuhan | Kegunaan | Sifat Kimiawi | Efek Farmakologis | Kesehatan | Komposisi | Farmasi | Prescription | Resep | Seluruh Herba | Bunga | Benangsari | Akar | Umbi | Daun | Kelopak Daun | Buah | Biji| Batang | Formulasi | Pemanfaatan | Efektivitas | Sumber | Tanaman Obat | Tumbuhan Obat | Farmakologi | Kedokteran Kedokteran Timur | Rimpang | Polong-polongan | Bahan Obat | Kandungan | Zat | Kontradiksi | Toksin | Sterilisasi | Badan Kesehatan| Praktisi Klinis | Pengobatan Tradisional | Familia | Kandungan Kimia | Dosis Pemakaian | Perdu | Pahap | Obat Tionghoa | Genus | Divisi | Spesies | Tanaman Hias | Pemakaian Dalam | Pemakaian Luar | Health | Medicine | Efficacy Plants | Benefits of Plants | Traditional Medicine | Medicinal Herbs | Medicinal Plants | Medicinal Materials