Khasiat & Manfaat Kenanga [Canangium odoratum (Lamk.) Hook & Thomas]

Kenanga [Canangium odoratum (Lamk.) Hook & Thomas]
Kenanga [Canangium odoratum (Lamk.) Hook & Thomas]

Familia : Annonaceae

Sinonim : Cananga fruticosum Graib. = Canangium odoratum Bail.V.fruticosum Corner.


Bunganya digunakan sebagai bahan industri parfum, selain itu bisa juga sebagai tanaman obat. Tumbuhan dari dataran rendah pada ketinggian 25-1000 m di atas permukaan laut. Perbanyakan dengan setek batang. Habitus pohon tahunan, batangnya besar dengan diameter 0,1-0,7 m, pada waktu mudanya mudah patah, tinggi dapat mencapai 5-20 m. Daun bertangkai, berbentuk bulat telur atau memanjang dengan ujung dan pangkal runcing, pangkal membulat atau bentuk jantung, panjangnya 10-23 cm dan lebarnya 4,5-14 cm. Bunga majemuk dalam karangan bunga yang berbentuk payung, pendek, menggantung, duduk di ketiak. Bunga mempunyai enam lembar daun mahkota yang berbentuk lanset, pada waktu masih muda berwarna hijau dan ketika sudah tua berubah menjadi kuning. Bunga kenanga mempunyai bau yang harum dan khas. Buah 7-15, perkembangannya tidak sama, bulat telur terbalik dan berwarna hijau.

Istilah nama Indonesia di Sumatra : Kenanga, selanga, tenanga (Aceh), nurai (Batak), ngana-ngana (Nias), inaga, kananga (Minangkabau). Jawa : kananga (Sunda, Jawa, Madura), kananga wangsa (Jawa). Nusa Tenggara : sandat, sandat kananga, sandat wangsa (Bali), sandat (Sasak), kananga (Bima), bunga kacik (Roti). Sulawesi : lalingiran, raringidan, amok, wonggulita, pum-pum, luit (Minahasa), kananga (Makasar, Bugis). Maluku : kenanga wangi (Ambon), lomulilano, kumbang (Buru). Dan istilah nama asing disebut Siang sui su (T)

Sifat kimiawi dan efek farmakologis berkhasiat meredakan batuk (antitussif), menghilangkan radang (antiinflamasi)Kandungan kimia benzyl benzoat, cadinene, cineol, eugenol, farnesol, geraniol, isosafrole, safrole, limonen, linalool, ester, methyl salicylate, pinene. Dan bagian yang dipakai adalah kulit batang dan bunga

Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Encok (Rematik) : 12 kuntum bunga kenanga yang belum mekar, 30 gram daun srikaya (Annona squamosa L.), 20 gram daun ketapang (Terminalia catappa Linn.), 20 gram jahe (Zingiber officinale  Rosch.), 10 butir merica (Piper nigrum L.), dicuci dan ditumbuk halus, lalu tambahkan air dan kapur sirih sedikit, diaduk lalu digosokkan pada bagian badan yang sakit. Lakukan dua kali sehari.
  • Demam nifas : 5 kuntum bunga kenanga, 5 kuntum bunga turi merah (Sesbania grandiflora L.), rimpang kunyit (Curcuma longa L.), kencur (Kaempferia galanga L.), temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) masing-masing 10 gram, dan 25 gram asam (Tamarindus indica Linn.), semuanya ditumbuk halus, tambahkan sedikit garam dan air bersih, lalu digosokan pada bagian punggung atau tapal pada perut. Lakukan dua kali sehari.
  • Digigit serangga : 2 kuntum bunga kenanga, 1 kuntum bunga mawar (Rosa chinensis Jacq.), 10 kuntum bunga melati (Jasminum sambac Ait.), diremas dengan 1 sendok teh minyak kelapa (Cocos nucifera L.), kemudian ditempelkan pada luka bekas gigitan.
  • Kudis (skabies) : 50 gram bunga kenang dicuci dan ditumbuk halus, tambahkan 20 cc minyak goreng, dipanaskan sebentar, setelah dingin minyaknya dioleskan pada bagian kulit yang sakit.
Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Mengatasi perasaan gelisah : 15 gram bunga kenanga dan 30 gram kim cim direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu airnya diminum sedangkan kim cimnya dimakan.
  • Sakit kepala : 15 gram bunga kenanga dan 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosch.) diiris-iris, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu airnya diminum selagi hangat.
  • Sesak napas (asma) : 15-30 gram bunga kenanga direbus dengan 200 cc air hingga tersisa 100 cc, tambahkan 1,5 sendok teh gula pasir, disaring lalu diminum lakukan dua kali sehari. atau 15 gram bunga kenanga dan 15 gram kulit semangka kering (Citrulus vulgaris L.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  • Malaria, asma : 3 kuntum bunga kenanga  yang kering diseduh dengan 200 cc air mendidih lalu tutup rapat, setelah agak dingin disaring lalu diminum. Lakukan secara teratur.
  • Batuk (tussis) : 15 gram kulit jeruk mandarin/keprok kering (Citrus nobilis Lour.), dan 10 gram pahap/umbi bunga lili kering (Lilium sp.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu airnya diminum selagi hangat. Lakukan secara teratur.
  • Radang saluran nafas (bronkhitis) : 10-15 gram bunga kenanga dan 10 gram pahap/umbi bunga lili kering (Lilium sp.) direbus dengan 300 cc air hingga tersisa 150 cc, disaring lalu diminum selagi hangat. Lakukan dua kali sehari.
  • Mencegah dan mengatasi bau badan : 15 gram bunga kenanga dan gula batu secukupnya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum. Lakukan secara teratur.
  • Mencegah dan mengatasi hepatitis : 30 gram bunga kenanga, 20 gram temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.), dan 15 gram bangle (Zingiber purpureum Roxb.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  • Radang saluran kencing : 20 gram bunga kenanga, 30 gram daun kumis kucing segar (Orthosiphon aristatus Bl.), 30 gram sambiloto segar (Andrographis paniculata Ness.) dan 30 gram daun sendok segar (Plantago major L.), dicuci dan direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 500 cc, lalu airnya diminum untuk dua kali sehari. Lakukan secara teratur.
  • Keputihan : 30 gram bunga kenanga dan 30 gram kulit delima kering (Punica granatum L.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum. Lakukan secara teratur 2-3 kali sehari.

Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa umbi bunga lili (Lilium sp.) dapat dibeli di toko obat Tionghoa, kimcim dapat dibeli di supermarket. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang berat tetap konsultasikan ke dokter.

Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :

Khasiat & Manfaat Kembang Sungsang (Gloriosa superba L.)

Kembang Sungsang (Gloriosa superba L.)
Kembang Sungsang (Gloriosa superba L.)

Familia : Liliaceae.

Sinonim : Methonica superba Lamk.





Perbanyakan dengan biji atau rimpang. Habitus terna yang berumur panjang , memanjat, tingginya mencapai 2,5 cm, bercabang melebar. Batangnya lunak, memanjat dengan sulur yang terdapat di ujung daun. Daun tunggal, berbentuk lanset, ujung runcing, pangkal memeluk batang , tepi rata, panjang 8-25 cm, lebar 1-4 cm, warnanya hijau. Bunga kuncup bentuknya bulat memanjang, bertangkai panjang, ujungnya runcing menghadap ke bawah, bila mekar bunganya akan membalik keatas, mahkota bunga berjumlah 6 yang bentuknya keriting, bagian atas warnanya merah, pangkalnya berwarna kuning kehijauan. Warna bunganya lama kelamaan akan merah keseluruhan dan tidak cepat layu. Buah panjangnya 4-5 cm biji banyak, warnanya merah orange. Akarnya mempunyai rimpang yang horizontal dan besar.

Istilah nama Indonesia di Jawa : kembang  jongrang, kembang kuku macan (Jakarta), katongkat, kembang sungsang (Sunda), dongkel sungsang, mondalika, pancing tawa, pancing tawa (Jawa), mandhalika (Madura). Nusa Tenggara : Mandalika (Bali). Dan istilah nama asing disebut cia lan, huan pai he  (T), superbe de Malabar (P), superb lily, klimlelei (I), akar songsang (M).

Sifat kimiawi Rimpang beracun (toksis). Dan efek farmakologis berkhasiat menghilangkan panas (antipiretik), menghilangkan nyeri (analgesic), dan menghilangkan bengkak. Kandungan kimia kolkisin, alkaloid. Sedangkan bagian yang dipakai adalah rimpang.

Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Ekzema, kurap, kudis (skabies) dan gatal-gatal : rimpang secukupnya dicuci lalu diparut, dipakai untuk menggosok dan mengurapi kulit yang sakit.
  • Ekzema : 15-20 gram rimpang kembang sungsang, 15 gram umbi bidara upas (Merremia mammosa [Lour.] Hall.f,), dicuci lalu diparut, diremas dengan 2 sendok makan minyak jarak (Jatropha curcas), dipakai untuk menggosok dan mengurapi kulit yang terkena ekzema, lalu dibalut ; ganti 2 kali sehari. Atau 20 gram rimpang kembang sungsang dicuci bersih lalu ditumbuk, tambahkan 2 sendok makan minyak kelapa (Cocos nucifera L.) kemudian dipanaskan, setelah agak dingin minyaknya dioleskan pada bagian yang sakit. Lakukan 2-3 kali sehari.

Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Rematik : 3 gram rimpang kembang sungsang segar, 35 gram sambiloto  (Andrographis paniculata Nees.), dan 30 gram temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), dan 75 gram lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dibuang kulitnnya, direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 250 cc. Setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  • Sakit pada persendian : 3 gram rimpang kembang sungsang segar, jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) dan temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) masing-masing 10 gram, dicuci dan direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  • Kram, panas tinggi : 3 gram rimpang kembang sungsang segar, 30 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), 60 gram kaktus gepeng,  direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 250 cc. Setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  • Radang rematik persendian : 3 gram rimpang kembang sungsang segar, 35 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), dan 30 gram daun dewa (Gynura segetum [Lour] Merr.),  direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 250 cc. Setelah dingin disaring lalu airnya diminum.

Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa rimpangnya beracun, merebusnya harus agak lama dengan api kecil. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur dan untuk penyakit yang berat tetap konsultasikan ke dokter.



Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :

Khasiat & Manfaat Kembang Sepatu [Hibiscus rosa sinensis L.]

Kembang Sepatu [Hibiscus rosa sinensis L.]
Kembang Sepatu [Hibiscus rosa sinensis L.]

Familia : Malvaceae.







Tumbuhan sebagai pagar hidup atau tanaman hias karena bunganya yang indah dan berwarna macam-macam. Dahulu, bunganyan sering digunakan untuk mewarnai kain, makanan, dan dipakai untuk menggosok sepatu agar mengkilap sehingga disebut bunga sepatu. Pengembangbiakkan tanaman ini dengan setek. Tumbuhan kembang sepatu merupakan perdu yang tumbuh tegak dengan banyak percabangan. Tinggi 1-4 m, tumbuh dari dataran rendah sampai pegunungan. Daun tunggal, berbentuk bulat telur dengan tepi bergerigi kasar dan tulang daun menjari, ujung meruncing, panjang daun 3,5-9,5 cm dan lebar 2-6 cm dengan daun penumpu berbentuk garis. Daun mempunyai tangkai dengan panjang tangkainya 1-3,7 cm. Bunga tunggal, keluar dari ketiak daun, sedikit menggantung, dengan tangkai bunga beruas, warna bunga ada yang merah, dadu, orange, kuning, putih, dan sebagainya.

Istilah nama Indonesia di Sumatra : bungong raya (Aceh), bunga-bunga (Batak), soma-soma (Nias), bakeyun (Mentawai), bunga raya (Melayu). Jawa : kembang sepatu, uribang (Jakarta), kembang wera (Sunda), wora wori (Jawa), bunga rebhang (Madura), mandhaleka. Nusa Tenggara : pucuk, waribang (Bali), bunga capatu (Timor). Sulawesi : amburaga (Talaud), embuhanga , hembuangeng (Sangir), wuhanga, buhanga, kuyanga, palangan, kuranga (Sulawesi Utara), ulango (Gorontalo), bunga bisu, bunga capatu (Makasar), bunga bisu (Bugis). Maluku : fua-fua (Seram Barat), huahualo (Seram Selatan), ubo-ubo (Halmahera Utara). Papua : dioh, gerasa, kando. Dan istilah nama asing disebut fu sang (T), antolangan, gomamela, gumamela, tapolang (F), rose de chine (P), chinesische rose(J), hibiscus, chinarose, shoe flower (I), bunga raya (M).

Sifat kimiawi Rasa manis, netral. Dan efek farmakologis berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), antiviral, peluruh kemih (diuretic), menormalkan siklus haid (regulates menstruation), peluruh dahak (ekspektorant). Kandungan kimia dari daun mengandung taraxeryl acent. Bunga mengandung cynidin diglucosid, hibisetin, zat pahit, dan lender. Bagian yang dipakai adalah daun, bunga, pemakaian segar atau kering.

Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Radang selaput lender hidung : mandi uap dengan daun dan bunga kembang sepatu yang diiris halus-halus.
  • Gondongan (parotitis) : daun atau bunga kembang sepatu, tumbuhan waru landak (Hibicus mutabilis L.) secukupnya, keduanya haluskan, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  • Bisul di kepala anak : bunga kembang sepatu secukupnya dihaluskan, lalu tambahkan jus lidah buaya (Aloe vera L.), tempelksn csmpursn tersebut pada kepala anak.
  • Bisul (furunculus), borok : bunga kembang sepatu, bunga tanaman pacar air secukupnya (impatiens balsamina Linn.), giling keduanya hingga halus, tambahkan jus lidah buaya (Aloe vera L.) dan norit secukupnya, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.

Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Mimisan (epistaxis) : 30 kumtum bunga kembang sepatu kering direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring dan airnya diminum.
  • Sariawan (aphthae) : 30 gram daun kembang sepatu diseduh dengan air mendidih selama 15 menit, lalu disaring dan airnya diminum. Lakukan 2 kali sehari.
  • Gondongan (parotitis) : 30 gram daun atau bunga segar kembang sepatu direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum.
  • Batuk lendir dan darah : 2 kumtum bunga kembang sepatu diremas dengan 400 cc air, biarkan tertutup semalaman, saring keesokan harinya, tambahkan madu secukupnya sebelum diminum pagi hari sebelum makan.
  • Batuk rejan (pertusis), radang saluran napas (bronchitis) : 2 kumtum bunga kembang sepatu dicuci lalu digiling hingga halus, tambahkan 100 cc air masak dan sedikit garam, diperas, disaring lalu diminum 2 kali sehari sebanyak dosis di atas.
  • Air kemih mengandung nanah (gonorrhea) ; 6 kuntum bunga kembang sepatu dan 15 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) dicuci lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu tambahkan madu secukupnya , bagi larutan tersebut  menjadi 3 dosis dan diminum . Lakukan 3 kali sehari.
  • Tuberkulosa (TBC) : 3 kuntum bunga tanaman kembang sepatu, 30 gram Krokot (portulaca Oleracea L.) dicuci bersih lalu digiling hingga halus, tambahkan 100 cc air masak dan 1 sendok makan madu lalu  disaring, diminum untuk sekali minum. Lakukan 3 kali sehari.
  • Infeksi saluran kemih ; 15 gram akar kembang sepatu, 25 gram meniran (phyllanthus urinaria  L.), 30 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
  • Melancarkan haid, haid tidak teratur (irregular menstruation) : 3 kuntum bunga kembang sepatu dicuci, lalu digiling hingga halus, tambahkan 150 cc air masak dan cuka beras putih secukupnya, disaring lalu diminum sebanyak 100 cc. Lakukan 2-3 kali sehari.
  • Radang selaput ikat mata (conjunctivitis) : 30 gram kembang sepatu direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu diminum. Atau 15 gram daun kembang sepatu direbur dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
  • Keputihan (leucorrhea) : 15 gram bunga tanaman kembang sepatu, 15 gram jengger ayam (Celosia cristata L.), 30 gram kulit delima segar (Punica granatum L.) atau 15 gram yang kering direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan airnya diminum.
  • Demam karena malaria : 50 gram daun kembang sepatu, ½ lembar daun papaya (Carica Papaya L.), 10 gram garam inggris (Sulfas magnesicus), direbus dengan 0,5 liter air, setelah mendidih, angkat dan diminum hangat-hangat.
  • Radang usus (enteritis) : 25 gram kembang sepatu, 50 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), keduanya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan airnya diminum.

Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa wanita hamil dilarang minum rebusan tanaman obat ini. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter.

Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :

Khasiat & Manfaat Krisan [Chrysanthemum morifolium Ram]

Krisan [Chrysanthemum morifolium Ram]
Tanaman Bunga Krisan [Chrysanthemum morifolium Ram]

Familia : Compositae (asteraceae).






Tumbuhan ini berasal dari Tiongkok dan Jepang, pada tahun 1800 mulai dikoleksi di Indonesia. Krisan menyenangi tumbuh didaerah sejuk, biasa ditanam sebagai tanaman hias juga untuk bunga potong, dan digunakan untuk berbagai kegiatan seperti pesta, krisan dapat dipakai sebagai tanaman obat. Habitus herba yang tumbuh tegak, tinggi 30-200 cm, batang lunak dan berwarna hijau, tetapi bila sudah tua batang menjadi keras dan berwarna hijau kecoklatan. Daun bulat telur dengan tepi yang bergerigi, ujung runcing, tersusun secara berselang-seling. Bunga krisan tumbuh tegak pada ujung batang atau cabang, tersusun dalam tangkai yang berukuran pendek sampai panjang. Bentuk bunga krisan beraneka macam, tetapi secara umum berbentuk mangkuk, warnanya juga beraneka macam. Penampilan visual bunga krisan mirip dengan aster.

Istilah nama di Indonesia disebut seruni, krisan. Dan istilah nama asing disebut chik hua (T), chrysanthemum flower (I), rosas de japon (F).

Sifat kimiawi rasanya pahit, pedas (tajam), dingin. Dan efek farmakologis berkhasiat sebagai penurun panas (antipiretik), antibiotik, antiradang (antiinflamasi), menurunkan tekanan darah (hipotensif), dan membersihkan darah. Kandungan kimia acacetin, adenin, chlorochrynorin, choline, chrysandiol, chrysanthenone, chrysanthemine, coptiside 1, asam hidrosianida, glukosida, pyrethrum, stachydrine. Sedangkan bagian yang dipakai adalah daun, bunga, seluruh herba.

Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Radang telinga bagian tengah (thympanitis) : bunga krisan dan daun lidah buaya (Aloe vera L.) yang sudah dibuang kulitnya, masing-masing secukupnya dijus lalu airnya diteteskan sebanyak 2-3 tetes pada telinga setelah terlebih dahulu dibersihkan. Lakukan 2-3 kali sehari.
  • Bengkak di sudut mata : bunga krisan secukupnya direbus dengan air secukupnya, lalu hangat-hangat airnya dipakai untuk kompres pada mata.
  • Gusi bengkak : herba bunga krisan dicuci bersih lalu digiling halus, tambahkan sedikit air lalu dioleskan pada bagian yang sakit.
  • Radang kelenjar payudara (mastitis) : bunga krisan secukupnya ditumbuk hingga halus lalu dibalurkan pada bagian yang berjerawat dan bisul.
  • Jerawat dan bisul (furunculus) : bunga krisan kering disangrai, lalu digiling hingga menjadi bubuk, tambahkan jus oyong secukupnya (Luffa acutangula [L.] Roxb.) lalu dioleskan pada bagian yang berjerawat dan bisul.
  • Eksim (ekzema) : bunga krisan dan krokot (portulaca oleracea L.) masing-masing secukupnya dicuci dan sirebus dengan air secukupnya, lalu airnya dipakai untuk mencuci eksim.
  • Borok : 50 gram herba bunga krisan, 30 gram sambiloto (andrographis paniculata Ness.), dicuci dan direbus dengan air secukupnya, lalu hangat-hangat airnya dipakai untuk membersihkan borok.
  • Keputihan (leucorrhea) : 10 gram bunga krisan, 10 gram sambiloto (Andrographis paniculata Ness.), 10 gram daun ketepeng china (Cassia alata Linn.), 10 gram daun beluntas (Pluchea indica L.), 10 gram daun jambu biji muda (Psidium guazapa L.) dan 1 sendok teh jinten (Cuminum cyminum L.), semua bahan dalam keadaan kering direbus dengan air secukupnya lalu airnya digunakan untuk mencuci vagina dan sebagai tambahan air untuk mandi.
  • Mengatasi gatal-gatal pada bagian buah zakar : 100-200 gram daun krisan direbus dengan air secukupnya, lalu airnya dipakai untuk mengompres/mencuci bagian yang sakit.

Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Kepala pusing : 50 gram bunga krisan kering diseduh dengan air mendidih secukupnya, kemudian diminum selagi hangat seperti minum teh.
  • Radang otak : 30 gram bunga krisan, 30 gram krokot segar (Portulaca oleraceae L.), 60 gram akar alang-alang (Imperata cylindrica L.), 40 gram daun teratai (Nelumbium nelumbo Druce.) dan 10 gram bubuk cacing tanah, direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 500 cc, disaring lalu diminum hangat-hangat untuk 2 kali sehari, setiap kali 250 cc. Tetap konsultasikan ke dokter.
  • Sakit kepala karena panas dan influenza : 30 gram bunga krisan, 5 gram daun teh kering, (Camelia sinensis [L.] Kuntze.) 100 gram akar seledri (Apium graveolens L.), 2 batang daun bawang putih (Allium sativum L.), dan 5 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) dicuci dan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc lalu diminum.
  • Batuk akibat kongesti dan bronchitis : 15-30 gram daun dan bunga krisan kering direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 300 cc. Setelah dingin, disaring lalu diminum untuk 3 kali sehari, setiap kali 100 cc.
  • Influenza : 60 gram bunga krisan, 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 2 batang daun bawang putih (Allium sativum L.), dicuci dan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc lalu diminum. Lakukan secara teratur.
  • Radang/sakit tenggorokan (pharyngitis) : 30 gram bunga krisan direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc lalu airnya diminum.
  • Difteri : 50 gram akar krisan dan 1 buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) dicuci bersih lalu dijus, tambahkan air masak sampai mencapai 200 cc lalu airnya diminum.
  • Penglihatan kurang tajam dan kurang terang : 30 gram bunga krisan, 15 kuntum bunga kenop (Gomphrena globosa L.), direbus dengan 500 cc hingga tersisa 250 cc, tambahkan madu secukupnya lalu disaring dan diminum hangat-hangat.
  • Radang mata merah (conjunctivitis) : Cara ke 1 : 30 gram bunga krisan dan 15 gram biji boloco (Celosia argentea L.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum; Cara ke 2 : 30 gram bunga krisan , 30 gram jombang (Taraxacum mongolicum Hand-Mazz.), 25 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum; Cara ke 3 : 9 gram bunga krisan kering dan 6 gram bunga melati kering (Jasminum sambac Ait.) direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah dingin disaring lalu diminum sebagian dan sebagian lagi untuk mencuci mata. Cara ke 4 : 20 gram bunga krisan, 25 gram meniran (Phyllanthus urinaria L.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu diminum. Cara ke 5 : bunga krisan secukupnya, 30-60 gram akar nusa indah putih (Mussaenda pubescens Ait.f.), tambahkan air secukupnya lalu ditim, kemudian airnya diminum. Lakukan secara teratur.
  • Pembengkakkan kelenjar limfa : 30 gram akar krisan dan 30 gram rumput laut che chai (Porphyra tenera) direbus dengan  500 cc air hingga tersisa 250 cc lalu airnya diminum dan rumput lautnya dapat dimakan.
  • Mengatasi mata rabun dan katarak : 30 gram bunga krisan, 100 gram wortel (Daucus carota L.) dan 15 gram kie cie direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc. Setelah dingin,disaring lalu airnya diminum, wortel dan kie cienya dapat dimakan. 
  • Tekanan darah tingga (hipertensi) : Cara ke 1 : 30 gram bunga krisan dan 5 butir angco direbus dengan  400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum, angconya dapat dimakan. Cara ke 2 : 15 gram bunga krisan, 30 gram calincing (Oxalis corniculata I.), direbus dengan  500 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum. Cara ke 3 : 10 gram bunga krisan kering dan 15 gram daun tapak dara (Catharanthus roseus L.) direbus dengan  400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu diminum.  
  • Ayan (epilepsi) : 15 gram daun krisan putih, 20 gram daun pegagan (Centella asiatica (L.) Urb.), 15 gram daun sembung manis (Blumea balsamifera DC.), 10 gram daun menthol/mint (Mentha arvensis L.), 15 gram daun jinten (Coleus amboinicus Lour.)2 jari kulit kina (Chinchona sp.), dan 50 gram gula aren (Arenga pinnata Merr.)dicuci dan dipotong-potong seperlunya lalu direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 450 cc. Setelah dingin, disaring lalu diminum untuk 3 kali sehari, setiap kali 150 cc.
  • Radang tulang belakang (rachitis) : 2 kuntum bunga krisan, 60 gram kangkung (Ipomoea aqualitica Forsk.), 60 gram bayam (Amaranthus hybridus L.), 1 buah umbi kentang (Solanum tuberosum L.), dicuci dan diparut atau ditumbuk halus. Tambahkan 3 sendok makan madu murni, diaduk rata dan disaring lalu diminum 3 kali sehari sebanyak 3 sendok makan. 
  • Keputihan (leucorrhea) : Cara ke 1 : 15 gram akar krisan dan 10 gram kulit delima kering (Punica granatum L.) direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu diminum. Lakukan secara teratur. Cara ke 2 : 10 gram bunga krisan, 20 gram meniran (Phyllanthus urinaria L.), 15 gram daun pacar cina (Aglaia odorata Lour.), 15 gram daun sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), 15 gram brotowali (Tinospora crispa L.), direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 600 cc, setelah dingin disaring lalu diminum untuk 3 kali sehari, setiap kali 200 cc.
  • Anak-anak selalu menangis pada malam hari : 2 kuntum bunga krisan dan 6 kuntum bunga kenop (Gomphrena globosa L.) direbus dengan 200 cc air hingga tersisa 100 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum. 
  • Hernia : 30 gram akar krisan, 1 butir biji mangga kering ukuran besar (Mangifera indica L.), 15 gram biji jeruk (Citrus sp.), 5 biji kapulaga (Amomum cardamomum Willd) dan 5 gram adas (Foeniculum vulgare Mill.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum. Lakukan secara teratur.
  • Mengatasi bengkak dan gatal pada vagina : 60 gram seluruh herba krisan dan 30 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum untuk dua kali sehari. 
  • Kencing nanah (Gonorrhoea) : 20 gram bunga krisan putih, 30 gram sambiloto (Andrographis panucilata Nees.), 30 gram daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus Bl.), 20 gram daun jinten (Coleus amboinicus Lour.), 10 gram meniran (Phyllanthus urinaria L.), 20 gram daun keji beling (Strobilanthes crispus Bl.), dan 30 gram akar alang-alang (Imperata cylindrica [L.] Beauv.), dicuci dan direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 600 cc, setelah dingin disaring lalu diminum untuk tiga kali sehari, setiap kali 200 cc.
  • Kencing mengandung darah (hematuria) : 30 gram krisan, 60 gram akar alang-alang (Imperata cylindrica [L.]  Beauv.) dan 15 gram umbi anggrek tanah atau Pai cik, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu diminum airnya.

Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa anco, kie cie, dan rumput laut dapat dibeli di supermarket. Bunga krisan kering dapat dibeli di toko obat Tionghoa dengan nama Chi hua. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke dokter.

Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :

Khasiat & Manfaat Kembang Pukul Empat (Mirabilis jalapa L.)

Kembang Pukul Empat (Mirabilis jalapa L.)
Kembang Pukul Empat
(Mirabilis jalapa L.)
Kembang pukul empat (Mirabilis jalapa L.)

Familia : Nyctaginaceae.

Sinonim : Jalapa congesta Moench. = Nyctago hortensis Bot.




Tumbuhan berasal dari Amerika Selatan, banyak ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan atau sebagai pembatas pagar. Tumbuh di dataran rendah yang banyak mendapat sinar matahari maupun di daerah perbukitan. Tumbuhan tegak, tinggi 20-80 cm. Termasuk suku kampah-kampahan, berbatang basah, daunnya berbentuk jantung, warna hijau tua, panjang daun 2-11 cm dan lebarnya 8 mm - 7 cm. Pangkal daun membulat, ujung meruncing, tepi daun rata, letak berhadapan, dan memiliki tangkai daun dengan panjang 6 mm - 6 cm. Bunga dari tumbuhan ini berbentuk terompet, dengan warna bermacam-macam, seperti merah, putih, jingga, kuning atau kombinasi (belang-belang). Bunga mekar di sore hari dan kuncup kemabli pagi hari menjelang fajar. Buah keras, warna hitam, berbentuk telur dapat dibuat bedak. Kulit umbinya berwarna coklat kehitaman, berbentuk bulat memanjang, isi umbi berwarna putih, panjang 7-9mcm sedangkan diameternya 2-5 cm.

Istilah nama Indonesia di Sumatra : kembang pagi sore, kembang pukul empat, bunga waktu sore, bunga waktu kecil (Melayu). Jawa : kederat, segerat, tegerat (Jawa). Nusa Tenggara : noja (Bali), bungga ledonosok (Roti), loro laka (Timor), koderat. Sulawesi : pukul ampa, turaga, bodoko sina (Minahasa), bunga tete apa, bunga-bunga paranggi (Makasar), bunga-bunga perengki (Bugis). Maluku : kupa oras (Ambon), cako rana (Ternate). Dan nama asing disebut Zi mo li (T), a las cuatro, gilala (F), marvel of Peru, four o'clock plant (I), belle de nuit, jalapenwunderblume (B), a las cuatro, maravilla, oracion, suspiros (S).

Sifat kimiawi Tidak berbau, manis, rasa netral, sejuk. Dan efek farmakologis berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), peluruh air seni (diuretik), memperlancar sirkulasi darah, dan menghilangkan hambatan aliran darah. Kandungan kimia dari akar mengandung betaxanthins. Buah mengandung zat tepung, lemak (4,3%), zat asam lemak (24,4%), dan zat asam minyak (46,9%). Dan bagian yang dipakai adalah akar, daun, dan buah dapat dipakai untuk pemakaian luar.

Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :

  • Bisul (furunculus) : Cara ke 1 : Daun kembang pukul empat secukupnya dilayukan di atas api lalu ditempelkan pada bisul yang sebelumnya telah diolesi minyak kemiri (Aleurites moluccana Wild.), daun bersifat maturatif (mempercepat pematangan bisul). Cara ke 2 : Daun kembang pukul empat secukupnya dihaluskan, tambhakan sedikit air garam, lalu ditempelkan pada bisul dan sekelilingnya dan balut dengan kain kasa. Cara ke 3 : Akar segar kembang pukul empat secukupnya dibuang kulitnya lalu dihaluskan, tambahkan gula aren (Arenga pinnata Merr.) secukupnya, lalu ditempelkan pada bisul. Lakukan dua kali sehari.
  • Jerawat (acne vulgaris) : buah kembang pukul empat secukupnya dibuat zat tepung, lalu tambahkan air secukupnya dan dioleskan pada muka yang berjerawat.
  • Koreng, luka terpukul, eksim (ekzema) : tumbuhan kembang pukul empat segar secukupnya dihaluskan lalu ditempelkan pada tempat yang sakit atau tumbuhan kembang pukul empat tersebut direbus dengan air secukupnya, lalu airnya digunakan untuk mencuci bagian tubuh yang sakit.

Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Radang sendi akut (acute arthitis) : 60 gram akar kembang pukul empat segar secukupnya direbus dengan air secukupnya, lalu air rebusannya diminum atau 30 gram bunga warna putih dar kembang pukul empat direbus dengan air secukupnya, lalu airnya diminum. Bila badan panas tambahkan tahu, tapi bila badan dingin tambahkan kikil sapi saat merebusnya lalu dimakan.
  • Kanker : 60 gram umbi kembang pukul empat, 30 gram rumput mutiara (Hadyotis corymbosa [L.] Lamk.), direbus dengan air secukupnya selama 3 jam dengan api kecil dalam mangkuk tanah atau keramik, lalu airnya diminum setelah disaring (tetap konsultasi ke dokter)
  • Tukak lambung : 15-30 gram akar segar kembang pukul empat, 1 ons daging sapi, 60 gram daun lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya, dikukus atau ditim hingga daging matang, airnya diminum sedangkan daging sapi dan daun lidah buayanya dimakan.
  • Keputihan (Leucorrhoea) : 30 gram akar kembang pukul empat, 30 gram kulit delima kering (Punica granatum L.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. lau airnya disaring dan diminum. cara ke dua 50 gram kembang pukul empat, 90 gram lidah buaya (Aloe vera L.), 100 gram daun kucai (Allium odorum L.), direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, lalu diminum airnya 2x sehari setelah disaring.
  • Amandel (tonsilitis), radang tenggorokan (pharyngitis) : akar kembang pukul empat secukupnya dibersihkan dan dijus, lalu airnya diminum.
  • Difteri : 15 gram akar kembang pukul empat kering dan 30 gram yang segar dan 30 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) segar, direbus dengan air secukupnya. Setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  • Batuk darah (hemoptysis) : 30 gram bunga putih kembang pukul empat, dijus lalu disaring, tambahkan madu secukupnya dan diminum.
  • Pembekuan darah : 15 gram akar kembang pukul empat, 15 gram temu hitam (curcuma aeruginosa Roxb.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu diminum airnya setelah disaring.
  • Batu ginjal, batu empedu, kencing manis (diabetes millitus) : 15 gram kembang pukul empat kering atau 30 gram yang segar dan 30 gram kejibeling (Strabilanthes Crispus Bl.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu diminum airnya setelah disaring.
  • Infeksi saluran kencing : 15-30 gram akar kembang pukul empat segar dan 30 gram tumbuhan meniran (Phyllanthus urinaria Linn.) segar, dicuci dan direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc. Setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  • Radang kelenjar prostat (prostatitis) : 30 gram kembang pukul empat, 30 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), 70 gram putih buah semangka (Citrullus vulgaris L.), direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
  • Disentri : 30-60 gram akar kembang pukul empat segar dan 30 gram tumbuhan patikan kebo segar (Euphorbia hirta L.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum.

Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa wanita hamil dilarang memakainya. Untuk merebus jangan gunakan bahan atau alat-alat dari besi (panci, sendok, dan lain-lain). Setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit berat tetap konsultasikan ke dokter.


Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :

Khasiat & Manfaat Lili (Lilium formosanum Wall.)

Lili (Lilium formosanum Wall.)
Lili (Lilium formosanum Wall.)

Familia : Liliaceae.

Istilah nama di Indonesia disebut bunga  lili. Dan istilah nama asing disebut pai hek (T), kerkhoflelie, kerklelie (B).

Tumbuhan yang berasal dari daerah Tiongkok atau Jepang, menyukai tumbuh di daerah pegunungan, kerapkali ditanam sebagai tanaman hias atau sebagai tanaman potong untuk dijual bunganya. Habitus herba dengan batang yang boleh dikatakan tidak bercabang, mempunyai umbi lapis, tinggi 0,5-1,3 m. Daun tersebar, terkumpul rapat, berbentuk lanset, duduk, dengan pangkal menyempit dan ujung runcing. Bunga berbentuk corong, umumnya berwarna putih  cerah. Buah kotak memanjang. Biji pipih.

Sifat kimiawi dingin, manis, agak pahit. Dan efek farmakologis berkhasiat sebagai obat batuk (antitussif), penenang (sedatif). Kandungan kimia pati, colchicine, protein, lemak. Dan bagian yang dipakai adalah umbi lapis (pahap).

Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Herpes zooster : umbi bunga lili kering/pahap digiling, tambahkan lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya dan norit masing-masing secukupnya, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  • Luka luar : umbi bunga lili kering/pahap digiling, lalu ditaburkan pada luka.
  • Jerawat : umbi bunga lili kering secukupnya digiling hingga halus, tambahkan bedak beras dingin dan air secukupnya, kemudian digunakan sebagai masker, diamkan selama 30 menit hingga kering lalu dibilas dengan air hangat sampai bersih. Lakukan secara teratur.
  • Bengkak, bisul : Cara ke 1 : umbi bunga lili, daun seledri segar (Apium graveolens Linn.), daun sendok segar (Plantago major L.), dan gula pasir masing-masing secukupnya, ditumbuk sampai halus lalu ditempelkan pada bisul, lakukan secara teratur. Cara ke 2 : Umbi bunga lili dan garam secukupnya ditumbuk halus, lalu ditempelkan pada bisul.
Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Lemah syaraf, susah tidur (insomnia) : 30 gram umbi bunga lili/pahap, 10 butir angco dan 15 butir biji teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum sedangkan angco dan biji teratai dapat dimakan.
  • Kepala pusing, badan terasa lemah (neurasthenia) : 30 gram umbi bunga lili/pahap, 15 buah lengkeng (Euphoria longana Lamk.), dan 15 butir angco, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum. Buah lengkeng dan angco dapat dimakan.
  • Mencegah dan mengatasi gangguan amandel (tonsilitis) : 15 gram umbi bunga lili kering/pahap, 2 buah pisang (Musa paradisiaca Linn.) yang telah dikupas kulitnya dan gula batu secukupnya, direbus dengan air secukupnya kemudian airnya diminum dan bahan-bahan lainnya dimakan.
  • Suara serak : 30-60 gram bunga lili direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum.
  • Batuk (tussis) : cara ke 1 adalah 10 gram umbi bunga lili kering/pahap, 10 gram kulit jeruk mandarin kering (Citrus nobilis Lour.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa  200 cc, tambahkan 5 gram bubuk umbi anggrek tanah, diaduk lalu diminum selagi hangat. cara ke 2 adalah 10 gram umbi bunga lili/pahap, 10 gram lempuyang (Zingiber aromaticum Vahl.), 30 gram kencur (Kaempferia galanga L.), 20 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) dan 5 butir kapulaga kencur (Amomum cardamomum Willd.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian airnya diminum hangat-hangat. Lakukan secara teratur 2 kali sehari, setiap pagi dan sore hari.
  • Batuk karena influenza : 10 gram pahap/umbi bunga lili, 5 gram daun menthol kering (Mentha arvensis L.) dan 7 lembar daun sirih (Piper betle L.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum selagi hangat.
  • Batuk rejan (pertussis) : 15 gram umbi bunga lili/pahap dan gula merah secukupnya direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum selagi hangat.
  • Radang saluran nafas (Bronkhitis) : 15 gram umbi bunga lili/pahap, 30 gram daun kentut (Paederia scandens [Lour] Merr.), 15 gram kulit jeruk mandarin/keprok kering (Citrus nobilis lour.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum selagi hangat; dan cara ke 2 adalah 10 gram umbi bunga lili/pahap, 5 gram kulit jeruk mandarin/keprok kering (Citrus nobilis Lour.), dan 15 gram daun cempaka putih (Michelia alba DC.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian  airnya diminum selagi hangat.
  • Bronkhitis yang disertai pendarahan : 30 gram pahap/umbi bunga lili dan 60 gram akar rimpang teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian  airnya diminum selagi hangat. dan cara ke 2 adalah 30 gram pahap kering, 10 gram umbi anggrek tanah/pai cik dan10 gram kulit jeruk mandarin/keprok kering (Citrus nobilis lour.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum selagi hangat.
  • Radang paru-paru (pneumonia)cara ke 1 adalah 30 gram umbi bunga lili/pahap, 30 gram sambiloto segar (Andographis paniculata Nees.) dan 30 gram daun lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 air cc, disaring lalu airnya diminum. cara ke 2 adalah 10 gram umbi bunga lili/pahap, 40 gram ceplukan (Physalis peruviana L.), 25 gram jamur putih kering  (Tremella fuciformis Berk.) dan gula batu secukupnya, direbus dengan 1 liter  air hingga tersisa 600  cc, disaring lalu airnya diminum untuk 3 kali sehari, setiap kali 200 cc; cara ke 3 adalah 10 gram umbi bunga lili/pahap, 75 gram jali (Coix lacryma-jobi L.) yang direndam dulu hingga lembut, 25 gram jamur putih kering  (Tremella fuciformis Berk.) yang direndam dulu dan 10 gram kulit jeruk mandarin (Citrus nobilis Lour.) direbus dengan air secukupnya lalu airnya diminum serta jalinya dapat dimakan. dan cara ke 4 adalah 10 gram umbi bunga lili/pahap, 25 gram jamur putih kering  (Tremella fuciformis Berk.) yang direndam dulu hingga lembut, 1 buah pir, 1-3 buah kiam boi/sun boi dan jeruk kiatna secukupnya, direbus dengan air secukupnya lalu airnya diminum.
  • TBC (tuberkulosa)cara ke 1 adalah 60 gram umbi bunga lili/pahap direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu airnya diminum. cara ke 2 adalah 60 gram umbi bunga lili/pahap direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu airnya dipakai untuk menyeduh 9 gram bubuk umbi bunga anggrek tanah/pai cik, diaduk kemudian diminum selagi hangat. cara ke 3 adalah 10 gram umbi bunga lili kering/pahap, 10 gram daun sirih (Piper betle L.), 4 butir angco (Frunctus jojobae) dan 60 gram kaktus gepeng (Opuntia dilenii Ker-gawl.) yang telah dikupas kulitnya, 25 gram jamur putih  kering  (Tremella fuciformis Berk.) direbus dengan air secukupnya, disaring, kemudian airnya diminum selagi hangat, sedangkan jamur dan angco dapat dimakan.
  • Sesak nafas (asma) : 30 gram umbi bunga lili/pahap, 15 gram umbi  anggrek tanah/pai cik dan 15 gram kie cie direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring airnya lalu diminum dan kie cienya dapat dimakan.
  • Sakit dada : 15-30 gram unbi bunga lili/pahap dan 20 gram lokio (Allium macrostemon), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum.
  • Sakit lambung : 60 gram umbi bunga lili/pahap dan 20 gram temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum.
  • Mencegah dan mengatasi gangguan step pada anak-anak : 3-9 kuntum bunga lili dicuci dan direbus dengan air secukupnya lalu airnya diminum.
  • Diare kronis : 60 gram pahap/umbi bunga lili dan 15 gram kulit delima kering (Punica granatum L.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum.
  • Diare, disentri : umbi bunga lili/pahap dan patikan kebo (Euphorbia hirta L.) masing-masing secukupnya dicuci dan direbus dengan air secukupnya lalu airnya diminum.
  • Mengatasi sakit perut setelah melahirkan : 50 gram umbi bunga lili/pahap dan 20 gram temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum.
  • Mengatasi gangguan psikis, sulit tidur, dan depresi pada saat menopause : 30 gram umbi bunga lili/pahap direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah itu masukkan 1 butir telur ayam, aduk sampai rata, lalu diminum. Lakukan satu kali sehari secara teratur.
  • Mengatasi gangguan fisikis dan psikis pada menopause : 10 gram umbi bunga lili/pahap, 10 gram biji teratai (Nelumbium nelumbo Druce.), dan 15 gram kulit labu bligo kering (Benincasa hispiga Cogn.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya diminum, sedangkan pahap dan biji teratai dapat dimakan.
  • Seprutan, jerawat : 50 gram umbi bunga lili/pahap dan 75 gram jali (direndam dahulu sehingga lembut), direbus dengan air secukupnya selama satu jam, tambahkan madu secukupnya lalu diminum, jalinya dapat dimakan.


Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa umbi bunga lili kering (pahap) dan umbi anggrek tanah (pai cik) dapat dibeli di toko obat Tionghoa, angco, kie cie, dan biji teratai dapat dibeli di supermarket. Dan setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit yang berat tetap konsultasikan ke dokter.


Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :

Khasiat & Manfaat Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima [L.] Sw.)

Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima [L.] Sw.)
Kembang Merak (Caesalpinia pulcherrima [L.] Sw.)

Familia : Caesalpniaceae (leguminosae).





Tumbuhan yang berasal dari Amerika Selatan, tumbuhan ini biasa ditanam ditaman-taman atau pekarangan rumah sebagai tanaman hias,kadang ditemukan tumbuh liar. Tumbuhan ini merupakan perdu tegak, tinggi 2-4 m, banyak bercabang dengan ranting kadang berduri tempel. Kayunya berwarna putih, padat, dan liat.daunnya berupa daun majemuk menyirip genap, ganda dua dengan 4-12 pasang anak daun yang bentuknya bulat telur sungsang,ujungnya bulat, pangkal menyempit, tepi rata, permukaan atas berwarna hijau, permukaan hijau kebiruan, panjang 1-3,5 cm sedangkan lebar 0,5-1,5 cm. Pada malam hari daun akan menguncup. Memiliki bunga majemuk yang tersusun dalam tandan yang panjangnya 15-50 cm, warnanya merah atau kuning. Buahnya buah polong, pipih, panjang 6-12 cm, lebar 1,5 cm,berisi 1-8 buah biji yang dapat dimakan.Buah yang sudah tua warnanya hitam.

Istilah nama Indonesia di Sumatra : bunga kacang, bunga merak, bunga china, jingok. Jawa : kembang patra kombala (Sunda), merak-merakan, merak ngigel, merakan, patra menggala, kembang abang (Jawa), mar kegel,merakkagel,merak ngegel, parak kagel (Madura). Sulawesi : bunga kacang (Manado). Dan istilan nama asing disebut siak tiek hua (T), bulaklak nang paraiso, caballero (F),barbados pride, poin cillade, paradise flower, peacock flower, small gold mohar (I), caballero, flor de San Francisco (S), gelenggang besar (M).

Sifat kimiawi dari bunga rasanya manis, tawar, netral, dan kulit kayu rasanya kelat. Efek Farmakologis dari bunga berkhasiat melancarkan sirkulasi darah dan haid, abortivum, peluruh haid (emenagogum). Kulit kayu berkhasiat sebagai peluruh haid (emenagogum)Kandungan kimia dari bunga mengandung tanin, asam gallat,asam benzoat, resin, dan zat merah. Daun mengandung alkaloid, saponin, tanin, glucosida, dan calsium oksalat. Kulit mengandung plumbagin, lumbagol, zat samak, alkaloid, saponin, tanin, calsium, dan oksalat. Dan bagian yang dipakai adalah bunga, daun, kulit,dan akar.

Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Perut kembung : daun kembang merak, alang-alang (Imperata cylindrica [L.] Beauv.), dan bawang putih (Allium sativum L.) secukupnya, ditumbuk halus sampai menjadi bubur lalu dibalurkan pada perut yang kembung.
  • Kejang panas pada anak : 5 kuntum bunga, 20 gram daun, 3 jari akar, dan 3 jari kulit batang dicuci bersih lalu ditumbuk halus, tambahkan air garam secukupnya. Dipakai untuk menggosok leher, punggung, dan kaki anak.
  • Sariawan (aphthae) : daun kembang merak secukupnya direbus hingga mendidih, lalu disaring, airnya dipakai untuk kumur-kumur.

Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Diare akut : kulit batang tumbuhan kembang merak ditumbuk hinga halus, diseduh dengan 100 cc air, lalu diminum hangat-hangat.
  • Panas : bunga kembang merak secukupnya direbus lalu airnya diminum setelah disaring.
  • Radang hati (hepatitis) : daun kembang merak secukupnya dan 30 gram daun serut/mirten (Streblus asper Lour) direbus dengan air secukupnya lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.

Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa wanita hamil dilarang meminum obat ini. Dan setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit berat, tetap konsultasikan ke dokter.

Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :

Khasiat & Manfaat Melati [Jasminum sambac (L.) Ait]

Melati [Jasminum sambac (L.) Ait]
Melati [Jasminum sambac (L.) Ait]

Familia : Oleaceae.

Sinonim
Jasminum fragrans Salisb. = J. pubescens Wall. = J. quinqueflarum Heyne. = J. undulatum Willd. = J. zambac Roxb. = Nyctanthes grandiflora Lour. = N. sambac L.


Tumbuhan yang berasal dari India khususnya dan Asia umumnya. Melati dapat dikembangbiakkan dengan cara setek, tunas-tunas baru akan tampak setelah berusia sekitar enam minggu. Tumbuhan ini dapat tumbuh subur dari dataran rendah hingga ketinggian 600 m di atas permukaan air laut dengan tanah yang gembur dan mendapat cukup sinar matahari. Melati banyak ditanam orang di halaman dan di ladang-ladang sebagai tanaman bunga karena bunganya yang harum. Melati digunakan sebagai bahan untuk aroma wangi-wangian pada industri parfum. Habitus perdu memanjat atau menggantung, tinggi 0,3-3 m. Daun tunggal berwarna hijau sampai hijau kelabu, helaian daun berbentuk jorong sampai bulat telur dengan panjang daun 5-10 cm dan lebarnya 4-6 cm, ujungnya meruncing  sedangkan pangkalnya membulat, tepi rata, tulang daun menyirip, menonjol pada permukaan bawah, permukaan daun mengkilat, letak daun berhadapan dengan tangkai pendek sekitar 5 mm. Bunga melati berwarna putih, mungil, berbau harum, merupakan bunga majemuk berbentuk anak payung menggarpu yang keluar dari ujung tangkai atau ketiak daun. Mahkota bunga berbentuk terompet, berbentuk lembaran agak mengkerut, melati dapat berbunga sepanjang tahun. Akarnya agak sukar dipatahkan, bekas patahan tidak rata, tidak berserat.

Istilah nama Indonesia di Sumatra : meulu cina, meulu cut (Aceh), merul, malar (Batak), malati (Minangkabau), bunga manuru (Melayu). Jawa : malati (Sunda), menur, melati (Jawa) malate (Madura). Nusa Tenggara : menuh (Bali), mundu (Bima), mayora (Timor), wilabunga loro, manjora. Sulawesi : bunga mo putih (Gorontalo), bunga baluru, bunga maluru (Makassar), bunga elung, bunga pute (Bugis), manuru, manduru (Manado), bunga didi, manjuru. Maluku : manyuru (Banda), bunga manuru (Halmahera), saya manuru (Ternate). Dan istilah nama asing disebut mo li hua (T), kampupot, sampatiga de china, sampagitang sunsong (F), arabian jasmine, sambac, jasmine (Inggris), jasmin d’arabie (P), yasmin (A), arabische jasmijn (B), sampagita (S), bunga melor (M).

Sifat kimiawi dari Bunga dan daun : rasa pedas, manis, sejuk. Akar : rasa pedas, manis, netral, agak toksik.  Dan efek farmakologis dari bunga dan daun berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), merangsang pengeluaran keringat (diaforetik), peluruh kencing (diuretik), melancarkan pernapasan. Akar berkhasiat sebagai pemati rasa (anestetik), menghilangkan sakit (analgesik). Kandungan kimia asam format, asam asetat, asam benzoat, linalool, asam salicylat, benzyl linalool ester, methyl linalool ester, benzyl alcohol, indol, methyl anthranilate, sesquiterpene, sesquiterpenalcohol, phytol, isophytal, phytylacetat, hexenyl benzoat, methyl palmitat, methyl linolenat, genaryl linaloal, jasmon, livalylacetaat. Dan bagian yang dipakai adalah bunga, daun, dan akar.

Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Radang mata merah (conjunctivitis) : daun melati di cuci bersih, lalu  di rebus dengan air secukup nya, air nya di gunakan untuk mengompres.
  • Menghentikan produksi  ASI yang berlebihan : bunga atau daun melati dimemarkan, ditempelkan di sekitar payudara, diganti beberapa kali sehari.
  • Bengkak akibat gigitan binatang : daun atau bunga melati secukupnya dicuci bersih lalu digiling hingga halus, lalu ditrmpelkan  pada bagian yang sakit.
  • Demam, sakit kepala : Cara ke 1 : 10 gram daun melati, 10 bunga melati, remas-remas kedua bahan tersebut dengan tangan, lalu  direndam dengan air secukupnya, gunakan air rendaman tersebut untuk mengompres dahi; Cara ke 2 : Akar melati dicuci bersih, lalu dilumarkan dan ditempelkan pada dahi; Cara ke 3 : Akar melati secukupnya dilumarkan lalu tambahkan arak putih dan jahe (Zingiber officinale Rose.) secukupnya, lalu dioleskan pada bagian yang sakit.
  • Jerawat (acne vulgaris) : 20 kuntum bunga melati, 2 jari asam (Tamarindus idica L.), 3 gram belerang, dicuci lalu ditumbuk hingga halus, tambahkan 2 sendok makan air jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle), diremas-remas. Gosokkan pada muka yang berjerawat 2 kali sehari sebanyak yang diperlukan.
  • Luka, patah tulang (fractur), keseleo : akar melati secukupnya dicuci dan dihaluskan, tambahkan arak lalu ditempelkan pada bagian yang sakit dan dibalut dengan kain kasa.

Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Susah tidur (insomnia) : 1-1,5 akar melati kering digiling hingga menjadi bubuk, lalu diseduh dengan air panas secukupnya, diminum hangat-hangat.
  • Radang mata merah (conjuntivitis) : cara ke 1 adalah 6 gram bunga melati kering dicuci bersih, direbus dengan air secukupnya lalu disaring, air saringannya diminum. cara ke 2 adalah 6 gram bunga melati kering, 9 gram bunga krisan (Chrysanthemummorifolium Ram), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc lalu disaring, airnya diminum.
  • Influenza : 6 gram bunga melati kering, 5 gram jahe (Zingiber officinale Rose.), 2 batang daun bawang putih  (Allium sativum L.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc lalu disaring, dan diminum airnya hangat-hangat.
  • Demam, diare influenza : 6 gram bunga melati kering, 10 gram teh hijau (Camellia sinensis Kuntze.), 30 gram kapulaga (Amomum cardamomum Willd.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc lalu  diminum airnya setelah disaring.
  • Cacingan (khusus cacing kremi) : 15 gram akar melati, 1 pilah daun pepaya (Carica papaya L.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum  airnya selagi hangat.
  • Sesak napas (asma) : Cara ke 1 : 15 gram bunga melati dicuci bersih, lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, diminum sehari 2 kali sebanyak 100 cc. Cara ke 2 : 10 gram daun melati, direbus dengan 600 cc air hingga mendidih dan tersisa 300 cc, tambahkan sedikit garam,  lalu disaring dan diminum 2 kali sehari sebanyak 150 cc; Cara ke 3 : 15 gram bunga melati, 15 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan airnya diminum selagi hangat sebanyak 100 cc.

Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa Ibu hamil dan kondisi badan lemah dilarang  meminumnya. Dan setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit yang serius tetap konsultasikan ke dokter.

Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :

Kembang Mas [Asclepias curassavica] - Khasiat & Manfaat

Kembang Mas [Asclepias curassavica]
Kembang Mas (Asclepias curassavica)

Familia : Asclepiadacae.

Sinonim  : Asclepias syriaca Blanco.




Tumbuhan berasal dari Amerika tropis. Tumbuh pada daerah yang cerah atau terlindung sedikit, tetapi tidak  terlalu lembab. Dapat ditemukan di dataran rendah sampai ketinggian 800 m di atas permukaan laut. Selain sebagai tanaman obat, kembang mas biasa ditanam sebagai tanaman hias. Habitus semak, tegak, menahun, pangkalnya sering berkayu, tinggi 0,7-1,5 m. Batang bulat berambur halus yang jarang. Daun bertangkai, helaian dau bentuk lanset memanjang, runcing, panjang 6-15 cm, lebar 1-3 cm. Karangan bunga majemuk, berbentuk paying, berbunga 7-15, tangkai bunga berambut halus. Taju kelopak sempit, runcing. Mahkota bunga hampir dekat dengan pangkal berbagi, taju memanjang, runcing. Daun mahkota tambahan 5, berwarna oranye. Buah bentuk bumbung, bulat telur memanjang, pipih, pada ujung dengan umbai panjang dari rambut putih serupa sutra.

Istilah nama Indonesia di Jawa : kapas cinde (Sunda) , mas sekar (Jawa). Dan istilah nama asing disebut ma li chin (T), bunga mas (Malaysia).

Sifat Kimiawi rasanya pahit, dingin, beracun. Dan efek farmakologis berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), menghilangkan sakit (analgesic), menghentikan pendarahan (hemostatik), meningkatkan sirkulasi, dan sebagai tonik untuk hati. Kandungan kimia calotropin, calotropagenin, corotoxigenin , corotolaucigenin, aslepocigenin, clepogenin, ascurogenin, curassavogenin, dan uzarigenin. Sedangkan bagian yang dipakai adalah seluruh bagian tumbuhan.

Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Radang payudara (mastitis), bisul (furunculus) : herba kembang mas dikeringkan dan digiling halus, tambahkan lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya secukupnya, diaduk rata lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  • Radang payudara (mastitis), borok borok (ulkustripicum), radang kulit bernanah (pioderma) : herba kembang mas direbus dengan air secukupnya lalu airnya dipakai untuk mencuci bagian yang luka.
  • Luka luar : bunga dan daun kembang mas dikeringkan dan digiling halus, tambahkan kaktus gepeng (Opuntia dilenii [ker-Gawl] Haw.) yang telah dikupas, diaduk lalu ditempelkan pada luka.
  • Eksim (Eczema) : getah dari batang kembang mas dioleskan pada kulit yang terkena eksim.

Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Nyeri haid (dismenorrhea) : 10 gram herba kembang mas dikeringkan dan 10 butir merica (Piper nigrum L.), direbus dengan 600 cc air (dengan api kecil) hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum.
  • Pembengkakkan limfa : 15 gram akar digongseng sampai kuning, tambahkan 100 gram daging ayam dan air secukupnya lalu ditim. Setelah matang ayamnya dimakan dan airnya diminum. Bila air seni seperti air tajin (air pencucian beras), pemakaian obat ini dihentikan selama 3 hari lalu dilanjutkan kembali.


Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa harus hati-hati dalam pemakaiannya karena tumbuhan kembang mas beracun, terutama getahnya. Akarnya tidak dianjurkan bagi orang yang lemah. Tanda-tanda keracunan : pusing, sakit kepala, muntah, diare, sakit perut, mengigau, muka pucat, kedinginan yang luar biasa, denyut nadi tidak teratur. Tindakan yang harus diambil adalah : si penderita dibuat muntah dengan makan putih telur.

Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :

Mondokaki [Ervatamia divaricata (L.) Burk.] - Khasiat & Manfaat

Mondokaki [Ervatamia divaricata (L.) Burk.]
Mondokaki [Ervatamia divaricata (L.) Burk.]

Familia : Apocynaceae. 

Sinonim : Ervatamia coronaria Stapf. = Tabernaemontana coronaria Willd. = Tabernaemontana divaricata R.Br. = Nerium divaricatum Linn.

Tanaman ini biasa ditanam sebagai tanaman hias dipekarangan dan di taman-taman. Asalnya dari India, terbesar dikawasan Asia Tenggara serta kawasan tropis lainnya, dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 400 m diatas permukaan air laut. Perbanyakan dengan setek atau cangkok. Habitus perdu, tegak, banyak bercabang, tinggi 0,5-3 m, batang bulat berkayu, mengandung getah seperti susu. Daun tunggal, tebal seperti kulit, letak berhadapan, bertangkai pendek. Helaian daun berbentuk bulat telur memanjang atau lonjong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata,permukaan atas licin mengkilap, tulang daun menyirip, panjang 6-15 cm, lebar 2-4 cm, warnanya hijau. Tangkai bunga keluar dari ketiak daun, pendek dengan beberapa bunga. Bunga biasanya sepasang, warnanya putih dengan bagian tengah berwarna kuning, diameter 5 cm, wangi. Buahnya berupa buah kotak, bulat panjang, berbulu. Biji berdaging, berselaput, warnanya merah. Akar tunggang, bentuknya silindris, diameter 1-5 cm, warnanya kuning, permukaan luar bergabus tipis dan tidak mudah terkelupas.

Istilah nama Indonesia di Jawa : mondokaki, bunga wari. Sumatra : kembang mentega, kembang susu, bunga manila, bunga susong (Melayu). Nusa Tenggara : bunga nyingin. Dan istilah nama asing disebut chong ban ghou ya hua (T), wax flower plant, east Indian rose-bay, ceylon jasmine (I), rosa de hielo (S), pandakaking-tsina (F).

Sifat kimiawi rasa asam, sejuk. Dan efek farmakologis berkhasiat membersihkan racun (toksin), menurunkan panas (antipiretik), menghilangkan sakit (analgesik), menurunkan tekanan darah (hipotensf), peluruh dahak (ekspektoran), dan obat cacing (anthelmintik)Kandungan kimia dari kulit batang dan akar mengandung tabernaemontanin, koronarin, koronandin, dregamin, vobasin, korin, kortin, lupeol, tann. Dan bagian yang dipakai adalah akar, daun, bunga, dan kulit batang.

Pemakaian luar menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Radang mata kronis/trachoma (chronis conjuntivitis)cara ke 1 adalah 15 gram akar mondokaki dan 10 gram kerikan kayu secang direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 500 cc, lalu airnya dipakai untuk mencuci mata; cara ke 2 adalah 15 gram akar mondokaki, 9 gram kayu secang (Caesalpinia sappan L.), daun saga (Abrus precatorius L.), daun sena (Cassia angustifolia Vahl.), dan daun tempuh wiyang (Emilia sonchifolia Linn.) masing-masing 15 gram, 10 gram kulit mesoyi (Massoia aromatica Becc.) dan 10 gram kulit kayu seriawan (Arcangelisia flava [L.] Merr.), dicuci dan dipotong-potong seperlunya, direbus dengan 600 cc air sampai tersisa 300 cc, setelah dingin disaring airnya untuk merambang mata yang sakit. Lakukan 3 kali sehari.
  • Sakit mata (conjuntivitis), radang kulit, luka : daun secukupnya dicuci bersih, dibilas dengan air matang lalu ditumbuk halus. Air perasannya dapat menyejukan bila diteteskan pada mata yang sakit atau dioleskan pada radang kulit dan luka.
  • Radang kulit bernanah (pioderma) : cara ke 1 adalah Bunga segar secukupnya dicuci bersih lalu ditumbuk halus, tambahkan sedikit minyak kelapa, aduk sampai merata lalu ditempelkan pada kulit yang meradang; cara ke 2 adalah 15 gram bunga mondokaki dan 30 gram sambiloto segar (Andrographis paniculata Nees.) dihaluskan, tambahkan minyak kelapa secukupnya, diaduk rata lalu ditempelkan pada kulit yang sakit.
  • Radang payudara (mastitis) : 20 lembar daun mondokaki dicuci lalu ditumbuk halus, dicampur dengan 2 sendok makan air garam. Ramuan ini dipakai untuk mengurapi payudara yang sakit lalu dibebat. Lakukan 2 kali sehari.

Pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti :
  • Sakit ginjal : 10-15 gram akar mondokaki, 30 gram daun sendok segar (Plantago major L.), dan 30 gram daun kumis kucing segar (Orthosiphon aristatus Bl.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  • Sakit gigi : akar mondokaki secukupnya dicuci bersih lalu dikunyah dengan gigi yang sakit.
  • Batuk (tussis) : cara ke 1 adalah 15 lembar daun mondokaki dicuci lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 400 cc, setelah dingin disaring, tambahkan madu secukupnya lalu dibagi untuk 3 kali minum dalam sehari; cara ke 2 adalah 15 lembar daun mondokaki, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.) dan 10 gram kulit jeruk mandarin kering (Citrus nobilis Lour.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu airnya diminum.
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi) : 15 gram daun mondokaki direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu airnya digunakan untuk menjus 100 gram seledri (Apium graveolens Linn.) jenis kecil kemudian jusnya diminum.
  • Cacing kremi : 10 gram akar mondokaki dan ½ lembar daun pepaya (Carica papaya L.) dicuci dan  direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  • Kencing batu : 15 gram akar mondokaki, 30 gram daun kejibeling segar (Strobilanthes crispus Bl.), dan 30 gram daun kumis kucing segar (Orthosiphon aristatus Bl.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  • Diare : cara ke 1 adalah 10-15 gram akar mondokaki dicuci dan dipotong tipis-tipis lalu, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum sedikit demi sedikit. cara ke 2 adalah 10-15 gram akar mondokaki dan 10 gram daun jambu biji (Psidium guazapa L.), dicuci dan diiris-iris lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  • Antikanker (antikarsinoma) : 10 gram akar mondokaki ditambah lidah ular yang berbunga putih (Hedyotis diffusa Willd.) atau rumput mutiara (Hedyotis corymbosa [L.] Lamk.) direbus dengan 500 cc air, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  • Gondok, sakit tenggorokan (Pharyngitis) : 10 gram akar mondokaki direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum.
  • Patah tulang (fraktus) : 15 gram akar mondokaki direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, setelah dingin airnya diminum.

Perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit yang berat tetap konsultasikan ke dokter. Rumput lidah ular kembang putih dan rumput mutiara dapat dibeli di toko obat Tionghoa.

Untuk mengetahui berbagai macam jenis tanaman obat lainnya silahkan anda kunjungi :

Khasiat Tanaman | Khasiat Tumbuhan | Khasiat Herba | Khasiat Tanaman Bunga | Tanaman Herbal | Tumbuhan Herbal | Manfaat Tanaman | Manfaat Tumbuhan | Kegunaan | Sifat Kimiawi | Efek Farmakologis | Kesehatan | Komposisi | Farmasi | Prescription | Resep | Seluruh Herba | Bunga | Benangsari | Akar | Umbi | Daun | Kelopak Daun | Buah | Biji| Batang | Formulasi | Pemanfaatan | Efektivitas | Sumber | Tanaman Obat | Tumbuhan Obat | Farmakologi | Kedokteran Kedokteran Timur | Rimpang | Polong-polongan | Bahan Obat | Kandungan | Zat | Kontradiksi | Toksin | Sterilisasi | Badan Kesehatan| Praktisi Klinis | Pengobatan Tradisional | Familia | Kandungan Kimia | Dosis Pemakaian | Perdu | Pahap | Obat Tionghoa | Genus | Divisi | Spesies | Tanaman Hias | Pemakaian Dalam | Pemakaian Luar | Health | Medicine | Efficacy Plants | Benefits of Plants | Traditional Medicine | Medicinal Herbs | Medicinal Plants | Medicinal Materials