Tampilkan postingan dengan label Rimpang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Rimpang. Tampilkan semua postingan

Khasiat & Manfaat Kembang Sungsang (Gloriosa superba L.)

Kembang Sungsang (Gloriosa superba L.)
Kembang Sungsang (Gloriosa superba L.)

Familia : Liliaceae.

Sinonim : Methonica superba Lamk.





Perbanyakan dengan biji atau rimpang. Habitus terna yang berumur panjang , memanjat, tingginya mencapai 2,5 cm, bercabang melebar. Batangnya lunak, memanjat dengan sulur yang terdapat di ujung daun. Daun tunggal, berbentuk lanset, ujung runcing, pangkal memeluk batang , tepi rata, panjang 8-25 cm, lebar 1-4 cm, warnanya hijau. Bunga kuncup bentuknya bulat memanjang, bertangkai panjang, ujungnya runcing menghadap ke bawah, bila mekar bunganya akan membalik keatas, mahkota bunga berjumlah 6 yang bentuknya keriting, bagian atas warnanya merah, pangkalnya berwarna kuning kehijauan. Warna bunganya lama kelamaan akan merah keseluruhan dan tidak cepat layu. Buah panjangnya 4-5 cm biji banyak, warnanya merah orange. Akarnya mempunyai rimpang yang horizontal dan besar.

Istilah nama Indonesia di Jawa : kembang  jongrang, kembang kuku macan (Jakarta), katongkat, kembang sungsang (Sunda), dongkel sungsang, mondalika, pancing tawa, pancing tawa (Jawa), mandhalika (Madura). Nusa Tenggara : Mandalika (Bali). Dan istilah nama asing disebut cia lan, huan pai he  (T), superbe de Malabar (P), superb lily, klimlelei (I), akar songsang (M).

Sifat kimiawi Rimpang beracun (toksis). Dan efek farmakologis berkhasiat menghilangkan panas (antipiretik), menghilangkan nyeri (analgesic), dan menghilangkan bengkak. Kandungan kimia kolkisin, alkaloid. Sedangkan bagian yang dipakai adalah rimpang.

Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Ekzema, kurap, kudis (skabies) dan gatal-gatal : rimpang secukupnya dicuci lalu diparut, dipakai untuk menggosok dan mengurapi kulit yang sakit.
  • Ekzema : 15-20 gram rimpang kembang sungsang, 15 gram umbi bidara upas (Merremia mammosa [Lour.] Hall.f,), dicuci lalu diparut, diremas dengan 2 sendok makan minyak jarak (Jatropha curcas), dipakai untuk menggosok dan mengurapi kulit yang terkena ekzema, lalu dibalut ; ganti 2 kali sehari. Atau 20 gram rimpang kembang sungsang dicuci bersih lalu ditumbuk, tambahkan 2 sendok makan minyak kelapa (Cocos nucifera L.) kemudian dipanaskan, setelah agak dingin minyaknya dioleskan pada bagian yang sakit. Lakukan 2-3 kali sehari.

Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Rematik : 3 gram rimpang kembang sungsang segar, 35 gram sambiloto  (Andrographis paniculata Nees.), dan 30 gram temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), dan 75 gram lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dibuang kulitnnya, direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 250 cc. Setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  • Sakit pada persendian : 3 gram rimpang kembang sungsang segar, jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) dan temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) masing-masing 10 gram, dicuci dan direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  • Kram, panas tinggi : 3 gram rimpang kembang sungsang segar, 30 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), 60 gram kaktus gepeng,  direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 250 cc. Setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  • Radang rematik persendian : 3 gram rimpang kembang sungsang segar, 35 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), dan 30 gram daun dewa (Gynura segetum [Lour] Merr.),  direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 250 cc. Setelah dingin disaring lalu airnya diminum.

Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa rimpangnya beracun, merebusnya harus agak lama dengan api kecil. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur dan untuk penyakit yang berat tetap konsultasikan ke dokter.



Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :

Read more ...

Bunga Iris [Iris tectorum Max] - Khasiat & Manfaat

Iris [Iris tectorum Max]
Iris
(Iris tectorum Max)
Bunga Iris (Iris tectorum Max), familia  Iridaceaemerupakan tumbuhan yang berasal dari Jepang. Biasa ditanam sebagai tumbuhan hias karena bunganya yang indah. Tumbuh baik terutama di daerah pegunungan. Herba dengan akar rimpang pendek. Daun bentuk lanset memanjang dengan ujung runcing panjang  sekitar 25-40 c, lebar 1,5-3 cm, warna hijau kebiruan. Tangkai karangan bunga kurang lebih 3-25 cm, seludang bunga bentuk lanset dengan panjang kurang lebih 5,5-8 cm, berbunga dua sampai banyak. Taju tenda bunga bulat telur terbalik dengan tepi keriting, yang terluar dengan pangkal yang ungu pucat atau bergaris ungu. Tiga yang terluar lebih pendek, ungu, berkuku dan sedikit berbentuk talang. Benang sari berhadapan dengan taju terluar, panjang 2,5 cm, kepala sari menempel pada cabang tangkai putik, tangkai putik pendek. Bakal buah berbentuk spul, persegi 3. Buah kotak memanjang.

Istilah nama di Indonesia disebut bunga iris. Dan istilah nama asing disebut yuan wui (T) , japanse iris (B).

Sifat kimiawi rasanya pahit pedas, netral, sedikit beracun. Dan efek  farmakologis berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), peluruh kencing (diuretik) , menghilangkan pembekuan darah, dan meningkatkan fungsi pencernaan. Kandungan kimia iridin, tanin, resin, amilum, asam miristat, dan iron. Dan bagian yang  dipakai adalah akar rimpang, daun, dan seluruh bagian tumbuhan.

Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Bisul (furunculus), radang kulir bernanah (pioderma), digigit ular/serangga : akar rimpang iris dicuci dan dihaluskan sampai seperti bubur lalu ditempelkan pada bagian kulit yang sakit.
  • Gusi bengkak : 15 gram akar rimpang iris diblender, ditambah dengan sedikit air lalu ditempelkan pada gusi yang sakit.
  • Sembelit : akar rimpang iris secukupnya dicuci dan digiling hingga halus lalu ditempelkan pada perut terutama pada bagian pusar.
  • Sakit/radang tenggorokan (pharyngitis) : akar rimpang iris secukupnya diblender dengan ditambahkan air secukupnya lalu airnya dipakai untuk kumur-kumur.

Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Radang tenggorokan (pharyngitis) : 3-9 gram akar rimpang iris kering atau 15-30 gram herba iris dan 70 gram lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah agak dingin disaring lalu airnya diminum.
  • Gusi bengkak : 9 gram akar rimpang iris direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, hangat-hangat airnya diminum.
  • Hepatitis : 6 gram akar rimpang iris kering atau 15-30 gram herba dan 20 gram temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum selagi hangat.
  • Gangguan pencernaan (dispepsia) : 3 gram akar rimpang  kering  iris dihaluskan lalu direbus dengan 200 cc air sampai airnya mendidih, setelah dingin diminum.
  • Mual, perut kembung (meteorismus) : 3 gram akar iris kering digiling lalu diseduh dengan 200 cc air mendidih, setelah  agak dingin diminum. Atau 3-9 gram akar iris kering direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah agak dingin disaring lalu airnya diminum. Atau 3-9 gram akar rimpang iris kering dan 10 gram akar jail (Coix lacryma-jobi L.), digiling halus lalu diseduh dengan air mendidih, setelah agak dingin airnya diminum.
  • Keseleo, luka luar : 3-9 gram akar rimpang iris kering digiling hingga halus lalu diseduh dengan air mendidih dan diminum secara teratur.
  • Pembengkakan ginjal, sembelit (konstipasi) : 15 gram akar rimpang iris direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, hangat-hangat disaring lalu  airnya diminum.
  • Luka terpukul : 10 gram akar rimpang iris dihaluskan atau dijus, tambahkan 200 cc air masak, diperas dan disaring lalu diminum.

Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa ramuan ini harus digunakan secara hati-hati, tidak dianjurkan digunakan pada saat kondisi tubuh lemah. Dan setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke dokter.

Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :
Read more ...

Gandasuli [Hedychium coronarium Koen.] - Khasiat & Manfaat

Gandasuli [Hedychium coronarium Koen.]
Gandasuli
(Hedychium coronarium Koen.)
Gandasuli (Hedychium coronarium Koen.), familia Zingiberaceae. sinonim : Hedychium coronarium var. Coronarium Brink., berasal dari India, menyenangi  tumbuh di daerah lembab, dapat ditemukan dari dataran rendah sampai sekitar 1900 m di atas permukaan laut, kadang-kadang  tumbuh liar di tepi sungai atau kolam. Perkembangbiakan dari anakannya atau dari bijinya. Habitus herba, tinggi 1,5-2 m. Helaian daun duduk, bentuk garis  lanset, panjang 7-55 cm, lebar  3-9 cm, ujung runcing. Bunga duduk, dalam bulir terminal yang rapat, putih sampai kuning muda, berbau harum. Daun pelindung bulat telur sampai memanjang dengan ujung berumbai. Tabung kelopak membuka pada sebuah sisi, tabung mahkota bulat silindris dengan panjang 8-10 cm, bibir bulat telur terbalik dengan ujung melekuk ke dalam, benangsari putih memeluk tangkai putik, kepala putik muncul di atas kepala sari. Bakal buah bulat silindris, berambut, pada ujung terdapat kelenjar madu berbentuk kerucut. Buah kotak dengan 3 katup membuka. Rimpang pipih, lunak, dan berwarna putih serta hanya berbau sedikit. Penduduk Maluku menggunakan air batang gandasuli untuk obat amandel dan bengkak di leher dengan mengoleskan air itu pada leher yang bengkak.

Istilah nama Indonesia di Sumatera : gandasuli, gondasuli ( Melayu), dugahuli (Batak). Jawa : andasoli (Sunda), gondasuli, kembang laras (Jawa). Nusa Tenggara : manasuli, mandasul (Bali). Maluku : dagasuli, dagahuli (Halmahera Utara). Dan istilah nama asing disebut Chiang hua (T), ginger lily (I), donsuli, kimia (F), tepus tanah (M).

Sifat kimiawi rasanya pahit, hangat. Dan efek farmakologis berkhasiat sebagai peluruh keringat (diaforetik), menambah nafsu makan (stomakik). Kandungan kimia dari rimpang mengandung glukosa, albumen, resin, resinous acid, selulosa, asam organic. Bunga mengandung minyak essensial. Sedangkan Bagian yang dipakai adalah bunga dan rimpang.

Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Pegal linu : rimpang gandasuli, sereh (Cymbopogon nardus L.) beserta akarnya dan jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) masing-masing secukupnya dicuci dan direbus dengan air secukupnya lalu airnya dipakai untuk mandi (hangat).

Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Sakit kepala, pilek, badan terasa sakit : 15 gram rimpang gandasuli, 10 gram jukut pendul kering (Kyllinga brevifolia Rottb), dan 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  • Gangguan pencernaan (dispepsia) : 10 gram buah gandasuli direbus dengan 300 cc air hingga mendidih, lalu hangat-hangat  airnya diminum.
  • Rematik : 15 gram rimpang gandasuli dan 15 gram jukut pendul kering (Kyllinga brevifolia Rottb.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring kemudian airnya diminum selagi hangat.
  • Demam nifas : 1 kuntum bunga gandasuli, 30 gram daun srigading (Nyctanthes arbortristis Linn.), 30 gram daun iler (Coleus artopurpureus Benth.), direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, setelah dingin disaring lalu diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc.
  • Terlambat datang haid (amenorrhea)cara ke 1 : 1 kuntum bunga gandasuli, 2 kuntum bunga kembang pulu (Carthamus tinctorius L.), daun iler (Coleus atropurpureus Benth.) daun srigading (Nyctanthes arbortristis Linn.),  daun baru cina (Artemisia vulgaris L.) masing-masing 15 gram, ½ sendok teh adas (Foeniculum vulgare Mill.), ½ jari pulasari (Alyxia reinwardtti Bl.), dan 50 gram gula enau (Arenga pinnata Merr.), dicuci dan direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, setelah dingin disaring lalu diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc; atau cara ke 2 : 1 kuntum  bunga gandasuli, 15 gram daun iler (Coleus artopurpureus Benth.), 20 gram kunyit (Curcuma longa L.), 15 gram brojolintang (Belamcanda chinensis [L.] DC.), ½ sendok teh adas (Foeniculum vulgare Mill.) 1 jari pulasari (Alyxia reinwardtti Bl.) dan gula aren (Arenga pinnata Merr.) secukupnya, dicuci dan dipotong-potong seperlunya lalu direbus dengan 700 cc, disaring lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc.

Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter.

Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :

Read more ...

Teratai [Nelumbium nelumbo Druce.] - Khasiat & Manfaat

Teratai [Nelumbium nelumbo Druce.]
Teratai
(Nelumbium nelumbo Druce.)
Teratai [Nelumbium nelumbo Druce.], familia : Nymphaeaceae., sinonim : Nelumbium nuciferum Gaertn. = Nelumbium speciosum Wiild. = Nelumbo nucifera Gaertn. = Nymphaea nelumbo L. = Nymphaea indica major Rumph. merupakan tumbuhan air yang indah, asli dari daratan Asia. Teratai dibudidayakan diperairan dan kolam, kadang ditemukan tumbuh liar di rawa-rawa. Tumbuhan air, menahun, dan tumbuh tegak. Akar rimpang tebal, bersisik, dan tumbuh di bawah tanah. Daun dan bunga keluar langsung dari rimpangnya yang terikat pada lumpur di dasar kolam. Daun menyembul ke atas permukaan air, menjulang tegak seperti perisai. Helaian daun lebar dan bulat, disangga oleh tangkai yang panjang dan bulat dengan diameter kurang lebih 0,5-1 cm dan panjangnya 75-150 cm. Permukaan daun berlilin, warnanya hijau keputihan, tepi rata, bagian tegak agak mencekung, tulang daun tersebar dati pusat daun ke arah tepi, diameter kurang lebih 30-50 cm. Bunganya harum, tumbuh menjulang di atas permukaan air dengan tangkai bulat dan kokoh, panjang tangkai bunga kurang lebih 75-200 cm. Diameter bunga kurang lebih 15-25 cm, mahkota bunga banyak dan lebar, warna merah jambu, putih dan kuning, benang sari banyak, kepala sari kuning. Bunga mekar sehari penuh dari pagi sampai sore hari, setelah layu mahkota bunga berguguran sampai akhirnya tersisa dasar bunga yang akan menjadi bakal buah. Dasar bunga berbentuk kerucut terbalik, dengan ujung datar, semacam spons yang berlubang-lubang berisi kurang lebih 15-30 biji, pada waktu mekar warnanya kuning kemudian hijau dan akhirnya coklat hitam, diameter kurang lebih 6-11 cm. Biji bentuknya bulat seperti kacang tanah, terdapat dalam lubang-lubang buah yang berbentuk seperti sarang tawon, biji yang sudah tua warnanya hijau kehitaman,umurnya kira-kira satu bulan sejak bunganya mekar.

Istilah nama di Indonesia disebut padma, seroja, terate, tarate, teratai besar. Dan istilah nama asing disebut Lien (T), baino (F), lotus, lotusblume (B), secred lotus, indian lotus, pink lotus, lotus (I).

Sifat kimiawi dan efek farmakologis dari biji teratai untuk memelihara kondisi jantung, bermanfaat bagi ginjal, dan menguatkan limpa..Tunas biji teratai : menghilangkan panas dalam jantung, menurunkan panas (antipiretik), menghentikan pendarahan (hemostatik) menahan ejakulasi dini. Kulit biji teratai : menghentikan pendarahan (hemostatik) menghentikan panas dalam di lambung, mengeluarkan panas dan lembab dari usus. Benangsari : menghilangkan panas dari jantung, menguatkan fungsi ginjal, menahan ejakuasi dini dan menghentikan pendarahan (hemostatik). Penyangga bunga (receptacle) : membuyarkan darah beku, menghentikan pendarahan (hemostatik). Batang teratai (tangkai bunga, tangkai daun) : menurunkan panas (antipiretik), dan memperlancar buang air kecil (diuretik). Daun : membersihkan panas dan menghilangkan lembab, menghentikan pendarahan (hemostatik). Dasar daun : menurunkan panas (antipiretik), menormalkan menstruasi, menguatkan kehamilan. Rimpang : dimakan mentah berkhasiat menurunkan panas (antipiretik), membuyarkan darah beku. Bila dimasak berkhasiat menguatkan limpa, menambah selera makan (stomakik), penambah darah, membantu pertumbuhan otot dan menyembuhkan diare. Akar : menghentikan pendarahan (hemostatik), membuyarkan darah beku, penenang (sedatif). Dan kandungan kimia dari bunga teratai adalah kuersetin, luteolin, isokuersitrin, kaempferol. Benangsari : kuersetin, luteolin, isokuersitrin, galuteolin, juga terdapat alkaloid. Penyangga bunga (receptacle) : protein, lemak, karbihidrat, karoten, asam nikotinat, vitamin B1, B2, C dan sedikit mengandung nelumbin. Biji : kaya akan pati juga mengandung raffinosa, protein, lemak, karbihidrat, kalsium, phosphor, dan besi. Kulit biji teratai mengandung nuciferin, oxoushinsunine, N-norarmepavin. Tunas biji teratai : liensinin, isoliensinin, neferin, nuciferin, pronuciferin, lotusina, methylcorypalline, demethylcoclaurine, galuteolin, hyperin. Rimpang : pati, protein, asparagin, vitamin C, selain itu juga mengandung katekol, d-gallocatechol, neochlorogenic acid, leucocynidin, leucodelphinidin, peroksidase, dan lain-lain. Akar : zat tanat dan asparagin. Daun : roemerin, nuciferin dan nornuciferin. Tangkai daun : roemerin, nornuciferin, resin, dan zat tanat. Oxoushinsunine yang terdapat pada kulit biji teratai berkhasiat menekan perkembangan kanker hidung dan tenggorokan, sedangkan biji dan tangkai teratai berkhasiat antihipertensi. Sedangkan bagian yang diapakai adalah seluruh bagian, daun dan tangkai, bunga dan benangsari, biji dan penyangga bunga yang seperti tawon (receptacle), serta tunas biji. Pemakaian  segar atau yang telah dikeringkan.

Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :

  • Mimisan (keluar darah dari hidung) : ruas akar teratai dicuci bersih lalu dijus, airnya diteteskan ke hidung.

Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Batuk darah (hemoptysis), muntah darah (hematemesis) : rimpang teratai dicuci bersih lalu dijus sampai terkumpul 200 cc kemudian airnya diminum.
  • Demam, sakit tenggorokan, tenggorokan kering dan basah : 30 gram rimpang teratai, 15 gram tebu (Saccharum officinarum) yang telah dibuang kulitnya dan 1 buah pir. Semua bahan diblender, disaring lalu airnya diminum.
  • Sakit kepala : 15 gram daun teratai kering (ho lien ye), 6 gram bunga ros/mawar kering (Rosa chinensis Jacq.), dan 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) direbus dengan air secukupnya, kemudian airnya diminum selagi hangat.
  • Pendarahan pada telinga, hidung, mulut dan alat genitalia : 100 gram rimpang teratai dan 100 gram bunga delima (Punica granatum L.) direbus dengan air secukupnya, kemudian airnya diminum sedangkan akar teratai dan bunga delimanya dapat dimakan.
  • Batuk darah (hemoptysis), radang kelenjar gondong (parotitis) dan demam : 30 gram rimpang teratai dan 30-60 gram akar alang-alang (Imperata cylindrica L.). dicuci lalu direbus dengan air secukupnya, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  • Mimisan, batuk darah (hemoptysis) : akar rimpang teratai, kangkung (Ipomoea reptans Poir.), dan lobak (Raphanus sativus L.) masing-masing secukupnya, dicuci dan dijus lalu diminum.
  • Mengatasi pengerasan pembuluh darah (arteriosclerosis) : 30 gram rimpang teratai dipotong-potong, 20 gram jali (Coix lacryma jobi L.), 20 gram rumput laut, 100 gram kacang hijau (Phasiolus radiatus Linn.), 30 gram kacang cuka dan gula pasir secukupnya. Rendam secara terpisah jali, rumput laut, dan kacang hijau. Masak semua bahan menjadi bubur, lalu makan setelah agak dingin.
  • Pendarahan pada rahim : 100 gram rimpang teratai, 30 gram jamur putih kering (Tremella fuciformis Berk.), dan 10 buah kurma, dimasak sesuai selera lalu dimakan.
  • Menghentikan pendarahan (hemostatik)cara ke-1 : 100 gram rimpang teratai dan 30 gram daun hia/baru cina (Artemisia vulgaris L.) direbus dengan 300 cc, setelah dingin airnya diminum, sedangkan rimpang teratainya dapat dimakan; Atau cara ke-2 : 200 gram rimpang teratai segar dan 60 gram daun dewa segar (Gynura segetum [Lour] Merr.) dicuci lalu dijus, tambahkan gula merah secukupnya kemudian diminum, lakukan 2-3 kali sehari; Atau cara ke-3 : 200 gram rimpang teratai segar dan 100 gram kucai segar (Allium odorum Linn.) diblender, lalu direbus, setelah dingin airnya diminum. Atau cara ke-4 : 30 gram rimpang teratai dan 10 gram jamur kuping hitam (Auricularia auricula), dicuci dan dipotong-potong lalu ditumis (bisa ditambah bahan lain yang disukai), setelah matang dimakan.
  • Radanhg usus (enteritits), muntah (hisperemesis), diare : 30 gram rimpang teratai dan 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), dicuci, dipotong-potong seperlunya lalu diblender, kemudian diminum.
  • Darah tinggi (hipertensi)cara ke 1 : 10 gram biji teratai/lien ce dan 15 gram tunas biji teratai (Lien ce), direbus dengan 40 cc air sampai tersisa 200 cc, lalu airnya diminum seperti teh dan biji teratainya dimakan, lakukan setiap hari; cara ke 2 :  10 - 15 gram biji teratai/lien ce direbus dengan air secukupnya sampai mendidih, lalu diminum sebagai teh; dapat juga tunas biji teratai digiling halus, diseduh dengan air panas lalu diminum; cara ke 3 : 30 gram biji teratai/lien ce, 75 gram seledri (Apium graveolens Linn.) dan 25 gram jamur putih kering (Tremella fuciformis Berk.) yang telah direndam terlebih dahulu, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah dingin airnya diminum sedangkan biji teratai, seledri dan jamur putihnya dapat di makan, lakukan setiap hari; cara ke 4 : 30 gram biji teratai/lien ce, 75 gram seledri segar (Apium graveolens Linn.), 50 gram asparagus segar (Asparagus officianalis L.), 25 gram jamur putih kering (Tremella fuciformis Berk.) dan 20 butir kacang cuka. Semua bahan tersebut dimasak sesuai selera lalu di makan.
  • Mengatasi sakit lambung dan usus pada usia lanjut : 20 butir biji teratai/lien ce (direndam dahulu), rimpang teratai secukupnya dan 30 gram kacang tanah (Arachies hypogaea), dimasak sop setelah matang dimakan.
  • Disentri : 50 gram rimpang teratai dan 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), dicuci lalu diparut atau dijus, air perasannya ditambahkan 100 cc air lalu dipanaskan hingga mendidih, setelah dingin ditambahkan 1 sendok makan madu, diaduk kemudian diminum.
  • Muntah (hisperemesis) : lendir dari tangkai daun dan tangkai bunga teratai masing-masing 1 sendok teh, diseduh dengan 200 cc air panas, diminum selagi hangat. Lakukan satu kali sehari.
  • Muntah (hisperemesis), diare : 50 gram rimpang teratai segar, dan 15 gram jahe dicuci lalu dijus kemudian diminum. Lakukan 3 kali sehari.
  • Meningkatkan fungsi jantung, melancarkan peredaran darah, menormalkan tekanan darah, mengembalikan nafsu makan, dan sebagai penenang (sedatif) : 30 gram biji teratai (Lien ce) dimasak dengan 60 gram jali (Coix lacryma jobi L.) sampai menjadi bubur lalu setelah dingin dimakan buburnya.
  • Panas dalam, gondokan, juga bermanfaat untuk penderita jantung dan lever : 100 gram rimpang teratai dan 50 gram akar alang-alang segar (Imperata cylindrica L.), dicuci dan dipotong-potong seperlunya lalu direbus dengan 500 cc air bersih hingga tersisa 250 cc. Setelah dingin disaring lalu airnya diminum seperti teh.
  • Menghilangkan gangguan lever dan empedu, menurunkan tekanan darah (hifotensif dan mengembalikan nafsu makan : 30 gram rimpang teratai dimasak dengan 500 gram kacang hijau (Phaseolus radiatus Linn.) atau 60 gram jali (Coix lacryma-jobi L.), kemudian dimakan.
  • Mencegah dan mengatasi hepatitis : 10 butir biji teratai (lien ce) segar direbus dalam periuk tanah dengan air secukupnya hingga lembut lalu masukkan satu buah kesemek kering (Dyospyros kaki L.) yang telah diiris-iris, lalu direbus kembali hingga airnya tersisa 400 cc, kemudian diminum untuk 2 kali sehari, setiap kali 200 cc, biji teratai dan kesemeknya dapat dimakan.
  • Jantung coroner : cara ke 1 : 100 gram rimpang teratai segar dan 100 gram akar alang-alang segar (Imperata Cylindrica L.), jamur putih kering (Tremella fuciformis Berk.) dan jamur hioko kering (Pasanea prumus) masing-masing 20 gram, semuanya dicuci lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 150 cc, sedanhgkan jamur putih, jamur hioko dan akar rimpang teratai dapat dimakan.; cara ke 2 : 30 gram rimpang teratai dipotong-potong, 50 gram asparagus segar (Asparagus officinalis L.), 10 gram jamur putih kering (Tremella fuciformis Berk.) atau 10 gram jamur hioko (Pasanea prumus) dan 10 butir kacang cuka, dimasak sesuai selera lalu dimakan.
  • Jantung berdebar keras (palpitasi) : 60 gram biji teratai (lien ce), kaktus gepeng (Opuntia dilenii Haw.) secukupnya (yang telah dibuang kulitnya lalu dijus), tambahkan gula dan air secukupnya kemudian ditim, setelah matang dimakan.
  • Mengatasi sering berkeringat pada malam hari di musim panas pada anak-anak : daun teratai (ho lien ye) secukupnya, 100 gram kacang hijau (Phaseolus radiatus L). dan 50 gram krokot segar (Portulaca oleraceae L.) direbus dengan 600 cc air sampai tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum. Lakukan 2-3 kali sehari.
  • Tifus : 100 gram rimpang teratai muda, 30 gram sambiloto (Andropaghis paniculata Ness.) dan 200 gram pepaya 1/2 matang (Carica papaya L.), direbus dengan air secukupnya, tambahkan satu sendok makan madu lalu airnya diminum selagi hangat sedangkan rimpang teratai dan pepaya dapat dimakan.
  • Step kronis pada anak-anak : 5 kuntum bunga teratai direbus dengan air secukupnya, setelah dingin airnya diminum untuk menurunkan panas.
  • Meningkatkan stamina tubuh, meningkatkan gairah seksual dan menunda proses penuaan : 30 gram biji teratai (lien ce), 15 gram biji kucai (Allium odorum Linn.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, tambahkan madu secukupnya lalu airnya diminum, biji teratainya dapat dimakan.
  • Susah tidur (Insomnia) : 5-12 gram biji teratai (lien ce) direndam, direbus dengan air secukupnya, lalu air rebusannya diminum dan biji teratainya dimakan.
  • Defresi, stres, dan gelisah : 20 butir biji teratai (lien ce), 15 gram biji lengkeng (Euphioria longana Lamk.), 10 butir angco dan 10 butir kim cim, semuanya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, airnya diminum sedangkan biji teratai, angco dan kim cim dapat dimakan.
  • Menghaluskan kulit : 30 gram bunga teratai dimasak dengan ketan secukupnya, tambahkan sedikit gula lalu dimasak sampai menjadi bubur kemudian dimakan.
  • Menunda penuaan : 30 gram biji teratai (lien ce), 15 gram bunga teratai dan 50 gram akar rimpang teratai yang telah dipotong-potong, rebus bersama 25 gram beras merah (Oryza sativa L.) sampai menjadi bubur, lalu dimakan.
  • Mengatasi gangguan psikis (cemas, emosional) dan fisik pada masa menopausecara ke-1 : 10 gram biji teratai (lien ce), 10 gram umbi bunga lili/pahap, dan 15 gram kulit labu bligo kering (Benincasa hispida Cogn.). direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin airnya diminum, sedangkan pahap dan biji teratainya dimakan. Cara ke-2 : 20 butir biji teratai (lien ce), 20 butir angco dan 30 gram kie cie, 5 gram kulit jahe kering (Zingiber officinale Rosc.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu airnya diminum, sedangkan biji teratai, angco dan kie cie dapat dimakan.
  • Wasir (hemorrhoids) disertai pendarahan : 100 gram rimpang teratai dipotong-potong lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu airnya diminum selagi hangat. 
  • Bercak-bercak di kulit karena kekurangan trombosit : 250 gram akar teratai dimasak dengan 100 gram angco atau kurma setelah matang dimakan.
  • Mengatasi jerawat : 60 gram daun teratai kering (ho lien ye) atau 250 gram yang segar direbus dengan air secukupnya lalu airnya diminum seperti teh.


Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke dokter. Dan biji teratai kim cim dapat dibeli di supermarket atau toko obat Tionghoa, akar rimpang teratai dapat dibeli di pasar-pasar tradisional.

Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :
Read more ...

Teratai Kerdil [Nymphaea tetragona Georgi.] - Khasiat & Manfaat

Teratai Kerdil [Nymphaea tetragona Georgi.]
Teratai Kerdil
(Nymphaea tetragona Georgi.)
Teratai kerdil [Nymphaea tetragona Georgi.], familia Nymphaeaceae. Tanaman air ini tersebar di benua Asia, amerika, daratan China, Korea, Jepang dan Indonesia. Teratai kerdil tergolong dalam Nymphaea alba L. Tumbuhan air atau rawa ini tumbuh liar pada genangan air yang dangkal atau dipelihara di kolam-kolam sebagai tanaman hias. Tumbuhan ini dengan daun dan bunga yang keluar dari akar rimpang di dasar lumpur, yang tumbuh ke atas pada permukaan air. Daun mengapung pada permukaan air, sedang bunga pada air yang dangkal akan muncul di atas permukaan air. Helaian daun bangun perisai, tepi bergerigi, bagian pangkal bercangap sempit dan dalam, warnanya hijau. Bunga mekar selama empat jam saja, daun mahkota warnanya ungu.

Istilah nama di Indonesia disebut tunjung. Istilah nama di asing disebut Shui lien (T), water lily (I)

Sifat kimiawi dan efek farmakologis berkhasiat menurunkan panas (antipiretik) dan mengaktifkan fungsi limpa. Dan bagian yang dipakai bunga, daun, dan akar rimpang. Pemakaian segar atau yang telah dikeringkan. Saat bunga sedang mekar, siap untuk dipetik lalu dijemur sampai kering dan dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional.

Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi) : cara ke-1 : 15 gram rimpang teratai kerdil dan 60 gram rambut jagung (Zea mays L.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum; Cara ke-2 : 15 gram akar rimpang teratai kerdil dicuci bersih lalu dijus, kemudian airnya diminum.
  • Batuk (tussis) : 30 gram daun teratai kerdil dicuci bersih lalu ditim dengan 100 gram daging sapi, setelah matang airnya diminum dan daging sapinya dimakan.
  • Radang saluran napas (bronchitis) : 30 gram daun teratai kerdil, 15 gram umbi bunga lili/pahap (Lilium sp.) (dapat dibeli di toko obat Tionghoa), 6 lembar daun sirih (Piper betle l.), dan 10 gram kencur (Kaemp feria galanga Linn.), dicuci bersih lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 400 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 200 cc.
  • Bengkak karena rematik, sakit persendian : 15 gram akar rimpang teratai kerdil, 20 gram temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) dan 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  • Sebagai tonik untuk paru-paru : 30 gram daun teratai kerdil dan 25 gram jamur putih kering (Tremella fuciformis Berk.) yang telah direndam lebih dahulu hingga lembut, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, tambahkan gula batu secukupnya, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  • Kejang pada anak-anak : 7-14 gram kuntum bunga teratai kerdil direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 400 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum untuk 2 kali sehari, setiap kali 200 cc.

Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit yang serius disarankan untuk tetap berkonsultasi pada dokter.

Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :
Read more ...

Tunjung [Nymphaea lotus] - Khasiat & Manfaat

Tunjung [Nymphaea lotus]
Tunjung
(Nymphaea lotus)
Tunjung [Nymphaea lotus], familia Nymphaeaceae, sinonim Nymphaea lotus L. var. pubescens (Willd.) Hook. f. & Thomas. = Nymphaea pubescens Willd. berasal dari Afrika. Tumbuhan air atau rawa yang mempunyai rimpang. tumbuh liar pada genangan air yang dangkal atau dipelihara dikolam-kolam sebagai penghias kolam ditaman karena bentuk dan warna bunganya yag indah. Bunga yang berwarna putih (White water lily)  lebih disukai untuk digunakan dalam pengobatan. Daun dan bunga keluar dari akar rimpang di dalam tanah yang tumbuh ke atas pada permukaan air. Daun mengapung pada permukaan air. Helaian daun bangun perisai, bundar lonjong kadang melipat, tepi bergerigi, bagian pangkalnya bercangap sempit dan dalam, warnanya hijau, bagian bawah warnanya lebih muda dan berambut pendek yang rapat, panjang daun kurang lebih 15-50 cm, lebar 12-45 cm. Bunga agak berbau busuk, mekar pada malam hari dan menutup pada siang hari. Daun mahkota sekitar 13-28 cm, warnanya putih, kuning atau merah keunguan. Buah masak dibawah air, serupa spons, membuka tidak beraturan.

Istilah nama daerah Indonesia di Sumatra disebut tarate kecil, tarate utan, tunjung putih sebutan di Melayu. Di Jawa disebut tunjung bodas, tunjung tutur sebutan di Sunda.

Sifat kimiawi dan efek farmakologis bunga berkhasiat sebagai pengelat (astringent), tonik untuk jantung (cordio-tonic). Dan kandungan kimia dari tangkai bunga mengandung besi dan kalsium. Sedangkan bagian yang dipakai adalah bunga dan akar, pemakaian segar atau yang telah dikeringkan.

Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :

  • Bisul (furunculus), borok (ulcus tripicum), radang kulit : bunga tunjung dan daun lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian kulit yang sakit.

Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :

  • TBC paru (tuberkulosa) : 6-9 gram akar tunjung, 15 gram pahap/umbi bunga lili kering (Lilium sp.), 25 gram jamur putih kering (Tremella fuciformis Berk.), tambahkan gula batu secukupnya, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu airnya diminum dan jamur putihnya dimakan.
  • Pingsan karena udara panas (heat stroke) : 5 kuntum bunga tunjung dan 60 gram lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu diminum.
  • Step dan kejang-kejang pada anak-anak : 3 kuntum bunga tunjung, 30 gram kaktus gepeng (Opuntia dilenii [Ker-Gawl.] haw.) yang telah dikupas kulitnya, direbus dengan 300 cc air hingga tersisa 150 cc, tambahkan madu secukupnya lalu airnya diminum.
  • Mabuk karena alcohol : 5 kuntum bunga tunjung direbus dengan 300 cc air hingga tersisa 200 cc, tambahkan 200 cc jus lobak,  lalu dimasak lagi hingga mendidih, disaring lalu diminum selagi hangat.


Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa setiap pengobatan dilakukan secara teratur, bagi penyakit yang serius atau berat tetap konsultasikan ke dokter.


Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :
Read more ...

Khasiat Tanaman | Khasiat Tumbuhan | Khasiat Herba | Khasiat Tanaman Bunga | Tanaman Herbal | Tumbuhan Herbal | Manfaat Tanaman | Manfaat Tumbuhan | Kegunaan | Sifat Kimiawi | Efek Farmakologis | Kesehatan | Komposisi | Farmasi | Prescription | Resep | Seluruh Herba | Bunga | Benangsari | Akar | Umbi | Daun | Kelopak Daun | Buah | Biji| Batang | Formulasi | Pemanfaatan | Efektivitas | Sumber | Tanaman Obat | Tumbuhan Obat | Farmakologi | Kedokteran Kedokteran Timur | Rimpang | Polong-polongan | Bahan Obat | Kandungan | Zat | Kontradiksi | Toksin | Sterilisasi | Badan Kesehatan| Praktisi Klinis | Pengobatan Tradisional | Familia | Kandungan Kimia | Dosis Pemakaian | Perdu | Pahap | Obat Tionghoa | Genus | Divisi | Spesies | Tanaman Hias | Pemakaian Dalam | Pemakaian Luar | Health | Medicine | Efficacy Plants | Benefits of Plants | Traditional Medicine | Medicinal Herbs | Medicinal Plants | Medicinal Materials