Khasiat & Manfaat Melati [Jasminum sambac (L.) Ait]

Melati [Jasminum sambac (L.) Ait]
Melati [Jasminum sambac (L.) Ait]

Familia : Oleaceae.

Sinonim
Jasminum fragrans Salisb. = J. pubescens Wall. = J. quinqueflarum Heyne. = J. undulatum Willd. = J. zambac Roxb. = Nyctanthes grandiflora Lour. = N. sambac L.


Tumbuhan yang berasal dari India khususnya dan Asia umumnya. Melati dapat dikembangbiakkan dengan cara setek, tunas-tunas baru akan tampak setelah berusia sekitar enam minggu. Tumbuhan ini dapat tumbuh subur dari dataran rendah hingga ketinggian 600 m di atas permukaan air laut dengan tanah yang gembur dan mendapat cukup sinar matahari. Melati banyak ditanam orang di halaman dan di ladang-ladang sebagai tanaman bunga karena bunganya yang harum. Melati digunakan sebagai bahan untuk aroma wangi-wangian pada industri parfum. Habitus perdu memanjat atau menggantung, tinggi 0,3-3 m. Daun tunggal berwarna hijau sampai hijau kelabu, helaian daun berbentuk jorong sampai bulat telur dengan panjang daun 5-10 cm dan lebarnya 4-6 cm, ujungnya meruncing  sedangkan pangkalnya membulat, tepi rata, tulang daun menyirip, menonjol pada permukaan bawah, permukaan daun mengkilat, letak daun berhadapan dengan tangkai pendek sekitar 5 mm. Bunga melati berwarna putih, mungil, berbau harum, merupakan bunga majemuk berbentuk anak payung menggarpu yang keluar dari ujung tangkai atau ketiak daun. Mahkota bunga berbentuk terompet, berbentuk lembaran agak mengkerut, melati dapat berbunga sepanjang tahun. Akarnya agak sukar dipatahkan, bekas patahan tidak rata, tidak berserat.

Istilah nama Indonesia di Sumatra : meulu cina, meulu cut (Aceh), merul, malar (Batak), malati (Minangkabau), bunga manuru (Melayu). Jawa : malati (Sunda), menur, melati (Jawa) malate (Madura). Nusa Tenggara : menuh (Bali), mundu (Bima), mayora (Timor), wilabunga loro, manjora. Sulawesi : bunga mo putih (Gorontalo), bunga baluru, bunga maluru (Makassar), bunga elung, bunga pute (Bugis), manuru, manduru (Manado), bunga didi, manjuru. Maluku : manyuru (Banda), bunga manuru (Halmahera), saya manuru (Ternate). Dan istilah nama asing disebut mo li hua (T), kampupot, sampatiga de china, sampagitang sunsong (F), arabian jasmine, sambac, jasmine (Inggris), jasmin d’arabie (P), yasmin (A), arabische jasmijn (B), sampagita (S), bunga melor (M).

Sifat kimiawi dari Bunga dan daun : rasa pedas, manis, sejuk. Akar : rasa pedas, manis, netral, agak toksik.  Dan efek farmakologis dari bunga dan daun berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), merangsang pengeluaran keringat (diaforetik), peluruh kencing (diuretik), melancarkan pernapasan. Akar berkhasiat sebagai pemati rasa (anestetik), menghilangkan sakit (analgesik). Kandungan kimia asam format, asam asetat, asam benzoat, linalool, asam salicylat, benzyl linalool ester, methyl linalool ester, benzyl alcohol, indol, methyl anthranilate, sesquiterpene, sesquiterpenalcohol, phytol, isophytal, phytylacetat, hexenyl benzoat, methyl palmitat, methyl linolenat, genaryl linaloal, jasmon, livalylacetaat. Dan bagian yang dipakai adalah bunga, daun, dan akar.

Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Radang mata merah (conjunctivitis) : daun melati di cuci bersih, lalu  di rebus dengan air secukup nya, air nya di gunakan untuk mengompres.
  • Menghentikan produksi  ASI yang berlebihan : bunga atau daun melati dimemarkan, ditempelkan di sekitar payudara, diganti beberapa kali sehari.
  • Bengkak akibat gigitan binatang : daun atau bunga melati secukupnya dicuci bersih lalu digiling hingga halus, lalu ditrmpelkan  pada bagian yang sakit.
  • Demam, sakit kepala : Cara ke 1 : 10 gram daun melati, 10 bunga melati, remas-remas kedua bahan tersebut dengan tangan, lalu  direndam dengan air secukupnya, gunakan air rendaman tersebut untuk mengompres dahi; Cara ke 2 : Akar melati dicuci bersih, lalu dilumarkan dan ditempelkan pada dahi; Cara ke 3 : Akar melati secukupnya dilumarkan lalu tambahkan arak putih dan jahe (Zingiber officinale Rose.) secukupnya, lalu dioleskan pada bagian yang sakit.
  • Jerawat (acne vulgaris) : 20 kuntum bunga melati, 2 jari asam (Tamarindus idica L.), 3 gram belerang, dicuci lalu ditumbuk hingga halus, tambahkan 2 sendok makan air jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle), diremas-remas. Gosokkan pada muka yang berjerawat 2 kali sehari sebanyak yang diperlukan.
  • Luka, patah tulang (fractur), keseleo : akar melati secukupnya dicuci dan dihaluskan, tambahkan arak lalu ditempelkan pada bagian yang sakit dan dibalut dengan kain kasa.

Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Susah tidur (insomnia) : 1-1,5 akar melati kering digiling hingga menjadi bubuk, lalu diseduh dengan air panas secukupnya, diminum hangat-hangat.
  • Radang mata merah (conjuntivitis) : cara ke 1 adalah 6 gram bunga melati kering dicuci bersih, direbus dengan air secukupnya lalu disaring, air saringannya diminum. cara ke 2 adalah 6 gram bunga melati kering, 9 gram bunga krisan (Chrysanthemummorifolium Ram), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc lalu disaring, airnya diminum.
  • Influenza : 6 gram bunga melati kering, 5 gram jahe (Zingiber officinale Rose.), 2 batang daun bawang putih  (Allium sativum L.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc lalu disaring, dan diminum airnya hangat-hangat.
  • Demam, diare influenza : 6 gram bunga melati kering, 10 gram teh hijau (Camellia sinensis Kuntze.), 30 gram kapulaga (Amomum cardamomum Willd.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc lalu  diminum airnya setelah disaring.
  • Cacingan (khusus cacing kremi) : 15 gram akar melati, 1 pilah daun pepaya (Carica papaya L.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum  airnya selagi hangat.
  • Sesak napas (asma) : Cara ke 1 : 15 gram bunga melati dicuci bersih, lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, diminum sehari 2 kali sebanyak 100 cc. Cara ke 2 : 10 gram daun melati, direbus dengan 600 cc air hingga mendidih dan tersisa 300 cc, tambahkan sedikit garam,  lalu disaring dan diminum 2 kali sehari sebanyak 150 cc; Cara ke 3 : 15 gram bunga melati, 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan airnya diminum selagi hangat sebanyak 100 cc.

Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa Ibu hamil dan kondisi badan lemah dilarang  meminumnya. Dan setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit yang serius tetap konsultasikan ke dokter.

Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :

Khasiat Tanaman | Khasiat Tumbuhan | Khasiat Herba | Khasiat Tanaman Bunga | Tanaman Herbal | Tumbuhan Herbal | Manfaat Tanaman | Manfaat Tumbuhan | Kegunaan | Sifat Kimiawi | Efek Farmakologis | Kesehatan | Komposisi | Farmasi | Prescription | Resep | Seluruh Herba | Bunga | Benangsari | Akar | Umbi | Daun | Kelopak Daun | Buah | Biji| Batang | Formulasi | Pemanfaatan | Efektivitas | Sumber | Tanaman Obat | Tumbuhan Obat | Farmakologi | Kedokteran Kedokteran Timur | Rimpang | Polong-polongan | Bahan Obat | Kandungan | Zat | Kontradiksi | Toksin | Sterilisasi | Badan Kesehatan| Praktisi Klinis | Pengobatan Tradisional | Familia | Kandungan Kimia | Dosis Pemakaian | Perdu | Pahap | Obat Tionghoa | Genus | Divisi | Spesies | Tanaman Hias | Pemakaian Dalam | Pemakaian Luar | Health | Medicine | Efficacy Plants | Benefits of Plants | Traditional Medicine | Medicinal Herbs | Medicinal Plants | Medicinal Materials