|
Wudani [Quisqualis indica L.] |
|
|
Tumbuhan Wudani
[Quisqualis indica L.] yang berasal dari Asia Tenggara ini dapat ditemukan di ketinggian 600 m di atas permukaan air laut. Familia :
Combretaceae, sinonim : Quisqualis
ebracteata Beauv. = Quisqualis longiflora Presl. = Quisqualis sinensis
Lindl. = Quisqualis loureiri Don. = Q. pubescens Burm. = Quisqualis
villosa Roxb. Tersebar diseluruh Nusantara, tumbuh liar dihutan, ladang, semak belukar, kadang ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman obat.
Pengembangbiakan tumbuhan ini dengan biji dan setek batang. Perdu merambat, panjang 2-8 m. Daunnya tunggal, letak berhadapan, bertangkai pendek dengan helaian daun bulat telur memanjang sampai jorong, panjang daun 5-18,5 cm, sedangkan lebar 2,5-9 cm, ujungnya runcing, pangkal membulat, tepi rata, tulang daun menyirip, warna daun hijau. Bunga tersusun dalam bulir yang keluar dari ujung tangkai, mempunyai lima helai mahkota bunga yang warnanya dapat berubah dari mula-mula putih kemerahan menjadi merah keunguan, baunya harum. Buahnya bersegi lima, berbentuk memanjang dengan ujung dan pangkal menyempit, panjang buah 2-3 cm, rasanya seperti kelapa, bila telah masak buah berwarna coklat dan siap dipanen.
Berbagai nama lain Tumbuhan Wudani [Quisqualis indica L.] di berbagai daerah : di Sumatra dinamakan dani, udani, wudani. di Jawa dinamakan wedani dan di Sunda, bidani, kecekluk, kaceklik, ceguk, cekluk. di Madura dinamakan rabetdani, di Kangean dinamakan kunyit rhabet, rhabet besi, seradengan. di Sulawesi dinamakan tikao (Bugis).
Dan di Tiongkok dinamakan She chin zhe, di Filipina dinamakan niog-niogan, tagarau, tagulo, talolong, tangolo, tangolan, totoraok, di Inggris dinamakan Chinese honeysuckle, Rangoon creeper, Burma creeper, liane vermifoge, di Melayu dinamakan akar dani.
Sifat kimiawi manis, hangat, dan beracun (toksik). Efek farmakologis berkhasiat sebagai obat cacing, melancarkan pencernaan, memperkuat limpa. Tumbuhan ini masuk meridian limpa dan lambung. Kandungan Kimia tumbuhan Wudani [Quisqualis indica L.] buah matang mengandung potassium quisqualata, sebagian besar lemak jenuh trigonelline dan puridine. Kulit buah dan daun mengandung potassium quisqualata. Bunga mengandung cyaniding monoglycoside. Daun dan tangkai mengandung tannin, saponin, sulfur, calcium oksalat, lemak, peroksidase, protein. Dan bagian yang dipakai untuk pengobatan terutama biji. Buah masak dijemur untuk disimpan. Akar dan daun dapat juga digunakan untuk pengobatan.
Kegunaan untuk menyembuhkan penyakit seperti : Sakit perut karena cacingan terutama ascariasis, Cacing kremi (oxyuriasis),Berat badan kurang pada anak (infutantile dyspepsia), Perut kembung pada disentri, Radang ginjal (nephitis), Peluruh dahak pada penderita batuk (expectorant), Sakit kepala, dan Penyakit kulit akibat parasit, jamur.
Dosis Pemakaian untuk pemakaian luar : buah tumbuhan wudani digiling halus, tambahkan minyak kelapa lalu dibalurkan pada bagian yang sakit. dan untuk pemakaian dalam (minum) : 3-9 gram biji kering atau 10-15 gram yang segar direbus lalu diminum atau dijadikan pil, bubuk. Atau 30-60 gram daun segar direbus lalu diminum. Atau 6-10 gram akar direbus lalu diminum.
Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
- Sakit kepala : daun wudani dihaluskan lalu dipakai sebagai tapal pada pelipis.
- Penyakit kulit akibat parasit, jamur : buah wudani secukupnya dihaluskan, tambahkan minyak kelapa (Cocos nucifera L.) lalu dibalurkan pada bagian yang sakit.
Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
- Penyakit cacing kremi (oxyuriasi) Cara ke-1 : biji wudani disangrai hingga matang, dimakan dengan dikunyah ½ jam sebelum makan. Anak kecil 3-15 biji sehari, dewasa 15-30 biji sehari, dibagi untuk tiga kali makan, lakukan secara teratur. Atau Cara ke-2 : 10 gram biji wudani, 10 gram biji pinang (Areca catechu L.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
- Penyakit cacing gelang (ascariasis) : Cara ke-1 : untuk anak-anak 3-5 biji wudani, ditumbuk lalu dimakan. Atau Cara ke-2 : 2 jari akar wudani, gula jawa secukupnya, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum pagi hari sebelum makan.
- Penyakit cacing tambang (ankylostomiasis) :30 biji wudani dicuci bersih lalu digiling halus, seduh dengan 100 cc air panas, tambahkan satu sendok makan madu, diminum hangat-hangat malam hari sebelum tidur.
- Berat badan berkurang pada anak-anak (infantile malnutrition) : 6 gram tumbuhan wudani direbus dengan 300 cc hingga tersisa 100 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
Perlu anda ketahui dan perhatikan :
- Sebelum dan sesudah makan obat ini, jangan minum teh kerena menambah gejala yang tidak diinginkan (efek samping obat).
- Kelebihan dosis dapat menimbulkan rasa pening, muntah, cegukan, sakit perut, diare, yang akan hilang dengan sendirinya.
- Di luar negeri sudah dibuat obat paten dengan merek dagang Wu Kan Fei Urh Wan (Tiongkok).