Tampilkan postingan dengan label Umbi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Umbi. Tampilkan semua postingan

Khasiat & Manfaat Lili (Lilium formosanum Wall.)

Lili (Lilium formosanum Wall.)
Lili (Lilium formosanum Wall.)

Familia : Liliaceae.

Istilah nama di Indonesia disebut bunga  lili. Dan istilah nama asing disebut pai hek (T), kerkhoflelie, kerklelie (B).

Tumbuhan yang berasal dari daerah Tiongkok atau Jepang, menyukai tumbuh di daerah pegunungan, kerapkali ditanam sebagai tanaman hias atau sebagai tanaman potong untuk dijual bunganya. Habitus herba dengan batang yang boleh dikatakan tidak bercabang, mempunyai umbi lapis, tinggi 0,5-1,3 m. Daun tersebar, terkumpul rapat, berbentuk lanset, duduk, dengan pangkal menyempit dan ujung runcing. Bunga berbentuk corong, umumnya berwarna putih  cerah. Buah kotak memanjang. Biji pipih.

Sifat kimiawi dingin, manis, agak pahit. Dan efek farmakologis berkhasiat sebagai obat batuk (antitussif), penenang (sedatif). Kandungan kimia pati, colchicine, protein, lemak. Dan bagian yang dipakai adalah umbi lapis (pahap).

Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Herpes zooster : umbi bunga lili kering/pahap digiling, tambahkan lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya dan norit masing-masing secukupnya, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  • Luka luar : umbi bunga lili kering/pahap digiling, lalu ditaburkan pada luka.
  • Jerawat : umbi bunga lili kering secukupnya digiling hingga halus, tambahkan bedak beras dingin dan air secukupnya, kemudian digunakan sebagai masker, diamkan selama 30 menit hingga kering lalu dibilas dengan air hangat sampai bersih. Lakukan secara teratur.
  • Bengkak, bisul : Cara ke 1 : umbi bunga lili, daun seledri segar (Apium graveolens Linn.), daun sendok segar (Plantago major L.), dan gula pasir masing-masing secukupnya, ditumbuk sampai halus lalu ditempelkan pada bisul, lakukan secara teratur. Cara ke 2 : Umbi bunga lili dan garam secukupnya ditumbuk halus, lalu ditempelkan pada bisul.
Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Lemah syaraf, susah tidur (insomnia) : 30 gram umbi bunga lili/pahap, 10 butir angco dan 15 butir biji teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum sedangkan angco dan biji teratai dapat dimakan.
  • Kepala pusing, badan terasa lemah (neurasthenia) : 30 gram umbi bunga lili/pahap, 15 buah lengkeng (Euphoria longana Lamk.), dan 15 butir angco, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum. Buah lengkeng dan angco dapat dimakan.
  • Mencegah dan mengatasi gangguan amandel (tonsilitis) : 15 gram umbi bunga lili kering/pahap, 2 buah pisang (Musa paradisiaca Linn.) yang telah dikupas kulitnya dan gula batu secukupnya, direbus dengan air secukupnya kemudian airnya diminum dan bahan-bahan lainnya dimakan.
  • Suara serak : 30-60 gram bunga lili direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum.
  • Batuk (tussis) : cara ke 1 adalah 10 gram umbi bunga lili kering/pahap, 10 gram kulit jeruk mandarin kering (Citrus nobilis Lour.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa  200 cc, tambahkan 5 gram bubuk umbi anggrek tanah, diaduk lalu diminum selagi hangat. cara ke 2 adalah 10 gram umbi bunga lili/pahap, 10 gram lempuyang (Zingiber aromaticum Vahl.), 30 gram kencur (Kaempferia galanga L.), 20 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) dan 5 butir kapulaga kencur (Amomum cardamomum Willd.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian airnya diminum hangat-hangat. Lakukan secara teratur 2 kali sehari, setiap pagi dan sore hari.
  • Batuk karena influenza : 10 gram pahap/umbi bunga lili, 5 gram daun menthol kering (Mentha arvensis L.) dan 7 lembar daun sirih (Piper betle L.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum selagi hangat.
  • Batuk rejan (pertussis) : 15 gram umbi bunga lili/pahap dan gula merah secukupnya direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum selagi hangat.
  • Radang saluran nafas (Bronkhitis) : 15 gram umbi bunga lili/pahap, 30 gram daun kentut (Paederia scandens [Lour] Merr.), 15 gram kulit jeruk mandarin/keprok kering (Citrus nobilis lour.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum selagi hangat; dan cara ke 2 adalah 10 gram umbi bunga lili/pahap, 5 gram kulit jeruk mandarin/keprok kering (Citrus nobilis Lour.), dan 15 gram daun cempaka putih (Michelia alba DC.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian  airnya diminum selagi hangat.
  • Bronkhitis yang disertai pendarahan : 30 gram pahap/umbi bunga lili dan 60 gram akar rimpang teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian  airnya diminum selagi hangat. dan cara ke 2 adalah 30 gram pahap kering, 10 gram umbi anggrek tanah/pai cik dan10 gram kulit jeruk mandarin/keprok kering (Citrus nobilis lour.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum selagi hangat.
  • Radang paru-paru (pneumonia)cara ke 1 adalah 30 gram umbi bunga lili/pahap, 30 gram sambiloto segar (Andographis paniculata Nees.) dan 30 gram daun lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 air cc, disaring lalu airnya diminum. cara ke 2 adalah 10 gram umbi bunga lili/pahap, 40 gram ceplukan (Physalis peruviana L.), 25 gram jamur putih kering  (Tremella fuciformis Berk.) dan gula batu secukupnya, direbus dengan 1 liter  air hingga tersisa 600  cc, disaring lalu airnya diminum untuk 3 kali sehari, setiap kali 200 cc; cara ke 3 adalah 10 gram umbi bunga lili/pahap, 75 gram jali (Coix lacryma-jobi L.) yang direndam dulu hingga lembut, 25 gram jamur putih kering  (Tremella fuciformis Berk.) yang direndam dulu dan 10 gram kulit jeruk mandarin (Citrus nobilis Lour.) direbus dengan air secukupnya lalu airnya diminum serta jalinya dapat dimakan. dan cara ke 4 adalah 10 gram umbi bunga lili/pahap, 25 gram jamur putih kering  (Tremella fuciformis Berk.) yang direndam dulu hingga lembut, 1 buah pir, 1-3 buah kiam boi/sun boi dan jeruk kiatna secukupnya, direbus dengan air secukupnya lalu airnya diminum.
  • TBC (tuberkulosa)cara ke 1 adalah 60 gram umbi bunga lili/pahap direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu airnya diminum. cara ke 2 adalah 60 gram umbi bunga lili/pahap direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu airnya dipakai untuk menyeduh 9 gram bubuk umbi bunga anggrek tanah/pai cik, diaduk kemudian diminum selagi hangat. cara ke 3 adalah 10 gram umbi bunga lili kering/pahap, 10 gram daun sirih (Piper betle L.), 4 butir angco (Frunctus jojobae) dan 60 gram kaktus gepeng (Opuntia dilenii Ker-gawl.) yang telah dikupas kulitnya, 25 gram jamur putih  kering  (Tremella fuciformis Berk.) direbus dengan air secukupnya, disaring, kemudian airnya diminum selagi hangat, sedangkan jamur dan angco dapat dimakan.
  • Sesak nafas (asma) : 30 gram umbi bunga lili/pahap, 15 gram umbi  anggrek tanah/pai cik dan 15 gram kie cie direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring airnya lalu diminum dan kie cienya dapat dimakan.
  • Sakit dada : 15-30 gram unbi bunga lili/pahap dan 20 gram lokio (Allium macrostemon), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum.
  • Sakit lambung : 60 gram umbi bunga lili/pahap dan 20 gram temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum.
  • Mencegah dan mengatasi gangguan step pada anak-anak : 3-9 kuntum bunga lili dicuci dan direbus dengan air secukupnya lalu airnya diminum.
  • Diare kronis : 60 gram pahap/umbi bunga lili dan 15 gram kulit delima kering (Punica granatum L.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum.
  • Diare, disentri : umbi bunga lili/pahap dan patikan kebo (Euphorbia hirta L.) masing-masing secukupnya dicuci dan direbus dengan air secukupnya lalu airnya diminum.
  • Mengatasi sakit perut setelah melahirkan : 50 gram umbi bunga lili/pahap dan 20 gram temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum.
  • Mengatasi gangguan psikis, sulit tidur, dan depresi pada saat menopause : 30 gram umbi bunga lili/pahap direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah itu masukkan 1 butir telur ayam, aduk sampai rata, lalu diminum. Lakukan satu kali sehari secara teratur.
  • Mengatasi gangguan fisikis dan psikis pada menopause : 10 gram umbi bunga lili/pahap, 10 gram biji teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), dan 15 gram kulit labu bligo kering (Benincasa hispiga Cogn.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum, sedangkan pahap dan biji teratai dapat dimakan.
  • Seprutan, jerawat : 50 gram umbi bunga lili/pahap dan 75 gram jali (direndam dahulu sehingga lembut), direbus dengan air secukupnya selama satu jam, tambahkan madu secukupnya lalu diminum, jalinya dapat dimakan.


Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa umbi bunga lili kering (pahap) dan umbi anggrek tanah (pai cik) dapat dibeli di toko obat Tionghoa, angco, kie cie, dan biji teratai dapat dibeli di supermarket. Dan setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit yang berat tetap konsultasikan ke dokter.


Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :
Read more ...

Kembang Coklat [Zephyranthes candida Herb.] - Khasiat & Manfaat

Kembang Coklat [Zephyranthes candida Herb.]
Kembang Coklat
(Zephyranthes candida Herb.)
Kembang Coklat [Zephyranthes candida Herb.]

Familia : Amaryllidaceae. 








Tanaman herbal ini berasal dari Cina dan brasilia, biasa ditanam sebagai tanaman hias karena bunganya indah. Terna kecil berumbi, warga suku bakung-bakungan, tinggi sekitar 15-30 cm. Daunnya panjang dan pipih berbentuk lanset, keluar dari bonggol umbi yang terletak di dalam tanah, daun agak melengkung dan licin. Bunganya tunggal, mempunyai tangkai, berwarna putih, dadu, bentuk seperti corong yang menghadap ke atas, biji berwarna hitam dan pipih. Umbi berwarna putih dan berlendir. 

Istilah nama daerah di Indonesia disebut kembang coklat. Sedangkan istilah nama asing disebut Zhong lan (T).

Sifat kimiawi rasanya agak manis.  Dan efek farmakologis berkhasiat sebagai penurun panas (antipiretik). Kandungan kimia lycorine, tazettin, haemanthidine, nerinine. Dan bagian yang dipakai adalah seluruh bagian tanaman.

Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :

  • Kejang pada anak : 10-15 gram tumbuhan kembang coklat segar secukupnya, garam secukupnya, dihaluskan lalu ditempelkan pada pelipis.

Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Kejang pada anak-anak : 10-15 gram daun kembang coklat segar, gula batu secukupnya, direbus lalu airnya diminum setelah disaring.
  • Ayan (epilepsi) : 10 gram tumbuhan kembang coklat, 30 gram sulur ketimun (Cucumis sativus L.), gula batu secukupnya, direbus dengan air secukupnya, lalu diminum airnya setelah disaring.

Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit yang berat tetap konsultasikan ke dokter.

Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :

Read more ...

Sedap Malam [Polianthes tuberosa Linn.] - Khasiat & Manfaat

Sedap Malam [Polianthes tuberosa Linn.]
Sedap Malam
(Polianthes tuberosa Linn.)
Sedap malam [Polianthes tuberosa Linn.], familia : Amaryllidaceae. merupakan tumbuhan yang berasal dari Meksiko, biasa ditanam sebagai tanaman hias karena bunganya yang indah dan berbau harum terutama pada malam hari, juga bisa digunakan sebagai perhiasan pada sanggul wanita dan di pesta perkawinan. Terna tegak dengan umbi di bawah tanah, tinggi sekitar 0,5-1,4 m. daun sebagian duduk pada akar, sebagian sepanjang batang yang tegak, duduk, berbentuk lanset, panjang kurang lebih 15-150 cm, lebar 0,6-1 cm, ujung lancip kearah pangkal melebar. Bunga hampir duduk, kebanyakan berpasangan dalam ketiak daun pelindung yang berbentuk bulat telur lanset, berwarna putih dan berbau sangat harum terutama pada waktu malam. Buah kotak memanjang, kerapkali tumbuh kurang sempurna, kadang-kadang dengan beberapa biji yang baik.

Istilah nama Indonesia di Sumatra : sedep malem, sundel malem truna malam (Melayu). Jawa : sedep malem, sundel malem (Sunda), sundel malem (Jawa), sondhel malem (Madura). Sulawesi : rasamalang (Makasar), rasamaleng (Bugis). Dan istilah nama asing disebut yek lai siang (T), tuberoos (B), tuberose (I), tubereuse (P), azulena (F), baston de san jose (S).

Sifat kimiawi Manis, sejuk, dan sedikit tawar. Dan efek farmakologis berkhasiat menurunkan panas (antipiretik) dan menghilangkan bengkak. Kandungan kimia sapogenin. Dan bagian yang dipakai adalah daun dan akar.

Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Bisul (furunculus) dan bengkak (edema) : akar bunga sedap malam secukupnya dicuci bersih dan ditumbuk halus lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  • Mencegah dan mengatasi katarak, radang mata : 50 kuntum bunga sedap malam direbus dengan 1500 cc air hingga mendidih. Setelah dingin, digunakan untuk mencuci mata.

Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Influenza : 20 gram akar sedap malam, 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 2 batang daun  bawang putih (Allium sativum L.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali minum 150 cc.
  • Susah tidur (insomnia), menenangkan pikiran dan hati, penambah darah, pandangan kabur dan sering kaget : 30 kuntum bunga sedap malam, 15 gram kie cie, 1-2 buah hati ayam, 2 siung bawang putih (Allium sativum L.), 4 siung bawang merah (Allium cepa L.), 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), merica (Piper nigrum L.), garam dan kecap manis masing-masing secukupnya ; semua bahan ditumis dengan minyak nonkolesterol, tambahkan tepung tapioka yang telah diencerkan secukupnya lalu masak sampai matang, dimakan.
  • Meningkatkan stamina, mata rabun : 50 kuntum bunga sedap malam, 50 gram kacang kapri (pisum sativum L.), 1 butir telur ayam, 100 gram udang, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 2 siung bawang putih (Allium sativum L.), 4 siung bawang merah (Allium cepa L.) semua bahan ditumis dengan minyak nokolesterol secukupnya, tambahkan tepung maizena yang telah diencerkan, dimasak, setelah matang dimakan.
  • Mempertajam penglihatan : 30 kuntum bunga sedap malam, 70 gram kacang kapri muda (pisum sativum L.), 100 gram daging ayam, 75 gram wortel (Daucus carota L.), 1 butir telur ayam, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 2 siung bawang putih (Allium sativum L.), 4 siung bawang merah (Allium cepa L.) kecap manis dan garam secukupnya ; semua bahan ditumis dengan minyak nonkolesterol sampai matang ,lalu  dimakan.
  • Linu tulang : 15 gram kuntum bunga sedap malam, 75 gram takokak (Solanum torvum Swartz.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum.
  • Radang tenggorokan (pharyngitis) yang menimbulkan suara serak, sakit saat menelan, batuk, demam, bau mulut kurang sedap : 20 gram akar bunga sedap malam, 25 gram sambiloto segar (Andrographis paniculata Nees.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring  lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali minum 150 cc.
  • Rematik : 30 gram akar bunga sedap malam, 20 gram jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) dan gula merah secukupnya, direbus dengan 400 cc air hingga mendidih, disaring lalu airnya diminum untuk 2 kali sehari.

Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter.

Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :

Read more ...

Begonia [Begonia sp.] - Khasiat & Manfaat

Begonia [Begonia sp.]
Begonia
Begonia sp.
Begonia (Begonia sp.), familia : Begoniaceae, tumbuhan yang berasal dari Amerika Selatan, biasanya tumbuh baik di daerah pegunungan, pada ketinggian sekitar 200-1300 m di atas permukaan laut, pada tempat teduh dan tanah yang lembab. Pengembangbiakan dengan tunas atau dengan stek daun.
Habitus Herba, bercabang banyak, batangnya lunak dan berair, tinggi kurang lebih 15-65 cm, daunnya tunggal berbentuk jantung yang tidak simetris, berair dan berbulu, warna daunnya berbeda-beda. Pada Begonia glabra permukaan atasnya berwarna hijau, sedangkan permukaan bawahnya berwarna perak keputihan. Bunga majemuk, bergerombol, umumnya tersusun berupa rangkaian anak payung menggarpu, berwarna berbeda-beda tergantung pada jenisnya, ada yang berwarna merah muda, ada yang berwarna kuning dan berwarna putih. Biji banyak dan kecil-kecil. Daun dan bunganya yang berair rasanya asam segar, bisa digunakan sebagai pengganti acar, ada juga yang dimasak dengan gula sehingga menghasilkan sirup asam yang enak. Di Jawa Barat, bunga yang belum mekar sering dirujak.

Istilah nama Indonesia di Jawa disebut bihun, hariyang bulu (sunda), Maluku disebut daun asam (Ambon), coco (Ternate), Sulawesi disebut kaci (Makasar). Dan istilah nama asing disebut Chiu hai thang (Tionghoa)

Sifat kimiawi rasanya masam, tawar, sejuk. Dan efek farmakologis berkhasiat sebegai pereda demam (anti piretik), menghilangkan bengkak (antiswelling), pereda batuk (antitusif). Sedangkan kandungan kimia adalah asam oksalat, begonin, kalsium, magnesium. Dan bagian yang dipakai adalah daun, umbi, dan seluruh tumbuhan.

Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Bengkak luar dan peradangan : daun begonia, daun dewa (Gynura segetum (Lour) Merr.) dan daun sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) masing-masing secukupnya, dicuci dan digiling halus lalu tempelkan pada bagian tubuh yang sakit.
  • Sakit tenggorokan (pharyngitis) : 15 gram umbi begonia dicuci dan diiris, tambahkan 300 cc air lalu diblender, airnya dipakai untuk kumur-kumur.

Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Menghentikan pendarahan (hemostatic) : 10 gram umbi begonia dan 100 gram akar rimpang teratai (Nelumbium nelumbo Druce.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelahdingin airnya diminum.
  • Muntah darah (hematemesis) 10 gram umbi begonia dan 30 gram akar rimpang teratai (Nelumbium nelumbo Druce.) direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum hangat-hangat.
  • Disentri : 15 gram herba begonia, 30 gram patikan kebo (Euphorbia hirta L.) dan gula merah secukupnya direbus dengan air secukupnya. Setelah dingin, airnya diminum.
  • Terlambat Haid : 9-15 gram umbi begonia ditumbuk halus lalu diseduh dengan 200 cc air mendidih, hangat-hangat airnya diminum.
  • Haid tidak teratur : 10 gram umbi begonia dan 15 gram umbi rumput teki (Cyperus rotundus L.) ditumbuk halus lalu diseduh dengan air mendidih. Setelah dingin, airnya diminum.
  • Keputihan (leucorrhea) : 10 gram umbi begonia dan 10 gram kulit delima kering (Punica granatum L.) ditumbuk lalu diseduh dengan air mendidih secukupnya, airnya diminum hangat-hangat.
  • Cedera, luka terpukul : 10 gram umbi begonia dan 15 gram umbi daun dewa/thien ci (Gynura segetum [Lour] Merr.) disangrai kemudian ditumbuk halus lalu diseduh dengan air mendidih. Setelah dingin, airnya diminum.
  • Rematik : 10-15 gram daun begonia, dan 15 gram jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) direbus dengan 400 cc hingga tersisa 200 cc, lalu airnya diminum selagi hangat.
  • Rematik atrithis : 150 gram selutuh herba begonia dan 125 gram jukut pendul (Kyllinga brevifolia Rottb.) ditumbuk halus lalu dicampur dengan madu secukupnya, kemudian bentuk menjadi bulatan-bulatan kecil dankeringkan. Ambil 10 gram ramuan tadi dan seduh dengan air mendidih secukupnya lalu diminum secara teratur 2 kali sehari, setiap pagi dan sore.
Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit yang berat tetap konsultasikan ke dokter. Dan umbi daun dewa (thien ci) dapat dibeli di toko obat Tionghoa, akar rimpang teratai dapat dibeli di pasar-pasar tradisional. 

Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :
Read more ...

Bunga Tasbih [Canna indica L.] - Khasiat & Manfaat

Bunga Tasbih [Canna indica L.]
Bunga Tasbih
(Canna indica L.)
Bunga tasbih (Canna indica L.), familia : Cannaceae., sinonim : Canna orientalis Rosc. =  Canna patens Roscoe. Tanaman ini berasal dari Amerika tropis, biasa ditanam sebagai tanaman hias, ada juga yang tumbuh liar di hutan dan pegunungan sampai ketinggian kurang lebih 1000 m di atas permukaan air laut. Jenis lain, Canna edulis Ker.Gawl (ganyong) mempunyai kelopak bunga lebih kecil. Daun besar dan lebar, menyirip jelas warna hijau (ada yang berwarna tengguli). Rimpangnya dapat dimakan. Di Australia sebagai penghasil tepung yang dikenal sebagai "arrow-root of queensland". Terma besar, tahunan, tinggi mencapai 2 m dalam tanah mempunyai rimpang yang besar seperti umbi. Daunnya besar, lebar, menyirip dan berwarna hijau. Bunganya besar dengan warna-warna cerah (merah, kuning) tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan. Buah berupa buah kendaga, biji banyak dan bulat.

Istilah nama Indonesia di Sumatra : hosbe (Batak), ganyong hutan (Melayu). Jawa : ganyong warna, ganyong alas, puspa midra, puspa nidra, puspa nyidra, kembang gedang (Jawa), tasbhi (Madura), sebe,  sebeh, tasbeh, ganyol leuweung (sunda), buah tasbih, sebek, sigi-sigi, sabeh (Jakarta). Nusa Tenggara : milu-milu (Bali), gegula (Sasak). Sulawesi : kela, kontas, wuro, totombe, tuis im tasic (Minahasa), bunga tasabe (Makasar), bunga tasebe (Bugis). Maluku : tasube (Ternate). Dan istilah nama asing disebut Mei rei jiao (T), kakuentasan, kuentas-kuentasan, saging-saging, tikas, tikas-ptikas, tikis-tikis, tukas-tukas (F), bread shot (I), piantanillo (S), kenyong (M).

Sifat kimiawi rasa agak manis, sejuk. dan efek farmakologis berkhasiat sebagai penurun panas (antipiretik), menurunkan tekanan darah (hipotensif), penenang (sedatif)Kandungan kimia rimpang mengandung 6 substansi phenol, 2 terpene dan 4 coumarin, pati, glukose, lemak, alkaloid dan getah. Sedangkan bagian yang dipakai adalah akar atau rimpang (segar atau kering), bunga (kering), daun dan biji.

Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Keseleo : akar/rimpang bunga tasbih secukupnya dihaluskan lalu ditambahkan tepung terigu yang sudah disangrai sampai kuning dan arak putih secukupnya, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  • Luka berdarah, radang kulit bernanah (piodermi), jerawat (acne vulgaris) : akar/rimpang segar bunga tasbih secukupnya dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.

Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Sakit kuning (acute icteric hepatitis) : 60 gram akar bunga tasbih, 30 gram daun serut atau mirten (Streblus asper Lour.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc kemudian disaring dan diminum airnya.Lakukan dua kali sehari.
  • Keputihan (leucorrhoea) : 15-30 gram akar/rimpang bunga tasbih, 15-30 gram kulit delima kering (Punica granatum L.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc kemudian disaring dan diminum airnya.
  • Menghentikan pendarahan (hemostatik) : 10-15 gram bunga tasbih, 60 gram akar rimpang teratai (Nelumbium nelumbo Druce) direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc kemudian disaring dan diminum airnya.
  • Kanker kandungan : 60 gram akar rimpang bunga tasbih, 60 gram rumput lidah ular atau rumput mutiara (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk.), 50 gram sambiloto (Andrographis paniculata  Nees.), direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc kemudian disaring dan diminum airnya. Lakukan dua kali sehari.
  • Ambein (hemorrhoids) : 30-60 gram akar rimpang bunga tasbih direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc kemudian disaring dan diminum airnya.
  • Pembengkakan kelenjar limpa : 60 gram akar rimpang bunga tasbih, 1 ons daging sapi, direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 300 cc kemudian diminum airnya sedangkan dagingnya dimakan.
Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit yang serius disarankan untuk tetap berkonsultasi pada dokter.

Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :

Read more ...

Anggrek Tanah [Bletilla Striata (Thunb.) Reichb.f.] - Khasiat & Manfaat

Anggrek Tanah [Bletilla Striata (Thunb.) Reichb.f.]
Anggrek Tanah
[Bletilla Striata (Thunb.) Reichb.f.]
Anggrek Tanah [Bletilla Striata (Thunb.) Reichb.f.], familia : Orchidaceae, tinggi 15-50 cm. Umbi semu membulat dengan garis-garis yang berpusat pada satu titik. Daun berjumlah 4 atau 5, berkerut dan bentuknya lanset memanjang dengan pangkal serupa pelepah dan ujungnya runcing, panjang 8-29 cm dan lebarnya 1,5-4 cm, berwarna hijau. Bunga berwarna merah muda keunguan , tandan bunga bertangkai sangat panjang yaitu 15-20 cm dengan bunga 3-8 bunga. Daun kelopak hampir sama panjangnya dengan mahkota, tetapi sedikit sempit. Bibir berwarna merah muda dengan garis-garis yang berwarna ungu. Anggrek tanah tumbuh pada bermacam-macam keadaan tanah. Karena bentuk dan warna bunganya yang indah, banyak ditanam sebagai tanaman hias di halaman.

Istilah nama daerah di Indonesia disebut anggrek tanah. Dan Istilah nama asing di Tionghoa disebut Pai cik, tze lan, di Inggris disebut Bletilla.

Sifat Kimiawi dari anggrek tanah ini  rasanya pahit, manis, dan kelat, agak sejuk. Efek Farmakologis dari tanaman ini berkhasiat sebagai pengelat (astringent), menghentikan pendarahan (hemostatic), anti-swelling, meningkatkan regenerasi jaringan. Sedangkan kandungan kimia dari umbi mengandung pati, bletilla-glucomannan (D-mannose ; D-glucose = 3 : 1). Dan bagian yang dipakai adalah umbi dikeringkan dan dijadikan bubuk.

Dosis pemakaian luar : umbi segar dihaluskan atau bubuk umbi ditambahkan air lalu dioleskan pada bagian yang sakit. dan untuk pemakaian dalam : 3-15 gram bubuk umbi (kering), diseduh atau direbus lalu diminum.


Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :

Radang Payudara (mastiotis) : Bubuk umbi anggrek tanah dan putih telur masing-masing secukupnya, dioleskan pada payudara. lakukan secara teratur.

Bisul (furunculus), herpes : 10 gram bubuk umbi anggrek tanah, 10 gram bubuk sambiloto (Andrographis paniculata Nees), dan air secukupnya diaduk sampai rata lalu dioleskan pada bagian kulit yang sakit. Lakukan secara teratur.

Terkilir : Bubuk umbi anggrek tanah secukupnya dan arak putih secukupnya diaduk sampai rata kemudian dioleskan pada bagian terkilir/keseleo.

Mata ikan : Bubuk umbi anggrek tanah secukupnya dan cuka beras putih secukupnya diaduk rata lalu dioleskan pada mata ikan.

Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :

Batuk (tusis) : 10 gram pahap/umbi bunga lili (Lilium sp.) dan 10 gram kulit jeruk Mandarin kering (Citrus nobilis Lour), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu masukan 9 gram bubuk umbi anggrek tanah, kemudian diminum selagi hangat.

TBC paru (tuberculose) : 30-60 gram pahap/umbi bunga lili (Lilium sp.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, tambahkan 9 gram bubuk umbi anggrek tanah kemudian diminum.

Bronkhitis yang disertai batuk darah : 3-6 gram bubuk umbi anggrek tanah diseduh dengan air mendidih secukupnya kemudian diminum selagi hangat.

Abses paru-paru
  • 100 gram jali (Coix lachryma -jobi Bl.) direbus sampai lembut lalu masukkan 9 gram bubuk umbi anggrek tanah, kemudian dimakan.
  • 10 gram bubuk umbi anggrek tanah dan 1 butir telur ayam dikukus bersamaan sampai matang kemudian dimakan
Batuk rejan pada anak (pertusis) : Bubuk umbi anggrek tanah (sesuai dosis berdasarkan berat badan) diseduh dengan air mendidih secukupnya lalu diminum selagi hangat. Dosis sebagai berikut.
  • Usia anak kurang dari 1 tahun untuk berat badan per kg gunakan 0,15 gram bubuk umbi anggrek tanah (contoh berat badan 3 kg. bubuk umbi yang digunakan adalah 0,15 x 3 = 0,45 gram)
  • Usia anak lebih dari 1 tahun untuk berat badan per kg gunakan 0,20 gram bubuk umbi anggrek tanah (contoh berat badan 9 kg ; bubuk umbi yang digunakan adalah 0,20 x 9 = 1,80 gram)
Pendarahan lambung : 3-9 gram bubuk umbi anggrek tanah diseduh dengan air mendidih secukupnya lalu diminum selagi hangat.

Sinusitis, ingus berbau tak sedap : 9 gram bubuk umbi anggrek tanah dan 10 gram bubuk sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) diseduh dengan air mendidih secukupnya kemudian diminum selagi hangat.

Perlu anda ketahui dan perhatikan :
  • Umbi anggrek tanah disebut juga pai cik, umbi bunga lili disebut pahap. Keduanya dapat dibeli di toko obat Tionghoa.
  • Pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius tetap konsultasi ke dokter.

Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :
Read more ...

Bakung Putih [Crinum asiaticum L.] - Khasiat & Manfaat

Bakung Putih [Crinum asiaticum L.]
Bakung Putih [Crinum asiaticum L.]
Bakung Putih [Crinum asiaticum L.] familia : Amaryllidaceae, sinonim : Crinum rhunpii Meer. = Crinum sinicum Roxb. berasal dari Asia Tenggara yang kemudian menyebar ke kawasan tropis lainnya dan bahkan ke daerah-daerah subtropis. Bakung Putih banyak ditemukan di dataran rendah sampai 700 m di atas permukaan laut, khususnya di tempat-tempat yang lembab tanahnya dan banyak humusnya, di tepi sungai, gundukan di pantai dan sekitar danau juga di tepi hutan.

Pengembangbiakan dapat dilakukan dengan umbi atau bijinya. Herba tahunan dengan tinggi 0,5-1,3 m, mempunyai umbi lapis yang besar dengan diameter 5-10 cm. Pada ujung umbi ada batang semu dengan tunas samping yang tingginya 9-75 cm. Bunga tersusun dalam bentuk payung, terdiri atas 10 - 40 bunga yang berwarna putih dan bebentuk corong. Buahnya berupa buah kotak yang mempunyai kulit tipis, bentuknya bulat telur terbalik, merekah menjadi dua rongga bila masak, berbiji 1-5. Bijinya besar-besar, bentuknya bundar gepeng dan kulit bijinya berlapis lendir. Daun duduk, berbentuk pita atau lanset, panjang 3-120 cm, lebar 3-18 cm, urat-urat daun sejajar tampak jelas. 

Nama lain di Sumatra disebut Bakung (Melayu), bawang hutan, bawang tembaga, kajang-kajang (Palembang), bahong (Batak), semur (Bangka), bakueng (Minang-kabau). Dan nama lain dari Tionghoa disebut When cu lan, di Belanda disebut Lelie, di Inggris disebut Crinum lily, seashore crinum, di Thailand disebut Plub-plueng, dan di Malaysia disebut Krinum bakung

Sifat kimiawi dari bakung putih ini rasanya pedas, tajam, dingin, dan agak beracun.. Efek farmakologisnya berkhasiat sebagai perangsang muntah (emetikum), penetral racun (antidotum), peluruh keringat (diaforetik), obat cacing (antalminitik), merangsang masaknya bisul, menghilangkan pembengkakkan (antiswelling), dan menghilangkan rasa sakit (analgesik). Kandungan kimia dari bakung putih ini umbinya mengandung alkaloid berupa likorin, krinin dan asetilkorin, ibulin, dan methylanthanilate. Dan bagian yang dipakai adalah umbi lapis, daun, akar, atau seluruh herba. Pemakaian segar atau kering. Untuk dosis pemakaian luar, herba segar dicuci dan dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit. Dan pemakaian dalam, 3-10 gram akar atau 15-30 gram daun, direbus lalu airnya diminum.
Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Sakit Gigi :
Cara pertama : akar bakung secukupnya dicuci dan digiling lalu ditempelkan pada tempat yang sakit
Cara kedua : akar bakung dicuci lalu direbus dengan air hingga mendidih, setelah dingin atau hangat digunakan untuk kumur-kumur lalu dibuang.
  • Kaki dan Tangan Bengkak (edema), Luka terpukul, rematik : daun bakung dioles dengan minyak kelapa (Cocos nucifera L.), dilayukan di atas api, lalu ditempelkan atau dililitkan pada bagian tubuh yang sakit.
  • Pembengkakkan Kelenjar Limfa pada selangkangan dan ketiak : daun bakung secukupnya dua siung bawang merah (Allium cepa L.) dan gula putih secukupnya digiling lalu ditempelkan pada tubuh yang sakit.
  • Rematik Sendi :  daun bakung  dipanaskan di atas api kecil hingga layu kemudian diolesi dengan minyak wijen lalu ditempelkan pada tubuh yang sakit.
  • Sakit Pinggang (lumbago) : daun bakung dan 10 gram jahe merah (Zingiber officinale Rosc), dihaluskan lalu dibalurkan pada pinggang.
  • Keseleo :
Cara kesatu : daun bakung dihangatkan di atas api kecil hingga layu lalu ditempelkan pada tubuh yang sakit
Cara kedua : daun bakung segar atau kering digiling hingga hancur, tambahkan arak putih dan tepung terigu yang telah digonseng secukupnya lalu ditempelkan pada tubuh yang sakit
Cara ketiga : umbi bakung secukupnya digiling halus, tambahakan arak putih secukupnya, lalu ditempelkan pada tubuh yang sakit.
  • Borok (ulkustripikum), Bisul (furunkulus)
Cara kesatu : umbi bakung segar dicuci dan diiris kecil-kecil, dipanasi sebentar kemudian ditempelkan pada kulit yang borok lalu dibalut.
Cara kedua : daun bakung secukupnya dicuci bersih lalu dijus, cairannya dioleskan pada tempat yang sakit
Cara ketiga : daun dan tangkai bunga bakung segar dicuci dan dihaluskan, tambahkan sedikit madu, lalu ditempelkan pada bisul (furunkulus), radang kulit bernanah (pioderma), atau bengkak
  • Patek (frambusia) : Buah dan biji bakung dicuci bersih lalu dihaluskan, dicampur dengan tepung bedak beras dingin secukupnya, kemudian dibalurkan pada kulit yang sakit.
  • Luka,  luka karena benda beracun : Umbi bakung segar dicuci bersih lalu dihaluskan, lalu ditempelkan luka.
  • Mengatasi Buang Air tertahan/tidak lancar : daun bakung diolesi dengan minyak kelapa secukupnya lalu ditempelkan pada daerah kandung kencing.
Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Luka akibat benda beracun atau gigit ular, perangsang muntah (emeticum) : 5-10 gram umbi bakung dicuci bersih lalu dihaluskan/dijus, disaring lalu airnya diminum dan ampasnya diletakkan pada tempat yang luka  kemudaian dibalut. Setelah memakai resep ini akan muntah sehingga membantu keluarnya racun.
Perlu anda ketahui dan perhatikan :
  • Tumbuhan Bakung beracun, terutama umbinya, gunakan secara hati-hati
  • Tanda-tanda keracunan yaitu sakit perut, diikuti dengan diare yang hebat, denyut nadi cepat, pernapasan tidak teratur, dan panas tinggi
  • Pengobatannya : lambung cepat dipompa agar isinya keluar (dibuat muntah) kemudian minum teh kental atau boleh juga 40 cc cuka beras putih dan 30 cc jus jahe segar ditambah air secukupnya, dikumur-kumur dan jangan ditelan.
  • Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke dokter.

Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :
Read more ...

Khasiat Tanaman | Khasiat Tumbuhan | Khasiat Herba | Khasiat Tanaman Bunga | Tanaman Herbal | Tumbuhan Herbal | Manfaat Tanaman | Manfaat Tumbuhan | Kegunaan | Sifat Kimiawi | Efek Farmakologis | Kesehatan | Komposisi | Farmasi | Prescription | Resep | Seluruh Herba | Bunga | Benangsari | Akar | Umbi | Daun | Kelopak Daun | Buah | Biji| Batang | Formulasi | Pemanfaatan | Efektivitas | Sumber | Tanaman Obat | Tumbuhan Obat | Farmakologi | Kedokteran Kedokteran Timur | Rimpang | Polong-polongan | Bahan Obat | Kandungan | Zat | Kontradiksi | Toksin | Sterilisasi | Badan Kesehatan| Praktisi Klinis | Pengobatan Tradisional | Familia | Kandungan Kimia | Dosis Pemakaian | Perdu | Pahap | Obat Tionghoa | Genus | Divisi | Spesies | Tanaman Hias | Pemakaian Dalam | Pemakaian Luar | Health | Medicine | Efficacy Plants | Benefits of Plants | Traditional Medicine | Medicinal Herbs | Medicinal Plants | Medicinal Materials